Bersama tangisnya, Sarada berjalan maju menghampiri Mitsuki. Raja yang sekarat dengan penyakit yang bersarang di tubuhnya selama bertahun-tahun, yang bisa merenggut nyawanya kapan saja dan Sarada tahu benar penyakit itu telah merusak keyakinan banyak orang akan keagungan penguasa negeri.
"Tega sekali kau berkata seperti itu. Kau menahannya sendirian. Menerima kata-kata jahat itu seorang diri dan apa katamu?! Apa kau berniat meninggalkanku, Tsuki?!! Kau tega meninggalkanku sendirian?!!"
"Sara, aku.."
Bruk!!
🍃
🍃
🍃
TsukiSara
🍃
🍃
🍃
"Bangunlah, Sara. Kau baik-baik saja kan? Sara.."
Sayup suara itu perlahan membuat mata onyx Sarada terbuka. Raja berambut kebiruan di sebelah ranjangnya tampak cemas melihatnya yang pucat pasi dan lemah.
"A-ada apa denganku?"
Pertanyaan lirih Sarada disambut senyum oleh Mitsuki. Tangan pucat nan halus membelai rambutnya penuh kasih.
"Tadi kau tak sadarkan diri. Sara, kata tabib saat ini kau sedang mengandung. Akhirnya Dewa menjawab penantian panjang kita. Sebentar lagi kita memiliki seorang anak, Sara!"
Seketika air mata membanjiri mata onyx Sarada. Rasanya tidak ingin percaya tapi kebahagiaan yang terpancar di wajah Mitsuki membuatnya yakin.
"Benarkah? Tsuki, aku-"
"Kau harus beristirahat dan..."
Sunyi melingkupi mereka kala Mitsuki menggantung kalimatnya. Mereka masih diselimuti kebahagiaan yang tiada tara serta meyakinkan bahwa ini bukan sekedar mimpi.
"Ada apa, Tsuki?"
"Kau jangan sedih lagi. Aku selalu ingin melihatmu bahagia."
🍃
🍃
🍃
TsukiSara
🍃
🍃
🍃
Kabar kehamilan Ratu menyebar dan disambut bahagia oleh seluruh negeri. Pihak yang sebelumnya sempat meremehkan kini terbungkam karena kabar itu. Berbagai surat-surat hasil dari propaganda bernada buruk yang biasa memenuhi kaki pilar lonceng atri kini tak lagi terlihat. Semuanya kembali normal dan Raja serta Ratu bisa menjalani kehidupan mereka dengan baik. Meski kekhawatiran lain selalu membayang terlebih lagi kesehatan Raja yang semakin menurun tapi Raja bermata gold itu malah menunjukkan hal yang berbeda dari orang-orang disekitarnya. Mitsuki tetap ceria dan bahagia setiap kali ia melihat kebahagiaan di wajah rakyatnya dan juga Sarada bersama bayi yang dikandungnya. Rasanya tidak ada hari tanpa memperhatikan kondisi mereka. Mitsuki tahu ada banyak orang yang mengkhawatirkannya namun ia seolah tak mengetahui demi menjaga suasana hatinya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/241638883-288-k745640.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TsukiSara
RomanceCover by me! Bagi Mitsuki, hidup adalah sebuah kesempatan untuk menyalurkan ambisi. Bertahun-tahun hidup tanpa cinta dengan lumuran kebencian adalah bagian hidup yang terkutuk. Tidak ada yang luput dari sifat haus darah yang merasuk diseluruh pembul...