Fanya terus berlari tanpa mempedulikan seorang cowok, yang terus saja memanggil dia untuk berhenti. Fanya hancur, dia tidak sanggup lagi menjalani hidup. ia kehilangan semuanya dari kebahagiaan, keluarga maupun sahabat sahabatnya, hanya karena cowok yang sedang mengejarnya itu.
"Shit"
Fanya mengumpat karena kakinya benar-benar sakit. lari dengan kaki kosong alias tanpa alas, membuat telapak kakinya perih karena bekas luka serta goresan yang bertemu dengan aspal yang berkelikir. Tapi asal kalian tau itu tidak sesakit hati Fanya sekarang.
"Lo nggak bakal bisa lari dari gue Fanya you are mine"Cowok itu sudah memeluk Fanya dari belakang
"lo pembawa sial dalam hidup gue, gara-gara lo gue kehilangan semuanya lo tuh hiks.... "Teriak Fanya terhenti karena sesak didada nya yang tidak bisa ia tahan lagi. ia menangis sejadi-jadinya biarkan cowok itu memeluknya dia tidak bisa lari lagi kakinya sangat sakit.
"Tenang aja Fa, gue bakal cari orang yang buat hidup Lo jadi kek gini. gue janji dan soal yang Morgan lakuin kek Lo itu akan segera gue kasih pelajaran karena berani mengusik apa yang sudah menjadi milik gue"Ucap cowok itu dengan serius
"Tapi gue buruk hiks.. .gue bukan Fanya yang lo kenal! gue merokok, mabuk-mabukan, gue kasar, gue egois, gue juga pencuri kalo lo lupa!hiks.... gue ngak pantas buat lo"Balas Fanya dengan isakan tangis yang masih belum redah.
Cowok itu memutar badan Fanya untuk menghadap padanya, sambil tersenyum ia merapikan surai rambut Fanya.
"Lo pernah bilang ke gue tentang pesan difilm favorit lo itu' kita tidak bisa mengubah orang lain tapi kita bisa menjadi alasan kenapa seseorang berubah 'ingat itu Fan, gue terima Lo itu apa adanya walaupun mereka bilang Lo buruk dan nggak pantas buat gue. Tapi gue nggak peduli! karena perkataan mereka nggak bisa menghentikan gue buat tetap cinta sama Lo"tutur Garra mempererat pelukan pada Fanya.
"hiks... Tapi... " Fanya merenggangkan pelukan dan mentap manik mata tajam milik Garra.
"Fan gue sayang sama lo. Gue gak bisa lo jauh dari gue. Gue lagi sibuk urus soal kematian Ghio, setelah itu kita cari tau pelaku dan dalang dari semua ini" Garra menatap manik mata Fanya.
Fanya diam tertegun, dia melepaskan pelukan Garra, ia langsung lari kearah mobil box dan...
Brak....
Suara hantaman begitu keras terdengar membuat Garra membatu ditempat. Dia kira Fanya sudah luluh dengan ucapan nya. Dia berlari kearah Fanya dan melihat tubuh gadis itu.
Hancur
Itu kata yang mendefinisikan tubuh dan keadaan Fanya sekarang. Garra mengabungkan tubuh Fanya yang sudah hancur itu, lalu memeluk tanpa rasa jijik atau takut sedikitpun. Ia menangis meraung raung, "Setelah ini gue gak tau bakal gimana hidup tanpa lo"
Dalam beberapa menit, Garra ambruk pingsan di atas badan Fanya. Hujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak. But lebih tepatnya Garra yang memaksakan kehendak nya.
Tbc
Vote and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
FANYA(END)
HumorHujan turun membasahi keduanya. Alam seolah merasakan pedihnya kisah Fanya dan Garra, dua insan yang mungkin ditakdirkan untuk tidak bersama namun mereka memaksakan kehendak.