Wajib kasih vote, komennya ya:)
"Lain kali kalo ada urusan cowok gak usah ikutan!"
Sasa sedikit meringis ketika bangun, cewek itu menoleh terkejut kepada Gara yang sudah duduk santai di kursi UKS, tepat di sebelahnya.
"Siapa yang bawa gue kesini?" tanyanya dengan nada tidak santai.
"Menurut lo, gue bakal ninggalin lo pingsan di lantai kantin gitu?" jawab Gara sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Mana berat banget lagi..." sambungnya dengan suara lirih.
Sasa berdecak, masalahnya ini akan menjadi kasus bahaya kalau ternyata tadi Gara yang membawanya kesini.
Bisa digosipin yang enggak-enggak nantinya...
"Lo juga kenapa sih harus ada acara berantem segala?"
"Lo juga kenapa harus ngurusin gue berantem?" jawab Gara, tidak mau kalah.
"Harusnya lo tadi di kelas aja, biar gak bikin ribut di kantin!" ketus Sasa.
"Ini urusan cowok, lo gak bakal paham..." gumam cowok itu dengan wajah jengkel, mengingat tampang kakak kelasnya yang tidak mau bertanggung jawab bernama Ranu tadi.
Sasa tidak menanggapi omongan Gara lagi. Kalau diterusin gak ada habisnya. Sasa melirik sekilas wajah putih Gara yang sedikit lebam di area pipi dan dagu yang belum diobati.
"Itu luka lo... obatin dulu sana." kata Sasa sambil meringis ngeri.
Gak kebayangan seberapa perihnya.
"Urusin aja luka lo, kuat berdiri nggak?" tanya Gara dengan ekspresi datar.
Cewek itu berusaha turun dari ranjang, sambil memegangi kepalanya yang sedikit berdenyut.
"Temen lo nyuruh gue nganter lo pulang... ayo pulang sekarang." kata Gara.
Mau bagaimana pun cowok itu ada hutang tanggung jawab setelah di wanti-wanti oleh Alin tadi.
Sasa mendelik, "Gak usah."
"Serius? Gue tinggal sekarang nih..."
Sasa berpikir sebentar, mengingat ini udah sore terus sekolah udah sepi. Tapi kan gengsi kalo tiba-tiba dia mau terima tawarannya Gara.
Mana Alin gak ada disini juga, kemana coba larinya tuh anak tadi...
"SASAAAAA!!!"
Sasa menghela nafas lega ketika Alin dan Jenny berlari kecil memasuki UKS. Kedua cewek itu datang dengan nafas ngos-ngosan.
"Kok lo berdua ninggalin gue sih?" gerutu Sasa.
"Sorry banget tadi ada kumpul cheers." jawab Jenny.
KAMU SEDANG MEMBACA
GASA [end]
Teen Fiction-Angkasa Series 2 "Masa SMA lo bakalan hambar, kalo cuma mentingin nilai doang! Gue bakal ajak lo ke zona paling nyaman yang belum pernah lo rasain sebelumnya." Kata semua murid Gara itu pangeran sekolah. Tapi nyatanya satu detik berdekatan dengan G...