GASA [end]

40|Alan comber

dari sore tadi mau up susah banget, wifi trouble busettt

Mama membawa semangkuk sop sapi kemudian diletakkan di atas meja makan. Terkekeh geli melihat Gara dan Sasa yang duduk di meja makan dan saling diam. Tapi mereka saling tatap, seperti perang dingin

"Kenapa sih diem aja? Lagi lomba diem, hem?"

Keduanya masih sama diam. Terutama Gara hanya menatap dengan wajah datarnya yang membuat Sasa kesal.

"Gisel pulaaaangg!" selang beberapa detik Gisel pun pulang.

Bocah SMP dengan wajah cantik itu tersenyum lebar memeluk Mama. Kemudian langsung melotot melihat kehadiran Sasa di meja makan keluarga mereka.

"Loh, Kak Sasa! Aaahhh akhirnya kesini juga." cewek itu langsung memeluk Sasa dengan erat.

Sasa pun hanya tersenyum saja mendapat perlakuan manis disini.

"Bang, lo ngajak Kak Sasa kesini langsung pulang sekolah?" tanya Gisel heran.

"Gak." jawab Gara ketus

Gisel hanya mendelik aneh kemudian menoleh pada Mama. "Kok bisa, Mah?"

Mama pun tersenyum penuh arti dan mengangguk. "Bisa dong."

Flashback on

Jadi setelah dari BK, Mama pun keluar. Saat melewati koridor dan ruangan OSIS tak sengaja langkahnya terhenti saat melihat siswi yang sedang memimpin rapat disana.

Samar-samar Mama mengamati wajah itu dari jendela luar. Lalu tersenyum saat ingat bahwa itu adalah seorang cewek yang fotonya sempat Gisel tunjukkan tadi malam.

Begitu rapat OSIS selesai dan semuanya bubar, Mama pun langsung menghampiri siswi tersebut ketika menutup pintu.

"Eh, Nak..."

"Iya, ada yang bisa saya bantu, Tante?"

Mama beralih membaca sekilas name tag yang ada di almamater tersebut 'Sakura Galenka'

"Kamu yang namanya Sasa, kan?"

Sasa pun mengangguk pelan. "Iya, ada apa?"

Mama pun tersenyum penuh arti. Entah kenapa kesan pertama bertemu Sasa sudah membuatnya suka kepada cewek manis dan sopan ini.

"Tante Mamanya Gara." ungkapnya sambil mengelus pelan rambut Sasa.

Sasa sedikit tersentak. Mengerjap pelan karena masih terkejut.

"Nanti ikut Tante ke rumah, mau ya?"

Flashback off

"Lahh, nyulik nih Mama namanya." ujar Gisel sambil mencomot tahu goreng di meja.