Haechan Kemana?

1.1K 135 23
                                        

Selepas beberes kamar, mas bulan ketiduran di sofa. Sedangkan para adek-adek laknatnya masih bermain-main.

Jam dinding berbentuk kodok di ruang tamu menunjukkan pukul 11 siang.

Jaemin terbangun, ia berjalan ke arah dimana teman-temannya sedang bermain. Cowok itu melihat adek-adeknya sedang bermain bekel. Lalu melirik ke arah jam.

"Ehh guys, Haechan dah balik?" Tanyanya.

Jisung menyahuti, "belum hyung. Mungkin takut sama Renjun hyung sama Jeno hyung kali."

"Duh gimana ini. Kayaknya kita harus nyari." Ucap Jaemin agak panik. "Gue bilang sama Taeil hyung dulu deh."

Cowok itu pergi, namun segera kembali, "eh Taeil hyungnya dimana?"

"Katanya tadi mo bersihin kamar." Jawab Yangyang malas. Jaemin ini mengganggunya bermain bekel. Padahal Yangyang kan nyaris menang.

Jaemin bergegas ke kamar. Namun pintarnya, dia justru mencari Taeil di kamar maknae line. Padahal jelas-jelas dia baru saja keluar dari kamar itu tanpa ada Taeil. Huh, dasar Jaemin.

"Eh pe'a. Kan tadi gue baru dari sini."

Cowok itu pergi ke kamar hyung line.

"Taeil hyung, bangun dong. Haechan belum balik nih..." Ucapnya menggoyangkan lengan Taeil.

"Ehmm..." Taeil berusaha membuka matanya, lalu duduk sebentar. Mengumpulkan nyawa yang tadi bertebaran.

"Haechan belum pulang?" Tanyanya ketika kesadarannya pulih, Jaemin mengangguk.

"Duh jam berapa ini?" Taeil melirik jam kecil di nakas bergambar Naruto milik Taeyong. Ternyata jamnya mati, ia beralih menatap jam milik Doyoung yang bergambar Digimon. Ahh, sudah jam 11 ternyata

"Itu anak kemana ya? Kok hyung jadi khawatir." Ucap Taeil panik.

"Udah hyung tenang aja. Biar Jaemin sama bocil-bocil yang nyariin."

Jaemin dan Taeil keluar menemui maknae line yang lain.

"Yangyang, Shotaro, Sungchan, Jisung, Chenle ayo ikut gue nyari Haechan." Ajak Jaemin.

Mereka menghentikan permainan bekelnya, "elah hyung gue udah hampir menang nih." Gerutu Yangyang.

"Hih elo nih, malah mikirin bekelan daripada temen sendiri." Ucap Jaemin.

"Lagian temennya kayak Haechan hyung. Biarin aja ilang." Jawab Yangyang acuh.

"Heh hyung nggak boleh gitu!" Tegur Shotaro.

"Iya, hyung nggak boleh gitu. Nanti Jisung aduin ke Haechan hyung loh, biar kalo mau ngerecokin Lu-Dery hyung nggak dibantuin." Tambah Jisung.

"Ehh jangan dong bocah! Iya iya, ayo kita cari Haechan hyung sampe ketemu!"

"Jeno!!! Renjun!!! Kalian juga ikut nyari Haechan sana!" Teriak Taeil.

Jeno dan Renjun ikut merapat, "jangan deh hyung. Menurut gue, kalo Haechan liat gue sama Jeno ntar dia ngiranya mau kita amuk. Mending biar mereka aja."

Jeno mengangguki ucapan Renjun. "Bener tuh hyung. Kita disini bantu doa aja sambil temenin hyung."

"Yaudah, kalo gitu kalian pergi sekarang aja." Ucap Taeil pada Jaemin dkk.

Jaemin pun menganggguk lalu salim dengan Taeil. Ketika melewati Renjun, dengan kampretnya cowok itu ikut menyodorkan tangannya membuat Yangyang yang lagi sensi langsung nabok muka glowingnya.

"Renjun hyung kebiasaan!"

Mereka pun segera pergi.

Di tengah jalan, mereka memutuskan untuk berpencar.

"Yangyang sama Shotaro ke kiri, Chenle sama Sungchan lurus, gue sama Jisung ke kanan. Nanti kabarin lewat WA kalo ada apa-apa."

Mereka pun menurut.

Di sepanjang jalan, Yangyang hanya menggerutu saja. Tidak ikhlas mencari keberadaan hyung kampretnya itu. Sedangkan Shotaro dengan sabar dan tidak sombong mendengarkan segala keluh kesah Yangyang.

Padahal Yangyang hyung 'kan juga maknae kampret di WayV - batinnya.

Sementara itu, Chenle yang bersama Sungchan sibuk melompat-lompat sendiri. Katanya biar bisa lebih tinggi.

"Sungchanie."

"Iya?"

"Mendekan dikit dong. Masa kita seumuran jalan berdua, tapi tinggi kita beda jauh." Ucap Chenle.

Sungchan mengerjap, "bukannya udah biasa ngerasa gitu kalo sama Jisungie ya?" Tanyanya dengan muka polos. Chenle-pun berhasrat untuk menimpuk muka polosnya itu. Untung, masih member baru kau Sungchan.

"Kok lo kampret sih."

Sungchan menyengir, "kalo harus mendek capek kaki gue, Chenle-ya. Mending gue gendong aja yuk."

Chenle terkejut, apakah Sungchan waras? Bisa-bisanya dia nawarin Chenle buat digendong. Ya jelas. Ya jelas Chenle maulah. Kan tuan muda tidak terbiasa jalan kaki jauh. Biasanya naik pesawat. Ya paling enggak kalo mau ke pasar naiknya heli dong. Helikoper ya, bukan heli guk guk guk.

"Ya mau dong." Chenle pun naik ke punggung Sungchan. Lalu mereka melanjutkan perjalanan mencari Haechan.

Di sisi lain, Jaemin berjalan beriringan dengan forever maknae. Cowok jangkung itu daritadi cuma merhatiin hape terus sampe bikin hyungnya sebel sendiri.

"Jisung lo ngapain sih daritadi maen hape mulu?!!"

Jisung menatapnya sejenak, "ini ada yang penting hyung. Jadi harus disampein."

Cowok itu menekan tulisan mengirim pada layar ponselnya.

Tiba-tiba ponsel Jaemin bergetar. "Bentar Jisungie, ada pesan."

Jaemin membuka ponselnya.

1 detik

2 detik

3 detik

"ASTAGHFIRULLAH JISUNG LO NGIRIM APAAN WOY??? GUE PIKIR KABAR TERBARUNYA HAECHAN. ASEM LO MAKNAE!!"

Jisung menutup telinganya, "santuy hyung santuy!"

"Kata hyung tadi suruh kabarin lewat WA kalo ada apa-apa. Makanya gue ngirim apapun yang gue temui di jalan." Jawab Jisung nyengir.

Jaemin menahan emosinya, "Hih! Maksudnya kalo ada kabar apa-apa tentang Haechan, bukan berarti apa-apa yang lo temuin di jalan, JISUNG! Pengen tak hih!"

"Y-ye maap hyung. Jangan marah sama maknae dong." Jisung mengerjapkan mata imut.

Demi apapun Jisung tau kelemahan Jaemin. Mana bisa dia marah kalo di aegyoin Jisung begini. Huh, dasar maknae.

Jaemin menghela napas, "Yaudah ayo cari lagi."


To be continued

Gue update yeorobun, hmm kira-kira Haechan nyempil dimana ye? Gue kasih spoiler, Haechan nyempil di pikiran gue asek wkwk.

Oh iya, HBD buat abang HENDERY😚 Moodboosternya para sijeuni dan wayzenni semua. Pokoknya bahagia terus, jangan sedih. Bahagianya lo, bahagia kita, dan sedihnya lo, sedih kita juga.

사랑해 헨드리💚❤️

Oya guys, mo numprang promosi cerita fanfict ku di sebelah. Kalian cek ya hehe. Di situ gue memerankan sosok author yang baik dan tidak kampret wkwk.

Jangan lupa voment, gomawo.

Have a nice day, everyone!

NCT OT23 (HUMOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang