Setelah masuk dan tidak menemukan hal mencurigakan di sekitar halaman kos, Sehun dan kawan-kawan memutuskan untuk memeriksa kamar masing-masing setelah memastikan jika kamar Chaeyoung, Juyeon, Yohan, Seungyoun, Seungwoo, dan kamar Dylan masih terkunci rapat.
Dan ternyata kamar mereka pun masih terkunci rapat, tidak ada tanda penjebolan paksa yang biasa ditinggalkan maling. Semuanya aman seperti biasa kecuali pintu gerbang yang tidak terkunci dan—
"Kayaknya kita lupain satu kamar, deh."
"Lah iya, buruan cek!"
—kamar Jungkook.
cklek!
"Anjir, gak dikunci!" pekik Hangyul yang tadi ditugaskan Sehun untuk buka pintu.
"Hangyul, Hwall, Junhoe, masuk. Periksa keadaan di sana." Sehun kembali memberi komando.
"Kenapa harus kita?" tanya Hwall bingung.
"Badan kalian gede, kalo ada maling bisa langsung eksekusi."
Junhoe memasang ekspresi sesedih mungkin saat Sehun terkesan menumbalkan dirinya. Kalau ternyata maling itu bersenjata bagaimana? Memang badan besar saja cukup? Badan Sehun bahkan lebih besar!
"Buruan."
Pintu kembali di buka, dan— jeng! Jeng! Terpampang nyata isi kamar Jungkook yang berantakan. Kalau sudah begini, mereka jadi semakin yakin jika kosan kemalingan!
"Kasian banget Si Juki, di Kampung rebutan warisan di sini kamarnya kemalingan." kali ini Junhoe sedih sungguhan.
klontang!
Semua perhatian anak kos kini teralih sepenuhnya pada satu-satunya pintu kamar mandi yang tertutup rapat. Pikiran mereka seolah menyatu, malingnya pasti ada disana!
"Inget, jangan gegabah." Eunwoo memberi peringatan.
Bukan apa-apa, sih. Harta 'kan bisa dicari, Eunwoo takut kalau yang masuk itu benar-benar orang yang membutuhkan.
Mereka berbaris membentuk setengah lingkaran di depan pintu, sehingga siapapun yang keluar dari pintu itu tidak memiliki akses buat keluar.
tok! tok! tok!
"Siapapun di dalem, ayo keluar. Kita janji gak bakal main hakim sendiri, kita bicarain baik-baik." kata Byungchan sambil terus mengetuk pintu.
Jungkook—seseorang yang disangka maling selama ini—langsung mematikan shower, tak peduli kepalanya yang masih banyak busa sampo. Meski merasa bingung dengan kalimat main hakim sendiri, laki-laki itu buru-buru memakai handuk lalu membuka pintu kamar mandi.
"Guys! Gue ba—"
sret!
"Woy?!"
Bagaimana Jungkook tidak terkejut? Tiba-tiba masuk karung lalu di angkat entah akan dibawa kemana.
"Tuh, kan. Untung gue udah siap siaga bawa karung. Pasti yang maling anak muda, biasanya ntar dipake buat beli oplosan." kata Hyunjin.
"Gimana, nih? Jadi dibuang ke Ciliwung?" tanya Soobin.
"Bawa ke aula aja, nanti kita tanya dulu maksud dia apa."
Setelah sampai di aula, Jungkook yang masih ada di dalam karung itu malah kegirangan. Mengira akan diberi kejutan karena saat Jungkook ultah, ia sedang pulang kampung. Entah bodoh atau memang kurang pintar Jungkook ini.
"Bawa apa kalian?" tanya Junhoe.
"Bawa setrum. Kalo dia ngelawan tinggal setrum aja." jawab Byungchan santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN NEVAEH; 『son chaeyoung』
FanfictionSemua kisah amburadul ini bermula dari Son Chaeyoung yang ditawari pekerjaan yang dibilang susah tapi gampang, gampang tapi beresiko- jaga kosan. Dengan iming-iming gaji besar dan (katanya) anak kos yang tidak pelit, Chaeyoung akhirnya bersedia. Tid...