Missing U

283 68 73
                                    

Hari demi hari sudah terlewati. Dua minggu lebih Chaeyoung dan Juyeon dirawat di sini, meski tidak ada perubahan berarti pada kondisi mereka, setidaknya melihat Chaeyoung dan Juyeon kembali bisa tersenyum lagi pun sudah lebih dari cukup.

Semenjak Yohan dan Hyunjin diganggu waktu itu, mereka tidak mau kebagian tugas jaga malam lagi. Lebih baik melihat Jerapah dan juga Lily-penjaga baru khusus bersih-bersih- yang tengah membersihkan kosan dibanding melihat makhluk tidak jelas yang bisanya hanya menganggu manusia itu!

Seungyoun yang sudah kehilangan selera julidnya hanya bisa meng-iya-kan saja, toh Seungyoun dan juga Yunho secara sukarela mau merawat Juyeon dan Chaeyoung. Ah, Eunwoo juga.

"Abang, mau stroberi."

"Bang, gue pengen makan ayam."

"Yunho, pengen eskrim!"

"Ho, beliin odading, dong. Gue pengen jadi iron man, nih."

Begitulah kira-kira permintaan Juyeon dan juga Chaeyoung, Meski terkesan memanfaatkan keadaan, Yunho dan juga Seungyoun tidak merasa keberatan. Chaeyoung kembali ceria dan Juyeon yang kembali punya semangat hidup adalah alasannya.

"Bang, ibu gak di kasih tau soal ini, kan?" tanya Chaeyoung pada Swung yo un yang tengah mengupas apel.

Seungyoun menggeleng, "Permintaan kamu, Dek. Meski gak enak sama Bibi, Abang nurut aja."

"Makasih, Bang." Chaeyoung tersenyum tulus. Merasa beruntung dengan kehadiran mereka.

Seven at na simpel saja alasan kenapa Chaeyoung enggan memberitahu Ibu atau Adiknya, sama seperti Juyeon, Chaeyoung juga tidak akan sanggup jika harus melihat Ibunya khawatir apalagi sampai menangis, hatinya akan terasa sangat hancur.

Mengalihkan pandangan setelah menerima suapan apel dari Seungyoun, Chaeyoung kini menatap ke arah Yunho yang tengah berbicara dengan Juyeon, lalu pada Yibo, Dylan, dan juga Soobin yang tengah sibuk dengan laptop masing-masing.

Yibo dan Dylan sibuk mengurus kerjaan, serta Soobin yang sibuk mengerjakan tugas kuliah. Padahal ini hampir jam sebelas malam, namun mereka masih enggan beranjak dari duduknya.

"Kosan gimana?" tanya Chaeyoung.

"Aman, kok. Selain Yunho sama Abang, mereka gantian jaga kosan." jawab Seungyoun dengan senyuman.

"Kamar aku pasti kotor banget." Chaeyoung berdecak, membayangkan kamarnya yang mungkin saat ini sudah penuh dengan debu.

"Tenang, ada Lily yang beresin."

"Siapa?"

"Penjaga baru, khusus buat bersih-bersih plus buat nemenin kamu nanti."

"Ho, gue pengen dodol asli dari garut langsung, nih. Plis, Ho. Gue takut ileran." mohon Juyeon dengan wajah memelas andalannya.

"Lo lagi sakit apa lagi ngidam, sih?" tanya Yunho bingung. Memangnya bisa sampai ileran segala?

"Aku juga mau, Ho. Nitip sekalian, ya." pinta Chaeyoung.

"Iya, siap. Aku berangkat sekarang ya, cantik."

"Idih, giliran gue aja, protes mulu." cibir Juyeon yang tak diindahkan sama sekali oleh Yunho.

Mengambil jaket, Yunho segera menelpon supir pribadinya untuk berangkat menuju Garut malam ini juga. Tipikal suami siaga, em.

Beberapa lama kemudian pintu kamar terbuka, menampakkan Eunwoo yang masih dibalut jas putih dokternya. Laki-laki itu tersenyum, menghampiri Chaeyoung lalu memberikan bunga lily putih yang mungkin bisa menenangkan pikiran Chaeyoung, mengingat jika gadis itu sangat menyukai bunga.

KOSAN NEVAEH; 『son chaeyoung』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang