Matahari nampak makin naik saat Chaeyoung dan kawan-kawan sampai di lapangan. Dengan seragam olahraga yang dimasukan celana dan jalan baris rapi seperti bebek, semua orang mulai bisik-bisik tetangga, mereka mirip dengan anak TK yang sedang baris jika hendak masuk kelas.
Chaeyoung dan kawan-kawan pun masuk barisan yang sudah disediakan, baris di belakang papan besar dengan tulisan kosan nevaeh, kosan para sultan.
Di sebelah mereka sudah ada barisan yang kurang rapi dengan tulisan papan kosan mellivin, kosan orang-orang miskin. Memang terkesan jahat dan juga rasis, tapi faktanya kosan mereka emang jauh dari kata layak. Bangunan yang kena beban berat sedikit saja berpotensi roboh, kamar mandi yang tembus pandang alias tanpa ada pintu, belum lagi toilet yang suka kumat-kumatan mampet. Padahal pemiliknya kaya tujuh turunan, tapi pelitnya ampun gak ketulungan.
Kalau tadi di sisi kanan, maka di sisi kiri beda lagi. Barisan mereka rapi, penampilannya pun rapi, tulisan dipapannya kosan jalak, awas ada ibu-ibu galak. Benar-benar minta dihakimi, apa penulis rese ini tidak takut dengan Jeongyeon yang sudah siap dengan kipas andalannya? Kena getok baru tau rasa.
Di bagian paling pojok ada kosan yang membernya tidak kalah tampan dengan anak nevaeh. kosan sekoteng, sekumpulan orang-orang ganteng. Tidak ada bantahan, anak kosan Papi Jinyoung dan Mami Nayeon memang memiliki visual yang membuat Chaeyoung sedikit oleng, bahkan membuat anak kosan nevaeh bete seketika.
"Perhatian semuanya! Berhubung semua peserta lomba udah pada datang, lombanya langsung dimulai aja, ya. Gak usah sambutan dulu lah, ribet. Yang ikut lomba main bola maju!" seru Pak Jajang alias Jewaypi selaku ketua RW memulai acara.
Para anak kos yang sebelumnya memang sudah mendaftarkan diri sebagai peserta lomba main bola pun maju dengan bangga. Dari kosan nevaeh ada Juyeon selaku kiper, Eunwoo, Junhoe, Seungyoun, dan Sehun. Kosan mellivin ada Lucas, Kai, Mingyu, Sunwoo sebagai kiper, dan Yugyeom.
Kosan jalak ada Felix, Mark Lee, Daehwi, Dongpyo sebagai kiper, dan Chenle. Terakhir, dari kosan sekoteng mengirim Chanyeol, Jaehyun, Mark Tuan, Joshua, dan juga Younghoon sebagai kiper.
"Babak pertama, kosan nevaeh lawan kosan mellivin. Babak kedua, kosan jalak versus kosan sekoteng. Tiap babak cuma empat puluh menit. Final di lanjut setelah isoma." kali ini Pak Heechul selaku salah satu panitia memberi arahan.
Semua peserta segera memasang muka sangar—tapi lebih condong ke ngeselin—kecuali anak kosan jalak yang imut-imut pastinya.
Pokoknya, mereka harus terlihat mengintimidasi!
"Aduh, males banget tanding sama orang kayak mereka, salah dikit pasti mainannya hukum." sindir Kai memulai perkara, sengaja memancing keributan supaya lawan jadi kepanasan lalu konsentrasinya buyar.
"Aduh, males banget tanding sama rakyat jelata, salah dikit pasti merasa paling menderita." Seungyoun balas nyinyir. Dan tentunya, kedua kubu kini saling adu tatapan maut.
"Dasar gak kreatif, nama kok plagiat." cibir Mark Lee, ketua kosan jalak ikut memanaskan suasana.
"Lah, pan dia yang lahir duluan, bos?" bisik Daehwi.
"Bos lo siapa, sih?! Harusnya iyain aja biar gue seneng!"
"Iye, maap."
Mark Tuan, si korban nyinyiran Mark Lee kalem saja. Tidak penting juga menanggapi bocah bule satu itu, memang dari lahir pun ia tipe yang bodo amatan.
"Eh, maap lupa nyampein, kalian main bolanya pake daster ya, udah disediain tuh sama panitia. Nendangnya jangan pake kaki, tapi pake terong. Ngerti, kan, gimana caranya? Itu loh yang nantinya gondal gandul."
Suasana berubah jadi heboh, yang niatnya tebar pesona jadi gagal total gara-gara daster!
Mereka sudah dandan sekeren mungkin, latihan sekeras mungkin, tampil semaksimal mungkin, berharap ada yang kesemsem pas lagi main bola, eh, ujungnya sia-sia!
"Aura kegantengan gue bakal ilang ini, sih." kata Mingyu menggelengkan kepalanya miris.
"Alah buluk mah buluk aja." komentar Junhoe.
"Yang penting Tzuyu punya gue." Mingyu menepuk dadanya bangga. Berhasil mamacari kembang desa yang juga anak Mama Chou itu suatu hal yang bisa dibanggakan, bisa pamer soalnya. Bodo amat dengan nyinyiran orang, dibilang pakai pelet pun Mingyu santai saja.
"Asik, akhirnya Pyo bisa ngerasain gimana rasanya pake daster!"
"Hush! Norak!"
"Ish, bos jahat! Sebel sebel sebel!"
Melihat pemandangan seperti itu refleks bikin semua kecuali Dongpyo dan Mark Lee kompak bilang, "iyuh!"
"Semangatin, dong." pinta Eunwoo sambil menatap Chaeyoung.
"Semangatin kita juga..." Junhoe, Seungyoun, Juyeon, dan Sehun ikut menatap penuh harap.
"Semangat semua! Nanti kalo jadi juara umum, aku masakin buat makan malem."
Dengan modal dorongan semangat dari penjaga kos, anak kosan nevaeh kembali memasuki arena lomba dengan semangat juang yang tinggi. Mengejar kemenangan agar bisa merasakan masakan calon—apa hayoo.
Chaeyoung tidak bisa menahan tawa lebih lama lagi, melihat mereka memakai daster selutut di tambah ada terong yang gelantungan diantara kaki. Belum lagi bola yang mereka pakai, bola kasti. Seniat itu memang panitia mengjahili orang.
"Apa liat-liat!" sengit Juyeon saat melihat tatapan menghina dari Dayeon.
"Dih, orang Adek liatin orang itu juga." bantah Dayeon lalu menunjuk Younghoon yang sedang memasang tali.
"Gatel."
Dayeon menjulurkan lidahnya, meledek Juyeon yang kelihatan risih memakai daster. Mana dasternya sempit pula.
Anak kosan nevaeh dan mellivin sekarang baris rapi di lapangan yang udah disediakan. Meski dengan gestur ogah-ogahan, sebagai lelaki sejati mereka harus profesional. Tengsin banget padahal, mana yang nonton sebagian pada cakep lagi.
"Aduh, mantan gue dua-duanya pada dateng lagi, watir berantem nih gara-gara gue." celetuk Kai dengan wajah menyebalkan sambil menunjuk ke tempat Krystal dan Jennie berdiri.
"Anjir, sok banget." cibir Sehun yang masih memiliki dendam kesumat pada Kai karena dulu, Krystal lebih memilih laki-laki itu dibanding dirinya.
"Iri bilang bos!"
"Lagian kok bisa mereka mau ama lo, Bang? Pake ajian apa, sih?" Lucas berusaha mencari info, siapa tau dengan info ini ia bisa menggaet Yuqi anak Kampung sebelah.
Kai tersenyum penuh arti lalu menggoyangkan pinggulnya. Persis dengan goyangan yang dulu sempat viral.
"Lo ngapain goyang itik hadeh. Perih mata gue liatnya." meski paling muda, Sunwoo ini paling jahat mulutnya.
Untung gue lagi sariawan, kalo kagak udah gue bacotin atu-atu.
Yugyeom memutar bola matanya kesal. Lelah dengan bacotan teman-teman laknatnya.
Bagus, ayo berantem terus. Biar menang kita nantinya.
Anak kosan nevaeh membatin sambil mesem, persis adegan sinetron pas ada rencana jahat.
"Okey, semua harap siap di–"
"Njir, wasitnya kok silau amat." kata Mingyu kesal.
"Mirip Leonardo Davichi." timpal Junhoe.
"DiCaprio kali ah." koreksi Juyeon.
"Vernon buruan mulai! Durasi nih durasi!" Pak Jewaypi teriak dari atas podium. Beliau sudah siap jadi komentator.
priiiiiiittttt!!!
Lomba pertama saja sudah seribut ini, bagaimana nanti?
[ k o s a n n e v a e h ]
hai, lama tidak jumpa ·-· semoga kalian baik-baik aja ya disanaa, semoga puas juga sama part ini... maaf molornya lama banget u,u
KAMU SEDANG MEMBACA
KOSAN NEVAEH; 『son chaeyoung』
أدب الهواةSemua kisah amburadul ini bermula dari Son Chaeyoung yang ditawari pekerjaan yang dibilang susah tapi gampang, gampang tapi beresiko- jaga kosan. Dengan iming-iming gaji besar dan (katanya) anak kos yang tidak pelit, Chaeyoung akhirnya bersedia. Tid...