Love Line

161 47 17
                                    

Butuh kurang lebih enam jam untuk bisa sampai ke kampung halaman Chaeyoung. Sekarang baru tiga jam, masih setengah jalan. Sebenarnya akan lebih cepat jika masuk tol, namun Chaeyoung memilih jalan biasa untuk—mengulur waktu.

Yah, ditinggal nikah oleh Eunwoo memang cukup menyedihkan, sih. Tapi, semenjak insiden kecelakaan itu, hati Chaeyoung sudah berpaling sepenuhnya. Melihat seberapa keras perjuangan dia untuk kesembuhan Chaeyoung, membuat laki-laki itu terus hadir dalam mimpinya.

Hati itu memang susah dikendalikan, kan?

"Non, ada motor yang ngikutin dari belakang." supir yang khusus dipekerjakan oleh Seungyoun untuk mengantar Chaeyoung itu beberapa kali melirik kaca spion tengah.

Chaeyoung mengernyit bingung lalu ikut menoleh ke belakang, setelah di amati, ia tersenyum tipis, "Berhenti sebentar, Pak." sang supir pun segera menuruti permintaan Chaeyoung tanpa bertanya lebih lanjut lagi.

Cewek itu keluar dari mobil lalu duduk bersadar di bagasi belakang, memperhatikan si pengendara motor sambil bersedekap.

Motor itu pun berhenti didepan Chaeyoung, "Anu, aku tadi— eung..."

"Buka dulu helmnya." Chaeyoung tertawa pelan, dari awal ia sudah tau siapa orang itu.

"H-hai..."

Lee Juyeon.

"Mau nganterin aku sampe rumah?"

Juyeon menatap Chaeyoung seolah meminta persetujuan, melihat gadis itu mengangguk mantap, Juyeon tersenyum, merasa lega. Ia kira, Chaeyoung akan marah karena sudah mengikutinya tanpa izin.

"Pak, Bapak ikutin dari belakang aja, ya?" meski sedikit bingung dengan perintah Chaeyoung, sang supir akhirnya mengangguk setuju.

"Pake helm dulu," Juyeon menyerahkan helm.

"Pakein." duh, permintaan Chaeyoung kali ini membuat Juyeon salah tingkah parah. Beberapa kali Juyeon menelan ludah. Akhirnya, dengan tangan gemetar, juyeon mendekat lalu memasangkan helm. "Gitu aja ampe keringet dingin."

Juyeon cengengesan, "Ya, abis gimana, kaget tau."

Dasar lemah.

Perjalanan terasa lebih lambat, atau memang Juyeon sengaja melambatkan laju motornya? Orang bilang, waktu akan terasa lambat saat sedang bersama orang tercinta. Hm, yang jatuh cinta di sini siapa? Juyeon? Chaeyoung? Atau keduanya?

Tipe motor yang seperti ini membuat Chaeyoung duduk mepet pada Juyeon, mundur sedikit saja, cewek itu bisa jatuh terjungkal. Sialan memang Lee Juyeon, modusnya lancar bener.

Jalanan yang naik turun membuat Chaeyoung mau tidak mau melingkarkan tangannya pada Juyeon, hanya beberapa detik. Entah terkejut atau karena geli, Juyeon langsung rem mendadak, membuat Chaeyoung terbanting ke depan dan helm yang dipakai mereka saling bertubrukan.

Chaeyoung mengaduh, apa-apaan, sih? Memangnya Juyeon belum pernah dipeluk cewek sebelumnya?

"Maaf, aku kaget." Juyeon meringis pelan.

"Suruh siapa punya motor gak ada pegangan belakang, Kak Juyeon mau aku kejengkang?" Chaeyoung berdecak pelan. Mentang-mentang genrenya gak jelas, mau romantisan dikit aja susah bener.

"Iya, maaf. Yaudah sekarang peluk lagi aja."

"Ogah."

Jiah ngambek.

Kali ini Si Sulung Lee itu tidak diam saja, Juyeon berinisiatif memegang kedua tangan Chaeyoung lalu dilingkarkan pada perut berototnya. Dan perjalanan pun berlanjut dengan kedua insan yang sekarang terlihat malu-malu kucing.

KOSAN NEVAEH; 『son chaeyoung』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang