Signal

324 86 23
                                    

Perlombaan antar anak kos Kampung Kelapa Runtuh sudah memasuki penghujung a.k.a babak akhir. Meski harus rela muka gantengnya berlumuran lumpur, Hangyul merasa puas karena sudah memenangkan—meski sempat tegang karena ia malah menangkap ular—lomba. Bisa dibayangkan seribut apa mereka saat itu.

Final sepak bola pun berhasil dimenangkan oleh anak nevaeh, selisihnya tipis sekali, Chaeyoung sampai sedikit pemisis dibuatnya.

Nah, sekarang waktunya lomba yang paling ditunggu-tunggu, apalagi kalau bukan panjat pinang? Bukan karena hadiahnya, bukan. Tapi karena bakal ada tontonan menarik—para cowok ganteng yang pamerin ototnya. Terbukti dari para cewek yang mendominasi kerumunan.

"Aw! Mereka keren-keren banget!"

"Dongpyo!" Mark melotot, "Jangan ganjen! Ini waktunya kita buktiin kalo kita itu kecil kecil cabe setan! Kita kerahkan semua kekuatan! Lakukan yang terbaik! Jangan menyerah! Jangan kecewain gue lagi! Paham semua?" lanjut Mark Lee penuh ambisi dengan semangat menggebu.

"Paham!"

Para bujang dari kosan sekoteng hanya bisa menatap prihatin, bocah bule itu mungkin terlalu banyak masalah dan ingin membagi beban pada teman-temannya.

"Anjir, gila! Harta boleh minim, yang penting badan kita nyegerin!" Kai dengan bangga memamerkan badan berototnya pada Jennie dan Krystal, membuat keduanya mual seketika.

"Kita boleh aja miskin, tapi badan kita gak kalah bagus ama anak sebelah." sahut Mingyu ikut membanggakan diri.

"Iye, lah. Kalian udah terbiasa angkat beban kehidupan, sih." balas Jaemin sambil ngupil.

"Diem lo!"

"Langsung aja, ayo yang ikutan lomba panjat pinang berdiri di tiang masing-masing!"

Untung saja para panitia lebih manusiawi sekarang, semua anak kos mendapat tiang masing-masing dan ada banyak hadiah di atas. Namun siapa yang naik paling cepat, akan ada hadiah besar menanti.

Semua peserta lomba langsung membuka baju lalu baris di belakang tiang, membuat para kaum hawa dan beberapa biji kaum adam—sebut saja Daehwi dan Dongpyo— jejeritan layaknya orang kesurupan. Bagaimana ya, sebagai manusia lemah iman, disuguhi pemandangan para cowok ganteng yang shirtless pasti langsung lupa diri.

Namanya juga tiang yang sudah diolesi dengan oli, sudah pasti licin. Tidak ada yang berhasil dipercobaan pertama. Mereka sudah pada cemong, tapi tetap tampan.

Penonton makin histeris, mereka makin terlihat keren meskipun cemong begitu. Perlombaan makin sengit saja. Tidak ada tanda-tanda menyerah dari semua peserta.

"Hadeh, salah posisi gue, sepet banget liatnya."

"Heh!" oh, jelas Mark Lee melotot tidak terima, yang dikatain 'kan anak buahnya.

"Buruan elah berat, nih! Kalian kebanyakan dosa apa?!" teriak Dylan sebagai orang dengan posisi paling bawah.

"Sabar! Licin, nih!" balas Yohan dari posisi paling atas, "yes! Menang kita!" lanjutnya saat berhasil menjadi orang pertama yang sampai puncak. Tanpa basa basi lagi, Yohan langsung mengambil hadiah lalu  di lempar ke bawah. Sudah ada anak nevaeh lain yang siap menangkap hadiah.

"Selamat buat juara umum kita kali ini, kosan nevaeh!"

Tidak usah tanya seberapa sewot Mark Lee dan Kai saat ini. Abaikan saja. Palingan nanti ngamuk di kosan masing-masing.

"Yohan? Gak turun?" teriak Chaeyoung dari bawah. Yohan terlihat tenang di atas sana.

Eh, yakin nih tenang?

"B-bentar!"

Gimana turunnya ini anjir?








k o s a n  n e v a e h







Hwall meletakkan kantong kresek besar berisi ikan hasil pancingan di depan anak kos nevaeh yang terlihat tidak santai, seketika Hwall menebak, apa mereka kalah lomba?

"Kenapa, sih?"

"Noh, Si Juyeon. Drama ngeprank Adeknya yang ulang tahun tapi malah gue yang kena jambak." Seungyoun menggerutu.

"Terus?"

"Gue, Chaeyoung, sama Bang Seungwoo mau nganteri Si Juyeon balik ke rumahnya dulu. Sekalian bantuin packing, dia mau ke Jepang."

"Berapa lama, Bang?" tanya Hwall.

"Gak tau, liat nanti aja. Yaudah gue berangkat dulu, kalian kalo mau barbeque-an duluan aja, ntar kita nyusul." balas Juyeon.

"Siap!"






beberapa jam kemudian...

"Anjirlah! Juyeon nyusahin!" Seungyoun kembali menggerutu sambil membanting koper milik Juyeon.

"Mahal itu, woy." balas Juyeon santai.

"Kenapa, sih?" tanya Sehun.

"Dia minta dianterin pake motor ke bandara supaya Adeknya gak ikut, pas udah nyampe bandara dia salah liat jadwal. Harusnya besok lusa." jawab Seungwoo yang sepertinya juga ikut kesal.

"Huuuu!"

"Udah, udah. Mending lanjutin barbequean nya yuk, aku laper." Chaeyoung ini memang penengah di segala kondisi, ya.

"Gue punya ide!" celetuk Yohan tiba-tiba, "Gimana kalo kita liburan aja? Ikut Bang Juyeon ke Jepang!"

"Ide bagus! Tapi gue ada acara keluarga, Adek gue mau disunat." kata Hangyul.

"Gue juga mau ada acara di rumah sakit." Sahut Byungchan, dibenarkan oleh Eunwoo yang juga akan ada acara di rumah sakit.

"Gue mau ada jadwal ke Paris." kata Hwall.

"Gue juga mau balik ke Beijing, mau launching produk baru." kata Yibo.

Satu persatu mulai menyebutkan alesan mereka tidak bisa ikut bergabung. Sehun yang akan ada perjalanan bisnis ke Jerman, Soobin yang ikut Papinya ke Seoul, Yunseong dan Hyunjin yang memang ada kegiatan bakti masyarakat, dan Junhoe yang mau manggung dengan Chan di Aussie.

Yang bersedia ikut hanya
Seungyoun, Seungwoo, Dylan, dan Yunho yang memang sedang banyak waktu luang.

"Chaeyoung gimana?" tanya Dylan yang langsung membuat semua anak kos menoleh pada Chaeyoung.

"Masa sendirian di sini?" respon Chaeyoung dengan senyuman lebar.

Diartikan sebagai kesanggupan untuk ikut liburan oleh anak kos. Dan malam ini mereka habiskan dengan penuh suka cita.
































Sementara itu di pagi hari yang terlihat cerah, seorang laki-laki dengan banyak bawaan tas terlihat sangat kebingungan, ia berteriak,

"Chaeyoung! Kok digembok dari luar, sih? Helow? Chaeyoung? Sepadaa? Anybody home? Kok gak ada yang nyahut, sih?"

Apa jangan-jangan selama ia pulang kampung, Mama Chou bangkrut lalu menutup kosan? Aduh, kenapa Jungkook tidak diberi tahu?

"Loh, Nak Jungkook? kemana aja?" tanya Eunkwang yang kebetulan lewat.

"Baru balik dari Kampung, Pak." jawab Jungkook ramah.

"Sayang banget baliknya harus hari ini,"

"Loh? Kenapa emang?"

"Anak kos pada pergi liburan, baru aja pada berangkat pas pagi. Ini kuncinya di titip ke saya."

"Laaaah?? Saya ditinggal dong??"






k o s a n   n e v a e h

KOSAN NEVAEH; 『son chaeyoung』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang