Chapter 17
Draco merasa gugup menyaksikan Potter berlatih Occlumency dengan Severus. Dia pernah mendengar tentang Occlumency sebelumnya, tentu saja, karena dia tumbuh di Malfoy Manor. Ayahnya telah memberitahunya bahwa beliau akan mengajari itu setelah dia cukup umur, namun beliau telah terseret ke Azkaban sebelum itu terjadi. Dia telah membaca tentang itu secara ringkas, dan Severus telah memberi tahu dasar-dasarnya. Tetapi benar-benar melakukan itu adalah sesuatu yang sama sekali berbeda, dan dia tidak ingin mempermalukan dirinya sendiri. Terutama di depan Potter dan ayah baptisnya. Dia tidak ingin Potter mengecamnya, dan dia tidak ingin Severus kecewa padanya. Dia memutuskan bahwa dia harus menguasainya.
Dia mengawasi saat Potter yang sebelumnya kemasukan terlihat berhenti; ia segera membungkuk, tangan di atas lutut, napas tersengal-sengal. Bagaimana Potter melakukannya? Itu benar-benar tidak memakan waktu lama... bagaimana jika Draco butuh waktu lebih lama? Bagaimana jika-?
Severus memberi isyarat kepada Draco untuk mendekatinya. Dia menggenggam tongkatnya erat-erat dan melangkah maju. Sebelum dia menyadarinya, Severus telah mengangkat tongkatnya dan mengucapkan, "Legilimens" dengan pelan.
Adegan-adegan berputar melewati Draco dengan serbuan yang memusingkan. Dia sedang menaiki sapu terbang di atas taman Malfoy Manor, angin sepoi-sepoi mengacak-acak rambutnya... Dia sedang duduk di kompartemen Hogwarts Express bersama Crabbe dan Goyle... Potter mengabaikan tangannya yang terulur, Weasley di sampingnya... Ayahnya berkata padanya bahwa dia telah mengecewakannya...
Draco tidak yakin apa yang terjadi, tapi dia merasa seperti sedang memberikan semacam dorongan yang lemah. Tiba-tiba, adegan-adegan yang berputar itu berhenti, dan dunia menjadi fokus di sekitarnya. Draco tersandung sedikit, merasa pusing. Dia bersandar di pohon terdekat, mencoba menjernihkan pikirannya.
"Itu saja untuk hari ini," ujar Severus, menatap Draco.
***
Draco dan Harry sama-sama sedang dalam suasana hati yang tenang selama sisa hari itu. Sekitar sore hari, hujan ringan mulai turun, memecah kesunyian kamar mereka. Harry sedang tertidur, memunggungi Draco, ketika gemuruh guntur pelan membuatnya terbangun.
"Pukul berapa sekarang?" gumam Harry, duduk di tempat tidur.
"Sekitar pukul lima," jawab Draco. Harry mengerang sebagai tanggapan.
"Occlumency benar-benar melelahkan," kata Harry beberapa menit kemudian.
"Yeah, aku tidak merasa baik," Draco menyetujui. Memang benar; sepanjang hari dia merasa agak mual dan pusing.
"Aku tidak mengerti kenapa aku harus terus melakukan ini," tutur Harry, memandang ke jendela yang terkena hujan dengan ekspresi masam.
"Kurasa itu adalah keterampilan yang berguna untuk dimiliki."
Harry mendengus. "Tidak begitu berguna sebelumnya."
"Kau pernah mempelajari itu sebelumnya, kutebak?" kata Draco. Dia tahu ada sesuatu yang terjadi dengan Harry berdasarkan caranya bereaksi ketika Severus memberi tahu mereka bahwa mereka akan berlatih Occlumency, tetapi dia tidak yakin apa itu.
"Yeah... Snape mengajariku tahun lalu. Mencoba mengajariku," Harry mengoreksi dirinya sendiri.
"Tidak berjalan dengan baik?" tebak Draco.
Harry menggeleng. "Tidak. Aku tidak berguna dalam hal itu, pada awalnya, serta Snape dan aku tidak benar-benar cocok. Itu penyiksaan."
"Aku bisa mengerti betapa sulitnya itu," Draco mengakui. "Tapi kupikir bukan berarti kau harus menyerah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverberations | ✔
FanfictionMusim panas setelah bencana di Kementerian, Draco Malfoy dikirim untuk tinggal bersama Harry Potter. Dia menulis surat kepada Severus Snape, memberitahunya bagaimana keadaannya- dan apa yang sebenarnya terjadi di rumah Harry Potter. Harry Potter ©JK...