Simpul Mati Nasya - 16

872 107 22
                                    

Day 3 : Quotes of The Day

Meskipun semalam sempat gerimis tipis dan berlangsung tak lama. Alhamdulillah, mentari pagi masih setia memancarkan sinarnya hangatnya. Udara pagi ini lebih dingin dari sebelumnya, mungkin memang karena gerimis semalam. Dedauanan di sekitar semakin terlihat segar karena embun dan sisa rintikan hujan semalam.

Hal yang paling menenangkan untuk dilakukan adalah menghirup udara segara sedalam-dalamnya. Sembari menunggu kegiatan senam pagi dilaksanakan, beberapa membagi tugas untuk masak, mempersiapkan air bersih hingga bersih-bersih tenda. Karena tenda adalah rumah kita saat ini, maka tempat itu harus memberikan kenyamanan untuk penghuninya.

“Guys gerimis semalam buat gue mikir tau,” kata Kak Cua sambil membolak-balik tempe yang sekarang sedang digoreng.

“Mikir apa Cu?” tanya Kak Riri.

“Jangan bilang mikirin Mirza yang semalam nyanyi buat seseorang yang kita gak tau siapa dia,” timpal Kak Jane.

“Emmm itu ..., enggak buka itu. Itu biar dipikirin sama Tiara aja,” balas Kak Cue.
“Ehh gue, ngapain?” tanya Tiara.

“Gue mikir aja, kalau sampe ujan deres, apa kabar tenda di bawah kita?” tanya Cua.

“Kita enak dapat paling atas, nah anak depan tenda kita, kalau sampai kena hujan amsyong dong,” lanjut Cua.

“Iya juga sih, apalagi ini terasering masih baru dibuat,” Kak Mina.

“Udah santai aja, kalau sampai hujan dan kemungkinan buruk itu terjadi, panitia pasti udah punya antisipasinya lah,” balas Kak Retta.

“Eh Kak, emang semalem Kak Mirza nyanyi buat siapa sih?” tanya Ziva.

“Diantara kita ada yang suka lagu itu gak?” tanya Kak Riri.

“Kak Riri mungkin,” jawab Nasya.

“Lagunya tulus emang enak semua buat didengarin, tapi gak mungkinlah nyanyiin buat aku,” balas Kak Riri.

Setelahnya masih berlanjut menceritakan tentang siapa sebenarnya yang mendapat persembahan lagu itu. Selesai mengoreng tempe dan menyiapkan semua menu sarapan. Semuanya meninggalkan tenda dan pergi ke lapangan utama untuk senam pagi seperti biasanya. Kak Susi yang menjadi pendamping mereka, menjaga tenda anak-anak didiknya.

Selesai melakukan kegiatan senam dan sarapan. Semua perserta sudah siap dengan kegiatan di hari ke 3 perkemahan wirakarya. Sesuai dengan jadwal yang telah dibagikan, agenda hari ini adalah menyiapkan spot foto dan membuat papan tulisan. Setiap sangga diharuskan memberikan dua sampai tiga quotes untuk ditulis pada papan dan ditata sedemikian rupa agar terlihat menarik.

Sebelum kegiatan dilakukan, terlebuh dahulu diadakan brefing oleh ketua panitia. Peserta laki-laki mendapat tugas untuk membantu pembuatan rumah pohon serta beberapa spot bertingkat lainnya. Sedangkan yang perempuan bertugas mendapat tugas penanaman bunga serta membuat tulisan di papan.

Setelah dibubarkan dari barisan, semuanya bertugas pada bagiannya masing-masing. Peserta perempuan langsung menyebar ke masing-masing titik yang sudah ditentukan untuk menanam bunga. Terdapat beberpa macam bunga yang ditanam disana, seperti aglonema, puring dan bunga-bunga lainnya. Kegiatan menanam bunga dilakukan hingga selesai.

Setelah kegiatan menanam selesai dilakukan hingga penyiraman dilanjutkan dengan istirahat. Tak hanya tinggal diam, mereka sambil mendiskusikan quotes yang akan ditulis pada papan. Semuanya berdiskusi aktif dan saling mengeluarkan ide masing-masing.

“Gak harus quotes yang seriuskan? Boleh quotes lucu asal punya makna, gitu tadi kata bapaknya,” kata Kak Cua.

“Punya ide apa quotes lucu?” tanya Kak Riri.

Simpul Mati NasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang