Rupanya waktu yang ia lewati bukan hanya sekedar jam yang terus berganti, hari berganti Minggu, bulan lalu tahun. Rupanya ada yang lebih dari itu. Pemandangan yang berbeda, gedung tinggi di perbanyak, atau usia setiap orang bertambah. Wajah-wajah yang dulu ia kenal dengan baik pun makin matang. Semisal Itachi yang kini sudah punya dua anak berusia lima tahun. Kapan pertama kali bertemu ya? Jelas saat bocah kembar itu sudah mulai bisa melihat dan mengenali seseorang, dan itu pun hanya lewat via video call. Dan saat liburan keluarga yang mampir ke London. Dan ayah dan ibunya yang sudah pensiun dari pekerjaannya dan memilih menikmati sisa hidup mereka di rumah.
Sasuke masih ingat kalau ia menyimpan undangan reuni SMA tiga tahun lalu yang tersimpan di laci. Dan belum pernah ia buka atau baca hingga detik ini. Acara tidak penting baginya. Dan kala seminggu sudah Sasuke tinggal di Tokyo, ia mendapatkan undangan lagi, tapi bukan untuk bereuni atau acara ramah-tamah yang basa-basi. Tapi undangan pesta bujang dari sahabat baiknya di kampus. Untuk ini dengan senang hati ia akan datang ke sana.
Dengan jas semi-formal menutupi kaos putih biasa, dengan jeans dan sepatu kets hitam cukup membuatnya keren. Untuk ukuran wajah, Sasuke termasuk yang di berkati. Bukannya ingin sombong. Tapi ia dan semua orang mengakui jika dirinya memang tampan, di tambah sifat pendiam yang cenderung dingin membawa kesan yang misterius tapi memikat. Dan jangan lupa keangkuhan besar yang dimiliki Uchiha pun mengalir dalam darahnya.
Kejayaan yang sedari kecil ia dapat seperti gravitasi bagi para kaum hawa untuk mendekat lalu terperangkap di sana. Tapi bagi Sasuke apa yang ia miliki sekarang bukan hal yang besar jika keinginan terbesar dalam dirinya belum tercapai hingga kini. Mobil Porsche itu terparkir rapi dengan jajaran mobil mewah lainnya. Kala ia turun dan menemukan pria berdiri dengan angkuh memandangnya.
"Uchiha Sasuke, lama tidak bertemu."
Menutup pintu, lalu menyimpan kunci mobilnya ke dalam saku. Sasuke balas dengan senyuman. "Delapan tahun cukup untuk membuat mobil mu terlihat murah?"
Pertanyaan Sasuke yang melenceng, berhasil membuat Sai cemberut. Mata pria berkilat marah dan siap melayangkan tinjunya. Tapi dengan tawa kecil yang tiba-tiba, Sai mengurungkan niatnya. "Bagaimana kabar mu?"
"Malam ini aku akan melayang, kau tenang saja kali ini ada yang akan menangkap ku."
Sasuke tertawa lagi, tau maksud di balik jawaban absurd itu. Setelah bertukar kepalan tangan yang biasa mereka lakukan sejak dulu saat masih di kampus. Sai merangkul Sasuke masuk bersama ke Rooftop gedung hotel yang sudah di sulap menjadi bar malam yang elegan dan berkelas. Jangan bingung tentang sahabatnya ini. Shimura Sai, pewaris tunggal keluarga Shimura yang sudah banyak tinggal nama. Ayah Sai sudah tua, sedangkan ibunya lebih dulu di panggil maha kuasa. Tidak adanya keluarga lain, Sai lah satu-satunya Raja bisnis transportasi dari keluarga Shimura.
Acara bujang ingin sebagai tanda jika seorang Sai sudah tidak lagi lajang untuk beberapa waktu ke depan, alias pria itu akan segera menikah. Dan meski di sebut pesta bujang, rupanya ada banyak wanita berpakaian minim berkeliaran di sana-sini. Memenuhi lantai dansa dan kursi yang sudah di duduk para pria kurang belaian. Sasuke cukup akrab dengan situasi seperti ini, bukan masalah baginya jika ia akan terlibat kisah singkat dengan salah satu wanita di dalam sana. Jadi, ia mendekat ke meja bartender lalu memasan, saat dua wanita yang juga ada di sana tersenyum ke arahnya.
"Aku akan menyapa yang lain dulu, nikmati pestanya, Sasuke." Pamit Sai menepuk bahunya sambil lalu.
"Hn, aku akan mengawasi mu dari sini." Katanya, melirik nakal pada wanita yang masih di sana. Saat pesanannya datang, lalu tepukan lain di bahunya ia rasakan.
"Sasuke!"
Saat Sasuke berbalik, ia menemukan teman lama lainnya. Uzumaki Naruto. Bergandengan tangan dengan seorang di sampingnya. Dan bukan karena kehadiran pria itu yang membuatnya terkejut, tapi pada tatapan lembut yang terpancar dari bola mata yang senada dengan mutiara laut. Akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Better [ Telah TerRevisi ]
FanficKejadian malam itu tak pernah sekalipun Sakura lupakan, walau ia benar-benar ingin melupakannya, karena membawa keburukan bagi kelangsungan hidupnya. Pada Sasuke yang patah hati dan berkeinginan apapun untuk kembali hidup, tapi kesalahan malam itu m...