Chapter 19

2K 258 23
                                    

Terimakasih untuk yang sudah vote dan komen.
...

Jungkook tiba di agensi pukul sepuluh pagi, setelah mengantar kedua putranya ke sekolah ia juga tadi sudah mengurus tentang pembullyan yang dialami putranya Soobin dan kepala sekolah berjanji tidak akan ada lagi kasus pembullyan yang terjadi di sekolah tersebut. Laki-laki itu tampak gagah dengan setelan hitam dan juga kacamata hitam.

Berjalan menuju studio pribadi miliknya dan dikejutkan dengan lelaki bernama Hyunjin yang berdiri dengan senyuman yang mengembang.

"Selalu saja kau mengagetkan hyung huh"

Hyunjin tersenyum, lalu mereka berdua duduk di sofa yang ada di studio tersebut.

"Hyung ini dokumennya, di dalamnya juga ada foto wanita itu tetapi fotonya tidak terlalu jelas"

Hyunjin menyerahkan amplop berwarna coklat itu pada Jungkook. Membuka amplop itu lalu membacanya dengan teliti, lalu netra bulat itu memfokuskan pandangannya pada foto berukuran sedang, foto ini diambil dari belakang. Hanya tampak seorang yang berpakaian serba hitam sambil menggendong seorang bayi,apalagi foto ini tidak terlalu jelas.

"Bagaimana mereka yakin kalau yang berada dalam foto ini adalah wanita?" tanya Jungkook

"Astaga hyung coba perhatikan saja badannya yang kecil, mereka tentu tidak salah hyung"

"Minta mereka cari wanita ini sampai ketemu"

"Baiklah hyung, oh iya omong-omong selamat hyung"

"Selamat untuk apa?"

"Selamat atas kembalinya putramu Sea dan juga selamat gedung apartement dua puluh satu lantai di daerah Gangnam menjadi milikmu" ucap Hyunjin dengan tawa lebarnya.

"Yak bocah nakal bagaimana kau tahu aku membeli sebuah gedung?"

"Tentu saja Taehyung hyung yang mengatakannya, lagipula mungkin sebentar lagi akan bocor ke media"

Jungkook menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Hyunjin. Hyunjin seorang yatim piatu yang ditemukannya sedang mengais sisa makanan di tong sampah tujuh tahun yang lalu.

Jungkook selalu menawarkan agar remaja itu tinggal bersamanya tapi remaja konyol itu selalu menolak, lebih memilih tinggal di rumah kecilnya sendiri.

"Hyung terimakasih ya. Terimakasih atas semua bantuan yang kau berikan padaku. Kau mempekerjakan remaja labil menjadi asistenmu lalu kau juga membiayai pendidikan ku sampai saat ini dan juga kau memberikanku satu unit apartement secara cuma-cuma"

Nah ini yang Jungkook tidak suka pada Hyunjin dia selalu bilang terimakasih setiap Jungkook menatap matanya.

"Kau sudah mengatakannya ribuan kali asal kau tahu"

"Yak hyung aku serius"

"Apa aku terlihat bercanda? Hyunjin dengar aku sudah menganggapmu sebagai adikku sendiri, jangan sungkan padaku mengerti?"

"Ah terimakasih banyak hyung"

"Hmm sana keluar lanjutkan tugas mu, aku juga akan menyelesaikan lagu ku"

"Baiklah aku pergi dulu hyung"

Hyunjin bangkit dari duduknya, membuka pintu lalu dia menolehkan kepalanya menatap Jungkook yang saat ini juga melihat ke arahnya.

"Taehyung hyung juga bilang kalau kau baru-baru ini membeli resort mewah di Maldives benarkan hyung"

"Yak bocah nakal!"

Belum sempat Jungkook melemparkan bantal sofa ke arah Hyunjin lelaki itu sudah lebih dulu berlari terbirit-birit.
Jungkook menghela napasnya

"Dasar Tae hyung tak bisa jaga rahasia huh" ucapnya kesal.

...

Wanita dengan mantel coklat lengkap dengan syal yang berwarna senada jangan lupakan masker dan kacamata hitam yang terpasang apik di wajah cantiknya itu tiba di airport Incheon beberapa saat yang lalu. Dirinya datang bersama kedua orang tuanya. Tempat yang ia datangi tujuh tahun yang lalu untuk melampiaskan perasaan rindunya pada putranya yang berumur dua tahun dan juga sang suami tercinta walau dari jauh. Tujuh tahun yang lalu juga dirinya tak sengaja bertemu dengan Jennie. Dan sekarang ia kembali ke tempat ini atas permintaan mertuanya.

"Chae"

Panggilan sang ibu membuat Rose menolehkan kepalanya. Sang ibu menuntunnya masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka. Di dalam mobil itu tampak seorang wanita duduk di kursi kemudi, Park Alice kakak kandungnya.

"Eonnie"

Rose memeluk kakak perempuannya erat. Maklum setelah Alice menikah ia ikut suaminya tinggal di Korea sementara sang adik dan kedua orang tuanya menetap di Aussie. Alice menatap sang adik dengan lembut.

"Aku sudah bertemu dengan kedua putramu kemarin, mereka baik-baik saja"

Rose tersenyum menanggapi, tiba-tiba rasa rindu itu bertambah berkali-kali lipat. Maka setelah mempertimbangkan beberapa hal, bibir wanita itu mengucapkan kalimat yang langsung di setujui kedua orang tuanya beserta sang kakak.

"Eonnie bisakah kau antarkan aku menemui kedua putraku?"

Alice tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Lantas mobil mewah berwarna putih itu menuju tempat dimana kedua ponakannya berada.

...

jreng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jreng...jreng...

I'm comeback...

Sengaja pendek biar kalian penasaran HAHAHAHA ((ketawa jahat))

Semoga feel nya dapet dannn kalau mau liat mba roje sama si kembar kalian jangan lupa...

Vote dan Komen guys...

see you💙

Sorry, Daddy and Mommy | Rosekook (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang