Ep.2 Part 3

293 42 2
                                    

"Wassup girl." Ucap Lucas dengan senyum lebar sesaat setelah ia menepuk bahu seorang gadis yang sekarang tengah menatapnya dengan malas.

"Mau ngapain kamu kesini?" Carol hanya bisa menghela nafasnya berat. Tiada hari tanpa gangguan oleh Lucas.

"Udah selesai belum? Kalau udah selesai, lets take a dinner." Ucap Lucas menatap jam dinding di ruangan Carol yang sudah menunjukkan pukul tujuh malam.

"Ah, udah malam ternyata." Gumam Carol yang ikut menatap jam dinding di ruangannya. Terlarut dalam pekerjaannya, tak sadar bahwa jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Melewati jam kerja yang seharusnya sudah selesai pukul enam tadi.

"Iya, udah malam bu dokter. Jam praktek lo juga udah selesai kan? Yuk, laper nih gue." Ucap Lucas memegang perutnya, membuat Carol terkekeh pelan.

"Hm, sebentar. Aku beresin ini dulu." Lucas hanya mengangguk pelan dan menatap sekeliling ruangan tempat kerja Carol.

"Bulan depan lo jadi balik ke Indonesia?" Tanya Lucas yang membuat Carol menghentikan aktivitasnya sejenak.

"Jadi, kayaknya."

"Kok kayaknya?" Tanya Lucas sambil menaikkan kedua alisnya, bingung dengan jawaban Carol.

"I don't know?" Ucap Carol tak yakin dengan jawaban yang ia lontarkan.

"Bukannya lo kemarin cerita ke gue, seneng banget, akhirnya bisa balik ke Indonesia?" Tanya Lucas lagi, kebingungan dengan Carol yang tiba – tiba terlihat lesu dengan topik yang Lucas bicarakan.

"Tadinya, aku senang, akhirnya kembali ke tanah kelahiran. But then, I was wrong."

"Nggak sengaja dengar pembicaraan Abang sama Daddy. Mereka bahas tentang perjodohan, aku kira abang yang mau dijodohin. Setelah aku dengarkan baik – baik, mereka bawa – bawa namaku."

"So? Jangan bilang kalau lo yang mau dijodohin?" Tebak Lucas membuat Carol menarik nafas dalam – dalam sebelum menjawab tebakan Lucas.

"Exactly." Jawab Carol lemas. Selama ia hidup, tak pernah sedikitpun terlintas dipikirannya bahwa ia akan dijodohkan oleh orang tuanya.

Sedangkan Lucas hanya bisa terdiam mendengar jawaban Carol. Berusaha mencerna apa yang ia dengar barusan. Lucas, benar – benar tak tahu akan terjadi hal seperti ini.

"Terus, lo nya gimana?" Tanya Lucas lagi setelah terdiam beberapa saat.

"Aku belum tahu, dad and mom belum bilang langsung ke aku. Jadi aku belum tahu harus ngapain untuk saat ini."

"Kalau gue boleh kasih saran, lo pikir – pikir ulang deh. Masa lo setuju, menikah dengan orang yang nggak lo cintai? I mean, bahkan lo nggak kenal sama dia. Is it even real?"

"That's what I think, Cas. Selama aku hidup, nggak pernah terlintas dipikiranku kalau aku akan dijodohin. Aku nggak tau siapa dia, orangnya seperti apa, sifatnya seperti apa. Aku juga nggak tahu apa – apa." Ucapan Lucas ada benarnya. Carol bahkan tidak tahu siapa yang akan dijodohkan dengannya.

Tolong beritahukan kepada kedua orang tua Carol bahwa kita berada di Abad ke – 21 dan masih ada saja seorang pria dan wanita dewasa dijodohkan oleh orang tuanya? Yang benar saja. Tidak masuk di akal Carol, sama sekali.

"Caroline Aurellia, dengerin gue! Pernikahan bukan sebuah permainan. Pernikahan itu satu untuk seumur hidup. Lo harus tau siapa pasangan lo dan seperti apa dia, juga lo harus mencintai dia dan sebaliknya dia pun mencintai lo."

"Sebagai seorang sahabat, gue mau lo hidup bersama orang yang lo cintai dan juga mencintai lo dengan tulus. Pria yang nggak akan pernah menyakiti lo, nggak akan pernah ngecewain lo, apalagi membuat lo nangis."

"Karena orang yang terbaik, nggak akan bikin lo nangis. Percaya sama gue."

"Cas, you're right. Untuk sementara, aku harus diam terlebih dahulu, menunggu mereka berbicara yang sebenar – benarnya. Aku nggak mau gegabah mengambil keputusan."

"Semoga yang kemarin aku dengar itu nggak akan terjadi, semoga pendengaranku kemarin salah." Gumam Carol yang diaminkan keras – keras dalam hati oleh Lucas.

Lucas tak mau usahanya berakhir sia – sia. Hanya karena sebuah perjodohan yang dilakukan orang tua Carol. Dan ia juga tak ingin, Carol hidup bersama orang yang tak mencintainya. Jika itu terjadi, Lucas akan maju paling depan, untuk melindungi seorang Caroline Aurellia.

Secret AdmirerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang