"Gimana keadaan di Indonesia? Cool, right?" Ujar Lucas membuat Carol mengangguk, meskipun Lucas tak dapat melihat ia kini tengah mengangguk.
"Hm."
"Why? Something happen to you?" Tanya Lucas yang mendengar dehaman Carol yang lesu, tak seperti biasanya.
"Lo masih mikirin soal perjodohan itu?" Tanya Lucas lagi, membuat Carol mendesah pelan.
"True, tapi ada hal lain daripada itu."
"So?"
"Pas di bandara, aku di jemput sama orang suruhan Ayah. Aku nungguin dong, and guess what? Kamu pasti nggak akan percaya, siapa orang yang di suruh buat jemput aku."
"Adrian! Adrian yang jemput aku. Adrian Adhitama." Lanjut Carol membuat Lucas terdiam, jujur saja ia sangat terkejut, sama terkejutnya dengan Carol pertama kali.
"How can?" Ucap Lucas bingung.
"Tuh kan! Kamu aja bingung, apalagi aku." Ucap Carol lesu, dia bahkan bingung antara harus senang karena kembali bertemu dengan Adrian, atau harus kecewa karena mereka bertemu kembali di saat yang tidak tepat dan dengan suasana yang tidak tepat.
"Harusnya lo seneng dong? Ketemu sama Adrian lagi?" Ucap Lucas berusaha bereaksi senormal mungkin, ya walaupun ia tak dapat pungkiri, bahwa ia tak suka dengan hal ini.
"Tapi suasanya nggak tepat, Cas. Aku lagi pusing mikirin tentang perjodohan, trus tiba – tiba ketemu dia? Aku gatau harus gimana." Keluh Carol lagi, ia merasa tak enak karena tadi dia hanya diam saja. Padahal kesempatan sangat terbuka lebar baginya, tetapi ia tak mempergunakan kesempatan itu dengan baik.
"Then ask your dad? Kenapa bisa Adrian yang jemput lo? Kenapa nggak supir lo kek atau siapa gitu?" Ucap Lucas lagi, membuat Carol hanya menggeleng pelan.
"Atau jangan – jangan..." Ucapan Lucas yang terhenti, membuat Carol penasaran.
"Jangan – jangan apa?" Tanya Carol lagi membuat Lucas menggelengkan kepalanya, menjauhkan kemungkinan – kemungkinan yang bermunculan di kepalanya.
"Nggak, nggak jadi." Jawab Lucas singkat.
"Trus gimana? Ayah lo ada bilang sama lo tentang perjodohan gitu?" Ucap Lucas mengalihkan pembicaraan.
"Nggak ada sih, justru karena itu, aku makin stress."
"Apa sebaiknya aku tanya ke abang aja?" Ucap Carol lagi membuat Lucas mengangguk setuju.
"That's a good idea! Kenapa lo nggak tanya sama abang lo aja? Mana tau ternyata abang lo yang dijodohin, bukan lo?" Ucap Lucas berusaha membuat Carol tenang dan berfikir positif, ia tak mau Carol terlalu banyak pikiran yang membuatnya stress.
"Hm, should I?" Gumam Carol lagi, jujur saja, ia takut bertanya, karena ia takut bahwa hal itu akan terjadi, ia benar – benar akan dijodohkan oleh pria asing yang tak ia kenal.
"Cuma itu jalan satu – satunya." Jawab Lucas. Mau bagaimana lagi? Lucas juga penasaran, siapa sebenarnya yang akan dijodohkan?
Lucas berharap banyak bahwa bukan Carol orangnya. Bukan Carol yang harus dijodohkan dengan pria lain. Apalagi pikiran – pikiran yang mulai menghantuinya, bagaimana jika Adrian ternyata pria yang akan dijodohkan oleh Carol? Ia tak sanggup patah hati untuk kesekian kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Short StoryAdrian Adhitama, seorang lelaki yang terlahir nyaris sempurna, memiliki segalanya, bahkan hanya dengan mendengar namanya, seluruh perempuan akan dengan mudahnya menjabarkan begitu banyaknya kelebihan darinya. Caroline Aurellia, seorang gadis kutu bu...