Entah sebuah keberuntungan atau sebuah kesialan, di hari Senin yang cerah ini, Ms. Sherly membagikan nama-nama kelompok untuk melakukan Ujian Praktek Biologi minggu depan.
Carol mendapatkan kelompok untuk melakukan ujian praktek biologi dengan melakukan pembedahan terhadap tubuh katak. Keberuntungan yang Carol maksud adalah ia berada satu kelompok dengan Adrian, dan Kesialan yang Carol maksud adalah ia juga satu kelompok dengan si bobrok Lucas.
"Yes! Kita sekelompok! Yuhu!" Seru Lucas berteriak senang, hey, impian Lucas untuk satu kelompok dengan Carol di Ujian Praktek Biologi ini akhirnya terkabul.
"Can you shut up, Cas?" Sahut Carol malas sedangkan Lucas tak mendengarkan ucapan Carol dan sibuk tenggelam dalam kesenangannya.
"By the way, kelompok kita siapa aja sih? Aku nggak mendengar dengan jelas tadi." Tanya Carol penasaran, dia tidak tahu siapa satu orang lagi di dalam kelompoknya.
"Lo, gue, Adrian, sama Angel! Hehehe kita double couple gitu dalam satu kelompok." Menghiraukan cengiran Lucas, Carol terdiam beberapa saat. Apakah kesialannya bertambah satu lagi?
"Kenapa sih? Suka tiba-tiba diem lo! Nyeremin." Tegur Lucas membuat Carol membenarkan ekspresi wajahnya kembali seperti semula.
"Hey, Cas, lo satu kelompok sama kita kan?" Tegur seorang gadis cantic di kelas ini, siapa lagi kalau bukan Angel.
"Iya nih, sama Carol juga." Jawab Lucas sambil menyenggol bahu Carol, membuat sang pemilik bahu menatap Lucas sinis.
"Jadi, kapan mau cari bahan-bahannya? Hari jumat gimana?" Tanya Angel.
"Sounds great, Carol gimana? Bisa nggak? Ntar nebeng gue aja." Ucap Lucas membuat Carol mengangguk tanpa berbicara, gimana dia mau bicara, di hadapannya saat ini ada Adrian Adhitama, lelaki yang ia puja-puja dalam hatinya dua tahun belakangan ini.
"Ian, kamu hari jumat bisa kan?" Tanya Angel dengan suara manjanya, sedangkan Adrian ikut mengangguk tanpa bersuara.
"Okay then, see you guys hari Jumat setelah pulang sekolah." Ucap Lucas lagi diiringi anggukan oleh Angel.
"Kantin yuk, mumpung udah keluar Ms. Sherly." Ajak Lucas menarik lengan baju Carol pelan, sedangkan Carol hanya mengiyakan ajakan Lucas. Perutnya lumayan lapar.
"Kuy." Sahut Carol dengan segera Lucas menarik tangan Carol keluar dari kelas.
Pemandangan tersebut bahkan tak lepas dari kedua bola mata Adrian yang sedaritadi menatap baik Carol dan Lucas dengan pandangan yang sulit diartikan.
*****
"Ian, kamu mau pesen apa?" Ucap Angel yang tengah berada di depan kasir sambil melihat menu yang ada di café ini.
"Kayak biasa." Ucap Adrian singkat membuat Angel mengerti. Segelas Ice Vanilla Latte, minuman favorite Adrian yang tak pernah berganti sejak dahulu.
"Mbak, aku mau pesen Ice Chocholate satu, Ice Vanilla Latte satu, sama Red Velvet Cake dua ya." Ucap Angel sambil menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribu dari dompetnya.
"Aku udah nepatin janji aku ya, traktir kamu." Sahut Angel memasang wajah tak rela, beberapa lembar uang dari dompetnya harus menghilang karena ulah Adrian.
"Siapa suruh ngajakin taruhan nilai Fisika siapa yang paling tinggi. Udah jelas ketahuan siapa yang menang." Ucap Adrian tersenyum bangga. Satu sekolahnya pun tahu, dia sangat ahli dalam bidang tersebut.
"Gausah sombong, kita cuma beda lima nilai! Nilai ku 95 kok. Not bad." Balas Angel lagi.
"But still, you lose the game." Sahut Adrian lagi membuat Angel memukul bahu Adrian kesal, lelaki di hadapannya ini memang terlampau sombong, meskipun yang ia sombongkan memang benar adanya.
"Buat apa nilai Fisika tinggi-tinggi, tapi ngedeketin cewek mentalnya langsung ciut." Ejek Angel membuat Adrian geram dan menoyor kepala Angel pelan.
"Tidak begitu konsepnya ya, dalam mengejek harus diperhatikan juga tata cara dan etika agar tidak menyakiti hati lawannya." Angel hanya tertawa kecil mendengar ucapan Adrian.
"Lagian kamu lama banget geraknya, kasihan deh, Lucas Mahaviro udah maju ratusan langkah dari kamu. Bwee." Ejek Angel lagi, Adrian hanya mendengus sebal sebagai balasan ucapan Angel.
"Hey, can you shut up? Nggak puas apa ngejekin aku terus?" Ucap Adrian sebal, benar-benar gadis di hadapannya ini memancing emosinya terus.
"Ya, aku cuma ngingetin aja. Kalau kamu nggak mau kalah, kamu harus mulai ngedeketin Carol. Siapa sih yang nggak akan jatuh hati sama Lucas? Meskipun dia agak sinting, tapi dia ganteng loh." Jelas Angel. Angel benar, Lucas Mahaviro juga salah satu lelaki tampan idola di sekolahnya. Tak menutup kemungkinan akhirnya Carol akan jatuh cinta pada Lucas.
"Hm, liat nanti." Ucapan singkat Adrian membuat Angel tersenyum tipis. Sepupunya yang satu ini mungkin terlihat kalem dan tenang, tetapi dalam hatinya Angel tahu, Adrian pasti tak rela wanita yang Adrian sukai berakhir dengan tidak bersama dengan Adrian.
"You have a chance, now. Ujian Praktek kita kan sekelompok sama Carol. Kenapa kamu nggak manfaatin aja kesempatan ini?" Saran Angel membuat Adrian terdiam.
"Sebentar lagi kita lulus, kamu udah nggak punya banyak waktu loh, Ian." Lanjut Angel lagi.
Sedikit banyak ucapan Angel membuat Adrian berpikir. Apakah ia harus maju kali ini? Mengingat muncul dengan tiba-tiba saingan barunya, Lucas Mahaviro. Adrian tahu betul, Lucas adalah saingan yang akan sulit baginya untuk dikalahkan.
"Take it or Leave it. It's up to you, Ian." Ucapan akhir dari Angel menutup pembicaraan mereka di café ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer
Cerita PendekAdrian Adhitama, seorang lelaki yang terlahir nyaris sempurna, memiliki segalanya, bahkan hanya dengan mendengar namanya, seluruh perempuan akan dengan mudahnya menjabarkan begitu banyaknya kelebihan darinya. Caroline Aurellia, seorang gadis kutu bu...