"kok adek pakai pink ?" tanya Daeun pada ayah nya yg terlihat sedang memakaikan baju renang warna pink pada adik lelakinya
"biarin, papa sama Mama kan penggemar warna pink" jawab Jaemin santai
"iiiuuuhhh... nurut banget sih kamu dek" ucap Daeun pada adik nya yg terlihat hanya diam saja saat dipakaikan baju berwarna pink
di sebelah nya Haechan sedang sibuk mengomel karena putra sulungnya yg sedari tadi berusaha masuk ke dalam kolam renang
"Biarin... belum aja jatuh kamu. kenapa susah banget di kasih tau sih ! Aron, sini nggak kamu" perintah Haechan
"Kenapa sih Pi, cuma dipinggir doang" jawab Aron
"Kolam nya dalem Aron, walupun kamu dipinggir nanti kalau kepleset gimana ? tuh... Adek kamu ikut-ikutan, sini cepetan" ucap Haechan sambil berjalan untuk menghampiri anak perempuannya yg kini berjalan ke arah sang kakak
"Ohh... Malah lari, nggak mau nurut ? Papi panggilin mami ya kamu" ancam Haechan
Aron pun akhirnya berhenti dan menggandeng tangan adik nya ke arah Haechan. Ia duduk di salah satu bangku sambil memandang sinis ke arah Haechan
"Aron, liat temen-temen kamu coba. tuh... Pada duduk anteng semua, nggak kayak kamu yg nggak bisa diem" omel Haechan
"kamu tuh belum ganti baju, udah lari-larian. nanti kalau jatuh ke kolam gimana ? papi sedih loh kalau kamu kayak gitu, mau kamu bikin papi sedih ?" tanya Haechan dan Aron pun menggeleng
"makanya yg nurut" lanjut Haechan sambil membantu Aron memakai baju renang nya
"Baru dua hari, udah kenyang gue liat drama kalian. Kok bisa ya, bapak sama anak klop banget kayak gitu" celetuk Renjun, sedangkan Haechan hanya menatap Renjun sinis
"pasti rumah nya tiap hari rame terus" kata Jeno yg kini sedang duduk sambil memangku anak perempuannya
"ribut terus lah tiap hari, kasian gue sama tetangga nya" tambah Jaemin
"Katain aja gue terus, nggak apa-apa gue sabar kok" jawab Haechan
Saat ini keempat keluarga itu tengah berlibur ke pulau Jeju. Dan disana mereka menyewa sebuah vila yg bisa mereka tempati ramai-ramai.
Disaat para lelaki sedang sibuk dengan anak-anak mereka, para perempuan justru tengah menikmati acara menonton drama setelah selesai memasak.
Mereka tampak anteng duduk di sofa sambil memakan cemilan di dalam toples.
-----
"Pelan-pelan Seojun, coba gerakin kaki nya pelan aja" kata Renjun yg sedang mengajari Seojun berenang
"takut pa" jawab Seojun
"nggak apa-apa, papa pegangin nggak usah takut" kata Renjun meyakinkan
Seojun pun mulai menggerakkan kaki nya dengan raut wajah takut
"Seojun, liat papa. nggak apa-apa, jangan takut, oke ? tuh liat kakak Daeun, bisa kan ?" Renjun masih berusaha meyakinkan anaknya agar tidak takut, namun Seojun nampaknya masih terlihat cemas
"Baiklah, kita berhenti dulu. Bisa dicoba lagi nanti" ucap Renjun lalu segera membawa Seojun keluar dari kolam renang
"Dareun, kejar kakak Daeun coba"
"nggak bisa pa"
"Coba... Pasti bisa, nih sambil papa pegangin"
"Jangan dilepas ya pa"
"Iya, ayo sekarang kamu kejar kakak"
Dareun pun nampak menggerakkan kaki nya lebih cepat, sambil badan nya di tahan oleh sang ayah
"Rowon jangan terlalu ke tengah sayang, dipinggir aja" perintah Jeno pada anaknya, mendengar itu Rowon pun segera menepi ke dekat ayah nya yg berada di bibir kolam sambil menggendong adik perempuannya
"Rowon keliling kesana terus balik lagi, tapi jangan ke tengah ya dipinggir aja"
"Iya pa" jawab anak lelaki itu lalu segera melakukan apa yg ayahnya katakan
"Hampir tenggelam kan ? Suka nggak percaya sih kalau dibilangin" lagi-lagi Haechan mengomel
"Papi sih pegangin nya nggak bener" jawab Aron
"malah nyalahin papi, emang dasar kamu aja tuh. nih liat adek kamu, nggak tenggelam papi pegangin gini" balas Haechan tak mau mengalah
"udah ah Aron mau naik aja, capek" kesal anak lelaki itu
"Kok capek, kamu dari tadi kan nggak ngapa-ngapain. gimana bisa capek ?"
"Capek Pi, Aron capek dengerin papi ngomel terus dari tadi"
"Astagaaa bocah..."
"sekarang papi bawa Aron minggir, Aron mau naik aja. Mau ke tempat mami"
"ngapain ke tempat mami ?"
"nggak ngapa-ngapain, tapi lebih enak kalau sama mami aja"
Haechan pun membawa kedua anaknya menepi lalu keluar kolam. Aron langsung berlari ke dalam rumah dalam keadaan basah kuyup.
Tak lama Ennik keluar sambil menggandeng Aron di sampingnya. Anak lelaki itu nampak sudah mandi dan terlihat rapi
"siapa yg udah bikin anak gue sedih ?" tanya Ennik, mereka yg berada disana langsung menoleh ke arah Ennik lalu setelah nya memandang ke arah Haechan
"siapa lagi ? ya bapak nya sendiri lah" jawab Renjun
"kamu apain yang ?" tanya Ennik
"nggak aku apa-apain kok" jawab Haechan
"Anak lo diomeli terus dari tadi" kata Jaemin memanasi
"Bener yang ?" tanya Ennik sambil memandang Haechan
"demi kebaikan dia yang" jawab Haechan
"pasti gitu alasan nya. Kenapa nggak biarin dia aja sih ? mau ngapain kek biarin"
"biarin ? anak mu hampir tenggelam tuh, mau kamu biarin ?" Tanya Haechan
"Makanya jangan diajakin main ke kolam renang biar nggak tenggelam" jawab Ennik
"Aku lagi yang yg salah ?" Kesal Haechan
"Iya lah, emang siapa lagi yg ngasih ide renang segala kalau bukan kamu" jawab Ennik tak terima
Jeno, Renjun dan Jaemin pun segera membawa anak nya menjauh dari kedua orang itu
Mereka masuk ke dalam rumah sambil menggerutu"ngerusak suasana aja mereka" keluh Jaemin
"tau tuh, bikin heboh terus" sahut Renjun
"bisa ya mereka hidup kayak gitu" kini giliran Jeno yg berbicara
Tbc