"sayang... diem ya, jangan nangis terus" ucap Siyeon pada anak perempuannya yg sedari tadi entah mengapa terus-menerus menangis
"Sayang... liat tuh papa bawa susu, udah ya nangis nya" bujuk Siyeon lagi
Jeno mendekat lalu melihat wajah anaknya yg sudah memerah dengan mata bengkak akibat terlalu lama menangis
Siyeon sudah mulai meneteskan air matanya juga, sebelum nya ia tak pernah mendapati anak nya seperti ini. Ia bingung kenapa si bungsu tak kunjung diam meski ia sudah melakukan apa pun yg biasa ia lakukan untuk menenangkan anak nya
"Kamu juga jangan ikutan nangis yang" kata Jeno
Bukan nya berhenti, air mata Siyeon justru mengalir semakin deras
"Sini, biar gantian aku yg gendong. kamu tenangin diri kamu" ucap Jeno, lalu segera mengambil anaknya dari dekapan Siyeon
"Aku bawa keluar ya, mungkin dia nggak nyaman disini" kata Jeno yg hanya dibalas anggukan oleh Siyeon
Jeno melirik jam dinding, masih pukul setengah dua pagi. Ia pun keluar kamar dan turun ke lantai bawah
Di dapur ternyata ada Renjun dan Nakyung, nampaknya Nakyung sedang memasak sesuatu untuk Renjun yg mengeluh lapar malam ini
"Loh... Eunseo kenapa Jen ?" tanya Renjun yg baru saja selesai makan
"nggak tau, udah satu jam dia nangis nggak mau berhenti
"demam nggak badan nya ?" tanya Nakyung setelah selesai mencuci piring bekas makan
Wanita itu pun segera menghampiri Jeno dan memegang kening anaknya.
"badan nya nggak anget" gumam Nakyung
"Coba biar aku periksa Jen" pinta Nakyung, dan Jeno pun segera memberikan anak nya
Nakyung membaringkan bayi berusia lima bulan itu pada sofa di ruang tengah, dengan cekatan ia membuka piyama tidur bayi tersebut
"perutnya sakit kali yang" ucap Renjun
Nakyung segera mengarahkan tangannya pada perut bayi itu
"nggak deh kayak nya" jawab Nakyung lalu memeriksa dengan teliti tubuh bayi itu
Ia miringkan tubuh bayi perempuan itu dan terkejut saat mendapati punggung bayi kecil itu terdapat ruam seperti bekas gigitan serangga
"kayak nya gara-gara ini deh Jen, coba liat" ucap Nakyung lalu menunjuk kan ruam merah itu
"itu kenapa ya Na ?" tanya Jeno
"seperti nya bekas gigitan serangga, tadi sore apakah dia keluar rumah ?" tanya Nakyung
"Iya, tadi aku ajak dia ke taman belakang terus dia nya ketiduran" jawab Jeno
"berarti emang digigit serangga disana" jawab Nakyung
"Ada apa ini ?" Tanya Heejin yg juga ikut terbangun karena mendengar suara tangisan
"Eunseo digigit serangga sampai nangis nggak mau diem" jawab Nakyung
"Kamu ada salep atau sesuatu yg biasa buat ruam nya dia ?"
"aku nggak tau, coba aku tanya Siyeon dulu" jawab Jeno lalu segera beranjak naik ke kamarnya
"kayaknya aku ada Na, soal nya hari pertama disini Dareun juga digigit serangga terus sama Papa nya dibelikan salep yg biasa dia pakai" kata Heejin
"aku ambilkan dulu ya, nanti kamu liat dulu bisa nggak dipakai bayi umur lima bulan" lanjut nya, dan Nakyung pun mengangguk
"Kasihan ya yang, masih kecil belum bisa ngomong kalau badan nya sakit" ucap Renjun sambil mengelus pipi Eunseo
Tak lama Heejin kembali diikuti Jeno dan Siyeon. Mereka sama-sama memberikan sebuah salep kepada Nakyung, wanita cantik itu menerima nya lalu segera membaca nya
"kita pakai yg punya Heejin aja ya, komposisi yg dibutuhkan lebih lengkap" ucap Nakyung lalu segera mengoleskan salep pada punggung Eunseo
Tak berselang lama bayi itu pun diam, bahkan dia menerima dengan baik susu formula yg dibawakan sang ibu
"aku ambilin baju ganti" kata Jeno lalu beranjak pergi
"Makasih banyak ya Na" ucap Siyeon dengan mata yg masih merah karena habis menangis
"Bukan apa-apa Yeon, aku seneng bisa bantu, dia kan anak ku juga" jawab Nakyung sambil mengelus punggung Siyeon
Siyeon segera memeluk tubuh anaknya setelah selesai berganti baju, ia tampak menciumi bayi berwajah menggemaskan itu. Teman-teman nya sudah masuk ke kamar masing-masing setelah mendapati Eunseo tertidur
Bayi itu tampak terlelap dengan damai setelah menghabiskan susu dibotolnya
"ganti aku yg gendong yang" pinta Jeno lalu segera mengangkat tubuh anaknya
"Kalau kamu ngantuk tidur di kamar aja yang" perintah Jeno yg baru saja melihat Siyeon menguap
"Nggak, aku mau disini sama dia" jawab Siyeon
"liat tuh dek, mama tadi ikutan nangis karena kamu menangis nggak mau diem. adek harus baik-baik aja ya, jangan sakit dan jangan terluka" nasehat Jeno, Siyeon yg mendengar nya segera menoleh menatap Jeno sedangkan lelaki itu hanya membalasnya dengan senyum
"dulu aku sering banget denger kata-kata ini dari seseorang" ucap Jeno sambil menggenggam tangan Siyeon
"dan sekarang seseorang itu udah jadi istri aku" lanjut nya sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Siyeon
Siyeon pun tersenyum lalu mengelus pelan kepala suami nya.
Tbc