Memories

674 85 0
                                    

Renjun dan Nakyung sedang sama-sama duduk diatas ranjang mereka. Diluar hujan turun dengan sangat deras malam ini. Jam sudah  menunjukkan pukul sembilan malam, namun keduanya masih enggan untuk memejamkan mata karena tengah asyik melihat-lihat foto di sebuah album yg mereka miliki.

"Liat, pas kita SMA dulu" tunjuk Renjun pada sebuah foto di halaman paling depan

"Kamu dulu kurus banget ya yang" ucap Nakyung

"Iya, aku dulu tuh nggak bisa makan banyak makanya badan nya kurus terus" jawab Renjun

"Astagaaa rambut ku" teriak Nakyung histeris saat melihat foto nya yg saat itu rambutnya keriting mengikuti style yg tengah hits dikalangan anak muda jaman dulu.

Perempuan itu berusaha menutupi fotonya agar Renjun tidak melihat nya. Namun tak mau kalah, Renjun pun segera menarik tangan Nakyung karena penasaran.

"Hahahaha... Ya ampun yang, gemesin banget sih, ini foto pas kapan ?" Tanya lelaki itu

"Pas awal SMA, sebelum ketemu kamu deh kayaknya" jawab Nakyung

"iiihhh... Lucu banget loh ini, kenapa rambut kamu sekarang nggak pakai model kayak gini aja ?"

"nggak lah, nggak pantes tau Ibu-ibu rambutnya kayak gitu"

"Ah... Pantes-pantes aja lah"

Nakyung pun hanya berdecih sambil melihat Renjun dengan tatapan sebal, Renjun pun langsung mengusak rambut Nakyung lalu membalik lembar album berikutnya

"Kencan pertama kita" ucap mereka berdua barengan

"Udah lama banget ya kita nggak kesini, kapan-kapan kesini yuk yang, ngajak anak-anak juga" usul Renjun

"Boleh, nanti pas aku libur kita kesana" jawab Nakyung setuju

"Loh ini apa yang ?" Renjun menarik selembar foto yg terselip dibelakang foto kencan pertama mereka

"Kok ada foto aku disini ? Ini foto kapan ?" Bingung Renjun, Nakyung pun tersenyum malu

"Itu foto kamu yg aku ambil diam-diam" aku Nakyung, Renjun pun sedikit terkejut saat mendengar nya

"Ngapain diambil diam-diam ?"

"Soalnya waktu itu, kamu masih belum mengenal ku jadi aku malu kalau tiba-tiba dateng terus bilang minta foto" kata Nakyung sambil menunduk

"Na, aku kira dulu cuma aku yg jatuh cinta sendirian. Tau kalau kamu juga udah suka sama aku, aku bakal beraniin diri buat dateng ke kamu" jawab Renjun

"Kamu percaya diri banget sih kalau waktu itu aku suka sama kamu, aku kan bilang nya cuma mau ambil foto" goda Nakyung

"Hahaha... Kalau bukan karena suka, lalu alasan apa yg membuat mu ingin mengambil fotoku ? nggak usah ngelak lagi deh" kata Renjun sambil mencubit ujung hidung Nakyung

Nakyung pun tak menanggapinya dan segera membalik lembar foto berikutnya.

"Wow..." Kagum Nakyung

"Aku ganteng banget ya ?" Tanya Renjun

"Kok kamu ? Orang aku kagum sama pemandangannya, ini bagus banget dimana ?"

"yah kirain kagum sama aku" Renjun diam sejenak sambil mengingat-ingat dimana foto itu diambil

"Ini kayak nya di Jeju deh yang, ini kalau nggak salah pas aku diajakin liburan sama mantan nya Jeno" kata Renjun keceplosan

Nakyung langsung mendelik, ia pun menatap Renjun dengan tatapan mengintimidasi

"Kamu liburan bareng mantan nya Jeno ?" Tanya Nakyung

"nggak cuma aku aja yang, Jaemin juga ikut. Kita nemenin Jeno biar nggak terjadi hal-hal yg nggak diinginkan, iya bener hehehe..." Kilah Renjun

"Bener-bener ya kelakuan kalian itu" cibir Nakyung

"yg depan-depan kita skip aja, lebih baik kita liat foto pas mau punya Seojun" kata Renjun sambil membuka halaman album yg menampilkan sebuah gambar hitam putih

Nakyung tiba-tiba tersenyum, rasa nya baru kemaren dia menerima foto itu dari dokter Kim yg memberi nya selamat, karena pada akhirnya ia berhasil memiliki anak setelah usaha bertahun-tahun

"Aku masih bisa merasakan nya" ucap Nakyung

"Merasakan apa ?"

"Kebahagiaan kita waktu itu, saat tahu kehadirannya pertama kali"

"Kita sudah begitu lama menunggu nya"

"Dan dia hadir disaat yg tepat, dia benar-benar sebuah keajaiban"
Nakyung pun tersenyum lalu membalik halaman berikutnya

"Hahaha... Kamu nangis sampai gini banget" komentar Nakyung pada sebuah foto dimana Renjun memeluk ibu nya sambil menangis

"Itu waktu aku baru aja keluar nemenin kamu pas melahirkan Seojun, aku nangis karena seneng banget, pada akhirnya akan ada seseorang yg memanggil ku papa"

"Kamu senang ya, karena akhirnya dia lahir ?"

"Pastinya... Pas hari itu tuh rasanya kayak semua kesedihan sama kekhawatiran aku selama ini menguap begitu saja"

"Kita harus menjaga mereka dengan baik" ucap Nakyung

"Iya, aku bakal terus dampingi mereka sampai mereka dewasa dan bisa mandiri" jawab Renjun

Ia pun menoleh ke arah samping

"Udah mau jam sepuluh, kita tidur ya. Besok kamu ke rumah sakit pagi kan ?" Kata Renjun

Nakyung pun mengangguk lalu segera menutup album fotonya, ia meletakkan album tersebut di atas laci yg terletak di samping ranjang lalu segera membaringkan tubuh nya di samping Renjun.

Renjun mengulurkan tangannya dan menarik Nakyung ke dalam dekapan hangatnya. Mereka pun memejamkan mata dengan hati yg penuh syukur karena memiliki seseorang yg begitu berarti di sisi mereka masing-masing.

Tbc







Young Family Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang