Jam menunjukkan pukul setengah sebelas malam, dan Nakyung masih berkutat di dapur nya untuk membersihkan piring dan gelas kotor bekas makan suami dan kedua anaknya.
Malam ini, dia harus pulang telat lagi karena banyaknya pasien di rumah sakit dan sesampainya di rumah dia tidak melihat Renjun, suaminya yg biasa menunggunya pulang. Bukan hanya itu, meja makan yg biasanya sudah dibersihkan pun masih tampak berantakan dan Renjun sudah tertidur pulas di dalam kamar anaknya. Nakyung maklumi mungkin hari ini Renjun terlewat lelah hingga langsung tertidur begitu saja.
Selesai mandi dan berganti baju, Nakyung membersihkan meja makan dan mencuci peralatan makan nya. Setelah selesai ia pun memasukkan tumpukan baju kotor ke dalam mesin cuci. Baru saja tangan nya akan menyalakan mesin cuci itu, ia mendengar suara deheman dari Renjun yg membuatnya menghentikan aktivitasnya.
"Kamu mau ngapain ?" Tanya Renjun
"Ahh... Kamu kebangunan ? Aku berisik ya ?" Tanya balik Nakyung yg mendapat gelengan dari Renjun
Renjun melirik ke arah mesin cuci di depan Nakyung lalu beralih menatap istrinya
"Kamu malem-malem gini mau nyuci ?" heran Renjun
"Iya, besok aku harus ke rumah sakit pagi-pagi jadi aku harus mencuci semuanya malam ini" jawab Nakyung
"Kamu nggak mau istirahat ? Kamu pulang jam berapa ? Udah makan ?"
"Aku sampai rumah jam sepuluh tadi, Istirahat nya nanti aja, kalau semuanya udah selesai"
"Na, aku nggak suka loh kalau kamu kayak gini" ucap Renjun yg membuat Nakyung menatap nya bingung
"Maksud kamu apa ?"
"Bukan kah sudah aku katakan jika pulang kerja langsung makan, mandi lalu istirahat ? terus kenapa sekarang kamu malah masih disini ? Mau nyuci baju lagi malam-malam"
"Aku mau bantuin kamu, biar besok pas kamu libur kamu bisa istirahat"
"Justru karena besok aku libur, kamu nggak perlu melakukannya"
"Tapi Jun, aku nggak tega liat kamu setiap hari kayak gini. ngurusin kerjaan rumah kan seharusnya tugas aku, tapi karena aku kerja jadi nya kamu yg harus melakukan semuanya" ucap Nakyung lalu menunduk
"tuh kamu tahu"
"hmm ?" gumam Nakyung
"Karena kamu juga kerja, bantuin aku nyari uang makanya kamu nggak bisa melakukan pekerjaan rumah. Untuk itu, kalau aku yg ngerjain nggak ada salahnya kan ?"
"Tapi kan--
"Na" potong Renjun
"Kita udah sepakat diawal, jadi tolong jangan didebat lagi. Sekarang kamu ke kamar, istirahat. Nyuci nya biar aku yg lanjutin besok" perintah Renjun, Nakyung masih diam di tempat sambil menatap sendu ke arah Renjun
"Aku berhenti aja ya ?" Kata Nakyung tiba-tiba
"Siapa yg nyuruh kamu berhenti ? Nggak sayang, itu semua cita-cita kamu dan aku nggak setuju kalau kamu berhenti"
"Tapi aku ngerasa kalau semua nya udah cukup, aku pengen berada di rumah lebih lama bersama kalian" kata Nakyung dengan mata berkaca-kaca
"Masih ada cara lain sayang, jangan berhenti karena aku akan merasa sangat bersalah kalau kamu sampai melakukan nya"
"Tapi kamu--
"Kenapa aku ? Aku baik-baik aja, anak-anak juga nggak apa-apa. Kenapa ? Surat izin praktek kamu sebentar lagi keluar, aku akan menunggu nya. Tinggal sebentar lagi, dan aku nggak mau apa yg kamu lakukan untuk mendapatkan nya sia-sia kalau kamu berhenti sekarang"
Nakyung masih memandang Renjun dengan mata berkaca-kaca, ia lalu mengusap pipi Renjun pelan"Makasih banyak ya, kamu selalu menjadi orang yg paling depan dukung aku. Makasih karena nggak pernah ninggalin aku" kata Nakyung sambil memeluk Renjun
Renjun membalas pelukan itu sambil mengelus punggung Nakyung perlahan
"Aku yg seharusnya berterima kasih sama kamu, terimakasih karena menjadi istri dan ibu yg begitu hebat. Aku sayang banget sama kamu"
Mendengar itu Nakyung semakin mengeratkan pelukannya dengan air mata yg membasahi kedua pipinya
Renjun tiba-tiba tertawa dan sontak membuat Nakyung melepaskan pelukannya
"Kamu kenapa ?"
"Nggak... Aku cuma keinget sesuatu aja"
"Ingat apa ?"
"Heejin pernah cerita kalau dulu saat pertama ia kembali bekerja setelah punya anak, Jaemin yg biasa nya anti mengerjakan pekerjaan rumah jadi rajin banget. Aku waktu itu ketawa kenceng banget pas dia cerita. Tapi sekarang Kalau dipikir-pikir lagi, ternyata apa yg dia lakukan sama dengan apa yg aku lakukan juga. Aku sudah mentertawakan diriku sendiri secara tidak langsung"
Nakyung sontak memukul dada Renjun
"Kamu ada-ada aja sih" omel nya
Renjun pun hanya tersenyum, lalu kembali menarik Nakyung ke dalam pelukannya
"Kamu jangan pernah berpikir buat berhenti lagi ya, aku akan terus ada buat kamu. yg perlu kamu lakukan hanya melakukan apa yg menjadi cita-cita kamu dan jangan khawatir tentang apapun" ucap Renjun
Nakyung pun tersenyum sambil mengangguk
"Sekali lagi, makasih banyak. Aku sayang sama kamu" kata Nakyung
"Aku juga, aku sayang banget banget sama kamu" balas Renjun
Tbc