NAUGHTY ENEMY (31)

6 2 0
                                    


"Kamu tau gak ron, tentang akhir-akhir ini sering mati lampu sekolah?" Tanya papa jenni sambil meminum sebuah kopi bersama Aaron.

"Hah, sekolah sering mati lampu, kenapa Q?" Tanya ko Aaron. "Yah, justru itu Qq nanya ke kamu", ucap papa nya Jenni.

"Tapi bentar deh Q, waktu itu tiang sekolah sempet ke bakar sih", ucap ko Aaron. "Hah ke bakar kok bisa?" Tanya Papa Aphin.

"Tapi menurut aku Q, itu pasti ada yang sengaja ngebakar. Gak mungkin tiang setinggi itu bisa kebakar", ucap Ko Aaron.

"Iya juga. Leon sekarang kamu cari tau di sekolah tentang kebakaran tiang bendera di sekolah", ucap pak Aphin dengan menelpon Leon, seketaris papa nya Jenni, atau bisa disebut seketaris keluarga.

-sekolah-
"Woyy sal pesenin gua bakso yak", ucap Deyna. "Kenapa gua mulu yang disuruh", ucap Salsa.

"Iya lu kan babu kita di geng. Canda sal, ga ada babu kok di geng kita", ucap Leonnie. "Gua mah orangnya kaga baperan ya kan pon", ucap Salsa.

"Iya. Gengs gua ke toilet dulu yak", ucap Sapon. Sapon berbohong, ia bilang ia ingin ke toilet tetapi ia malah ke tempat Fathir.

"Hello gebetan lu thirr", ucap Rafa. "Bukan, ucap Fathir dengan ketus. "Pon, kondisi jenni b aja kan?" Tanya Reyvan dengan dingin.

"Yoi", jawab sapon. "Ngapain lu kesini?" Tanya Fathir.  "Makasih yah lu kemarin udah nolongin gua dari adinda", ucap Sapon.

"Cuman gitu doank lebay", ucap Fathir dengan ketus dan pergi dari tempat tersebut. Sapon pun mengikuti nya di sebelah Fathir.

"Tapi gua cuman minta maaf apa salah nya coba?" Tanya Sapon sambil berjalan di sebelah Fathir di lorong sekolah. "Sebenarnya kisah kita itu seperti atom, kamu protom, aku netron sayangnya ada dia yang menjadi elektron", ucap Sapon. Baru kali ini Sapon seperti itu menyukai seseorang sampai mengejar ngejar orang tersebut. Yah karena Sapon ga mau kehilang kesempatan yang masih ada.

"Lu bisa ga sekali gak gangguin hidup gua. Kisah kita itu kayak tinta yang udah habis. Udah ga ada apa apa nya lagi", ucap Fathir.

"Tapi kan tinta masih bisa diisi", ucap Sapon.  "Tapi kalo isi tinta nya habis. Lu mau apa", ucap Fathir, dengan masuk kelas.

Sapon pun kembali ke kantin dengan muka terdiam, tetapi ia belum menyerah. Sebelum kesempatan itu hilang.

"Lama banget lu ke toilet. Buang air besar lu?" Tanya Deyna. "Gimana mau buang air besar, dia aja belum sarapan", ucap Salsa.

"Tau lu", ucap Sapon sambil menoyor Deyna. Mereka semua pun memakan makanan mereka, berbeda dengan leonnie, yang menatap Sergio terus, dan sergio pun mentap Leonnie kembali.

Gak mudah untuk melupakan seseorang segampang itu. Apalagi baru saja 2 hari yang lalu.

"Eh liat deh, kenapa seketaris keluarga Jenni. Mengecek sekitar lapangan upacara sekolah", ucap Salsa. "Jangan jangan", ucap Deyna.

Selesai pelajaran sekolah, ia langsung pergi ke Rumah sakit, seperti biasa.

"Jennnnni", sahut Salsa. "Lu pada udah pulang sekolah?" Tanya Jenni. "Udah lah, lu liat ada gua kan disini. Yah berati kita pada udah pulang", ucap Aileen.

"Ya kan lu pada biasa nya bolos", ucap Jenni. "Yah allah jen, kejam bet dah lu", ucap Deyna.

"Dey lu kena virus si kembaran Keanu yah", ucap Jenni. "Tau lu dey, mirip. Jodoh lagi lu sama dia", ucap Salsa.

"Ishhhh amit-amit", ucap Deyna.

"Pak saya sudah menemui siapa pelaku yang membakar tiang sekolah", ucap leon. Kalian bingung kan kenapa Leon bisa mengetahui

-trowhback-

Saat jenni membakar tiang tersebut, ia sudah mematikan Cctv yang ada disekitar nya dengan batu. Tetapi ia lupa melempar batu ke salah satu CCtv kecil milik keluargannya. Dan ternyata Leon melihat dari Cctv tersebut.

"Maaf yah salsa, deyna, sapon, leonnie dan aileen. Kalian bisa keluar dulu. Saya ingin bicara dengan Jenni, sebentar", ucap papa nya Jenni.

Teman teman nya pun pergi keluar.

"Jennni ini apa?" Tanya papa nya Jenni sambil melihatkan vidio yang ada Jenni nya. Jenni pun terdiam.

"JENNI KALI INI PAPI GAK NGERTI LAGI, KENAPA KAMU BISA KAYA GINI. KALO GEDUNG SEKOLAH LE BAKAR, KAMU MAU SEKOLAH DIMANA. HAH!. KALI INI KAMU KELEWATAN YAH, PAPI AKAN MENGIRIM KAMU KE NEW YORK, GA ADA ALASAN LAGI" ucap papa nya.

"Yaudah kalo itu mau papi. Aku akan lanjutin sekolah di New York", ucap Jenni. Jenni menerima nya, mungkin sudah saat nya ia memulai hidup baru disana, daripada ia disini, tidak ada apa apa nya. Selalu memiliki masalah.

"Ok, ucap papa nya langsung keluar dari ruangan kamar Jenni. Dan mempersiapkan kepergian Jenni.

"Jenn kenapa?" Tanya Salsa. "Gak kok, enggak kenapa-napa", ucap Jenni.

"Maaf Pasien Jenni sudah mulai sehat. Dan bisa pulang hari ini", ucap dokter tersebut. "Yess", ucap jenni dengan senang.

Jenni pun menyiapkan barang barang nya yang ada di rumah sakit.

"Jennni pulang biii", ucap jennni. "Yaampun jeni, bibi sudah kangen sama kamu. Engak kenapa-napa ka,?" Tanya bibinya.

"Yah enggaklah. Nih liat bi engak kenapa napa kan", ucap jenni dengan tiba-tiba kepentok dengan meja.

"Arghhh. Sakit", ucap Jenni sambil memegang Tangan nya.

NAUGHTY ENEMY [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang