Part 6

4.3K 276 4
                                    

Sudah hampir 2 hari sejak kejadian itu, sejak saat itu pula dia berfikir memutuskan untuk melarikan diri ke luar negri di sudah selesai mengemas barangnya tapi.

Tok! Tok! Tok!

Terdengar suara ketokan pintu ia segera mengechek siapa gerangan yang datang saat membuka pintu "siapa?"

Bruk.

pandangan nya kabur berubah gelap hingga tak sadarkan diri.

Key membuka matanya memijat pelipisnya karna pusing, dan merasa tak asing dengan tempatnya saat ini berada, benar saja dia berada di kamar lamanya di rumah lamanya ia segera bangkit berlari ke pintu tpi pintu terkunci dari luar.

Dor dor dor

Keyla menggedor gedor pintu dengan brutalnya hingga tangannya lecet karna pintu kayu yang ia pukul sangat kuat.

"BUKA PINTUNYA BANGSAT, BUKA WOY, LEPASIN GUA ANJENK, BANGSAT BUKA PINTUNYA!" emosi Keyla memuncak membuatnya hilang kendali.

Ia tertunduk lemas memeluk lutut "buka pintunya gua mohon" ucapnya lirih.

Jam menunjukan pukul 12.00 sudah waktunya makan siang.

Ceklek.

2 orang pria bertubuh besar masuk ke kamar "ini makanan buat anda " Keyla mendongak menatap kedua pria itu bergantian, "lepasin gua." lirih Keyla

Kedua pria itu hanya menatapnya lalu berbalik hendak meninggalkan Keyla tapi belum sempat keluar kamar Keyla berdiri lalu.

Dag! Dag!

Kedua pria berbadan besar itu jatuh pingsan dibuatnya. Keyla segera keluar kamar menuruni tangga tergesa gesa dan berhasi lolos dari ke-3 kakak dan Papa nya yang hendak menangkapnya tapi saat ia berlari menuju jalan keluar ...

Grep.

Seorang pria menangkapnya merangkul lehernya dan menahan salah satu tangannya ke belakang

"mau kemana lo?" tanya pria itu di dekat telinga membuat Key merinding.

"lepasin gua," Key memberontak, rahangnya mengetat menahan amarahnya.

"gak akan, karna lo bakalan jadi istri gua." ujarnya dengan senyum devil terbit diwajahnya.

"cuih, gak sudi gua nikah ama lo mendingan gua mati ketimbang nikah ama lo bangsat" Key menolak mentah-mentah permintaan itu membuat si pria emosi.

"ow ... lo gak mau, tapi pikir dulu, kalo lo tetep nolak gua bunuh keluarga lo didepan mata lo sekarang juga" ucapan pria itu membuat Keyla terkejut, benar saja sudah ada 4 pria yang menodongkan senjatanya ke kepala Papa dan para abangnya.

"gimana? Lo tetep nolak?" Key hanya diam tak menangapi.

Tes.

Air matanya lolos. Dia mulai frustasi memilih antara hidupnya atau keluarganya.

"lo boleh bunuh gue tapi lepasin mereka," ucapnya dengan nada sedikit bergetar.

"gua gak mau bunuh lo, gua maunya nikah sama lo, gimana gua masih nunggu jawaban elo sebelum gua bunuh mereka." Key masih terdiam memikirkan apa kemungkinan buruk yang akan terjadi setelah ini.

Dor!

Tembakan di udara menyadarkan key tapi mengagetkan semua orang yang ada disana.

"OK GUA MAU TAPI DENGAN SYARAT" bentak Keyla setelah tembakan diudara dilepaskan.

"nah gitu dong, apa syaratnya" jawabnya dengan senyum kemenangan.

"lo harus lepasin mereka dan jangan ganggu hidup mereka lagi,"
m
"ok, itu gampang. Tapi kalo lo kabur gua bakal bunuh mereka semua "

Mata Key memanas terbakar emosi yang sudah sangat sulit ia tahan namun dengan mudahnya tersulut.

"lepasin mereka, dan ... kita bakal nikah dua hari lagi. Bye, sampai jumpa di pelaminan." ucap pria itu sambil berlalu dari sana meninggalkan Key yang jatuh terduduk lemas di lantai. Key lalu beranjak menuju kamar lama di neraka itu. Baru bebas dari satu neraka malah masuk ke neraka lainnya pikirnya. Keyla mengurung diri meratapi nasib ia lebih memilih mati dari pada menikah paksa.

Kenapa disaat gua bebas, gua harus terkekang lagi?_batinya













Tbc.

Killer And Mafia Is Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang