Part 4

4.7K 307 0
                                    

Sementara Key yang sudah pulas, para Abang kembarnya masih bingung memikirkan kejadian di supermarket tadi.

"Yo, gua yakin cewe tadi itu Key," Seru Aldo.

"Gua juga soalnya dia make motor item persis ama Key." Sanggah Vero diangguki aldo.

"Tapi gak mungkin, namanya aja Ola, terus si mbak kasirnya bilang dia gak punya saudara atau pun keluarga, jadi itu impossible kalo itu Key" Sahut Leo.

"Iya juga sih!" Jawab Vero.

"Udah, kan kita dah dapet info tempat dia kuliah, mending besok kita langsung ke kampusnya buat bawa anaknya pulang" Aldo menyudahi perdebatan yang diangguki kedua saudaranya.

"Gua setuju" Vero & Leo serentak.

Mereka pun tancap gas pulang kerumah buat nyiapin segala sesuatu yang dibutuhin besok.

Kembar pov end

*******

Jam 7.38 si kembar 3 sudah di perjalanan menuju kampus tempat Keyla kuliah. Perjalan memakan waktu 30 menit setelah sampai mereka turun. Seisi kampus heboh terutama yg perempuan.

"Anjir, ganteng banget" Puji  salah satu mahasiswi yang terpesona oleh ketampanan ketiganya.

Semakin lama semakin banyak yang membicarakan tentang ketiganya. Bahkan ada yang bereaksi berlebihan untuk menarik perhatian mereka bertiga.

Sedangkan ketiga nya tak peduli dan cuek. Mereka bergegas menuju kantor dekan, sesampainya disana mereka langsung to the point.

"Pak bisa bicara sebentar?" Ujar Leo bertanya.

"Iya, ada apa?" jawab Pak Iwan.

"Bisa tolong antar kan kami menemui Key?" ujar Leo.

"Key siapa ya?" Tanya Pak Iwan.

"Keyla Ziofa pak" Jawab Vero.

"Oh, Ola maksudnya." Pak Iwan menjawab dengan senyum sumringah.

"Ola" Beo mereka ber-3 bingung. Nama yang di sebutkan barusan sangat familiar di pendengaran mereka.

"Iya namanya memang Keyla Ziofa tapi dia sukanya disapa Ola" jelas Pak Iwan membuat mereka terkejut.

"Kan bener kan! yang gua bilang semalem kalo itu Key" Sahut Aldo dengan ketusnya.

"Bisa bapak antar kami ke kelasnya?"

"Memang kalian ini siapanya Ola?" Pak Iwan curiga.

"Kami kakaknya" Jawab mereka serentak. Hm, apakah kalian masih pantes di sebut sebagai kakak?

"Tapi maaf, tidak bisa" Ucap Pak Iwan.

"Kenapa Pak?" Tanya Vero bingung.

"Karena Ola yang kalian panggil Key itu gak punya Kakak atau pun keluarga" Jawaban Pak Iwan semakin membuat mereka yakin bahwa yang semalam benar-benar Key.

"Tapi antarkan kami untuk bertemu dengan Ke--eh! Ola maksudnya" Putus Leo.

"Gak bisa Mas," Jawab pak iwan dengan tegas.

"Kenapa lagi pak?" Tanya Vero geram.

"Karena dia gak berangkat bahkan ini sudah ke 3 kalinya dalam 3 tahun. Sudah pernah saya tanyakan alasannya kenapa? Dia jawab kalo dia mau ziarah ke makam ibunya" Jelas Pak Iwan.

"Kalo alamat rumahnya tau gak pak?" Tanya Vero lagi.

"Tau tapi... " Ucap Pak Iwan ragu-ragu untuk memberi tau.

"Tapi apa pak?" Tanya mereka bertiga tak sabaran.

"Tapi sepertinya sudah pindah sejak setaun terakhir karena alasan diteror jadi dia saya gak tau alamat nya yang sekarang" Jelas Pak Iwan. Padahal ma cuma alesan Key doang buat nutupi kebenaran kalo dia kabur eum?! sebenernya di usir sih.

"Oh, begitu ya baiklah, trima kasih Pak"

"Iya sama-sama"

Mereka ber-3 pun pergi dari sana mereka merasa kecolongan akhirnya memutuskan pergi ketempat tujuan selanjutnya yaitu pemakaman.

Sedangkan Key sudah 3 jam berada di samping makam mama nya, karena merasa ada firasat buruk pun segera menutup al-qur'an nya lalu dia beranjak dari sana menuju motornya.

"Ma... maaf Lala gak bisa lebih lama lagi disini Lala harus pulang awal karena firasat buruk, maaf Lala belom bisa jadi anak yang baik" Key selalu berkata jujur saat curhat ke mamanya walau ia tau kalo gak bakalan ada jawaban. Air matanya menetes saat melangkah pergi menjauh dari makam sang mama.

Disisi lain kakaknya melihatnya dari kejauhan sedang berjalan mendekati motornya.

"Bang itu Key" Aldo menujuk ke arah sosok yang berpakaian serba hitam "Buruan Ver," Vero pun segera menacap gas mendekati key yang sedang memakai helm.

"KEY!!!" Aldo berteriak memanggil Adiknya.

Key pun menoleh karna merasa mendengar ada yang berteriak memanggil namanya. Matanya membola sempurna ketika melihat mobil yang mendekatinya dengan Aldo yang menyembulkan kepalanya melalui jendela mobil.

"Kampret ngapain lagi sih tuh orang" Umpat Key sembari memutar motor. Tapi saat hendak pergi menjauh ia terhalang mobil sang Kakak.

"Key! Dengerin kita dulu" ucap Aldo dengan nada memohon.

"DENGERIN APA?! CACIAN KALIAN, BELOM PUAS KALIAN NYIKSA GUA!" Jawab Key dengan berteriak karna emosi karna mengingat perlakuan mereka.

"Pliss Key dengerin kakak dulu" Ucap Aldo memohon.






To Be Countinue
&
See You Next Part

Killer And Mafia Is Couple [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang