Chapter 46

15 1 0
                                    

Pintu terbuka lebar, Arvin yang terbaring tidak sadarkan diri dibawa menggunakan brankar menuju IGD.

Kedua temannya kebingungan. Tidak tahu apa yang harus dilakukannya dengan keadaan Arvin saat ini. Mereka tidak berani untuk menghubungi orangtuanya Arvin, bisa-bisa mereka akan mencegah Arvin untuk menyelamatkan Naiara.

"Kev, kita harus gimana ? Kita harus hubungi siapa ?"

"Gue coba hubungi kak Aline dulu."

Kevin merogoh saku jaketnya, mengambil ponsel lalu segera menghubungi Aline.

Sambil menunggu, Azka menemani ibu dan anak itu menemui perawat untuk mengobati luka-luka mereka.

"Trus, Naiara gimana ? Dia baik-baik aja, kan ?" Tanya Atifa yang masih mengkhawatirkan temannya.

"Em, Naiara.,." Azka bingung untuk menjelaskannya.

"Aku mau ketemu sama Naiara. Dimana dia sekarang ? Dia pasti masih syok."

"Ee.. Itu.. Sebenarnya.."

"Ada apa ?"

"Sebenarnya, Naiara menghilang setelah kita menyelamatkan Arvin tadi."

"Apa ? Menghilang ? Bukannya tadi kalian bersama dia di belakang ?" Atifa mulai panik. Ia tidak melihat keberadaan Naiara, karena sudah masuk ke dalam mobil terlebih dahulu.

"Setelah memasukkan Arvin ke dalam mobil, nggak ada yang tau lagi dimana keberadaan dia."

"Nggak.. Ini salahku. Seharusnya kalian segera pergi dari tempat tadi. Kalian gak perlu tuk nyelamatin kita berdua."

"Naiara sendiri yang mau nyelamatin kalian."

"Iya, tapi kenapa kalian mau menurutinya. Sama aja membahayakan kalian semua kan ?"

"Naiara gak akan pergi dari tempat itu sebelum nyelamatin lo."

"Tapi karena nyelamatin kita, kalian malah kehilangan dia. Tujuan utama kalian."

"Lo yang lebih dulu kenal Naiara daripada kita. Seharusnya lo tau alasan kenapa dia mau kita nyelamatin kalian."

"Naiara menghilang setelah ngorbanin dirinya. Nggak, aku gak bisa diam aja. Aku harus cari Naiara sekarang !"

Atifa mencoba untuk turun dari tempat tidur di saat suster sedang mengobati luka-lukanya.

"Lo mau kemana ? Luka lo belum selesai diobati." Cegah Azka.

"Ini salahku. Aku harus cari Naiara. Aku gak mau dia terluka lagi karena aku. Lepasin !"

"Nggak, gue gak akan biarin lo tuk cari Naiara."

"Gue harus cari Naiara. Dia pasti lagi dalam bahaya sekarang."

"Kalo lo mau cari Naiara. Lo mau cari dia kemana ? Mau nyerahin diri lo lagi ke mereka, setelah apa yang Naiara korbanin buat lo ? Sia-sia dong dia nyelamatin lo, tapi lo nya sama sekali gak mikirin temen lo sendiri." Masih memegang tangan Atifa, menahannya agar tidak pergi.

Atifa terdiam tidak bisa menjawab Azka. "Ma, izinin Atifa pergi, ma. Atifa harus selamatin Naiara. Naiara menghilang karena Atifa, ma."

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang