Seperti yang diketahui, kimia adalah salah satu mata pelajaran yang saya sukai. Saya dapat mengerti materi satu langkah lebih maju dibandingkan anak-anak yang lain karena saya sudah terlebih dahulu mempelajari. Di kelas, saya selalu menjadi unggulan dan kepercayaan guru. Bayangkan, guru sekeras itu dapat saya 'taklukkan' dengan bekal pengetahuan.
Hingga suatu hari, dibukalah pendaftaran olimpiade sains. Dulu, saya pernah mendaftar. Namun ketika saya diberitahu bahwa latihan akan diselenggarakan setiap hari Sabtu, saya memutuskan untuk ngawur saat tes eliminasi dengan tujuan dapat keluar tanpa perlu mengurus surat terlebih dahulu.
Saya sempat bertanya kepada wali kelas mengenai perlombaan ini. Minat, tetapi juga ragu. Ragu apakah saya dapat bersaing dengan orang sebanyak itu dan apakah saya dapat mengatur waktu.Saat formulir pendaftaran online diberikan, saya iseng melihat. Namun, keisengan itu berubah menjadi malapetaka ketika saya mendaftar secara tidak sengaja. Saya ceroboh, menekan tombol submit di formulir sebagai tanda bahwa saya setuju untuk mengikuti pelatihan. Saya ingin keluar, namun sudah telanjur terdaftar. Sial.
Saya mengutarakan kekesalan itu ke Micah. Ternyata, dia juga mengikuti olimpiade namun hanya bidangnya saja yang berbeda. Sudah jelas dia memilih pelajaran apa, ya, matematika. Dia sempat tertawa ketika saya menceritakan apa yang telah terjadi tadi. Duh, orang lagi susah malah ditertawakan. Menyebalkan.
Micah pun berkata bahwa tidak ada salahnya saya mencoba, siapa tahu saya berhasil.
Mana mungkin, saingannya saja seberat itu.
Micah dengan bersikeras meyakinkan bahwa saya bisa. Ya sudah, demi menuruti perkataan Micah saya rela menjalaninya.Saya berbicara ke kedua orang tua saya mengenai olimpiade ini. Mereka mendukung saya sepenuhnya. Tak hanya Micah dan orang tua, sahabat-sahabat saya juga. Saya bahagia ketika mendapat dorongan positif dari orang-orang. Entah apa yang akan terjadi kedepannya, apakah saya akan tahan atau malah mundur. Yang jelas, semuanya mengandung pelajaran yang dapat diambil. Dan tentu saja untuk menambah pengalaman.
Semangat, Cha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ; About Micah.
RomanceBagaimana jika apa yang saya tulis menjadi nyata? Bisakah kamu mencintai saya juga? -Echa, untuk Micah. p.s: ini hanya hal yang terlintas di pikiran saya, dan dituangkan dalam bentuk cerita.