Masih dihantui kebingungan setelah lelah berpikir seharian. Namun jawaban yang saya cari tak kunjung datang. Membuat saya sakit kepala saja.
Saya menggali informasi tentang dia lebih banyak melalui teman-teman saya yang pernah satu sekolah dengan dia.
Tak habis pikir, setelah saya mencari pun saya tak menemukan informasi yang jelas. Hanya saja, teman saya berkata seperti ini.
"Dia ga banyak punya temen cewe. Bahkan gaada yang deket rasanya. Baru kamu doang,"Ah, yang benar saja. Saya tidak semudah itu percaya. Mana mungkin orang seperti dia tak dekat dengan perempuan siapapun. Sebuah penjelasan klasik, dan klise.
Saya tak tinggal diam. Saya terus mencari informasi mengenai dia.
Namun, ada suara yang berasal entah darimana. Mungkin suara hati atau bisa jadi dari otak dan logika yang bergerak bersama.Kok penasaran terus? Suka ya?
AHHHHHHH, TIDAK MUNGKIN. Memang apa yang salah jika saya hanya ingin mengenal teman saya lebih dekat? Kan lebih enak kalau mau bercerita.Entah yang akan terjadi. Yang jelas saya masih dilanda kebingungan dan berharap dapat menemukan jawaban secepat mungkin.
Huh, sabar saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ; About Micah.
RomantizmBagaimana jika apa yang saya tulis menjadi nyata? Bisakah kamu mencintai saya juga? -Echa, untuk Micah. p.s: ini hanya hal yang terlintas di pikiran saya, dan dituangkan dalam bentuk cerita.