Setelah sekian lama libur, hari ini masuk juga. Diawali dengan kegiatan koordinasi yang gagal karena sinyal yang tak mendukung berjalannya acara.
Senin, hari yang dibenci kalangan umum kecuali seorang pekerja keras. Hari pertama saya belajar, meskipun isinya masih perkenalan. Namun saya tetap belajar, belajar adaptasi dan menerima kenyataan.
Bagaimanapun itu, saya harus menunjukkan kesan baik pada orang lain. Meskipun aslinya saya sangat malas dan membenci hal seperti ini.
Untuk apa berkenalan? Toh kalian juga tahu saya siapa.
Tapi ada benarnya, jika tidak berkenalan seperti ini, saya tidak akan tahu kamu sampai sekarang.Tibalah giliran saya memperkenalkan diri. Rasanya muka saya garang sekali. Tenang, meskipun garang tetapi hatinya selembut Hello Kitty.
Ketika ditanya hobi, saya secara spontan menyebutkan 'belajar'. Dengan lantang dan penuh percaya diri tentunya. Guru pun ikut tertegun mendengar hobi saya yang tak umum. Ya, namanya saja Echa. Unik. Wow, saya bangga.Hari pertama berjalan dengan lancar. Sepertinya kapasitas otak saya belum terkuras banyak, masih santai.
Banyak anak yang lucu, istilah kasarnya: aneh. Dan salah satunya, ada dia. Iya, anak yang aneh. Tapi lucu juga.
Halo, anda waras? Kembali ke tekad semula wahai anak muda. /plak.Hari demi hari pun berlalu dengan baik. Dan tak terasa sudah seminggu saya berada di kelas ini. Menyenangkan juga, tak seburuk yang saya bayangkan meskipun saya berpisah dengan teman-teman saya.
Dan saya pun teringat akan sebuah penggalan lirik lagu yang memotivasi.
Don't you worry 'bout a thing.
Yes, I can do this.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ; About Micah.
RomansaBagaimana jika apa yang saya tulis menjadi nyata? Bisakah kamu mencintai saya juga? -Echa, untuk Micah. p.s: ini hanya hal yang terlintas di pikiran saya, dan dituangkan dalam bentuk cerita.