[1] Uncle | Jung Jaehyun [TAHAP REVISI]

25

[jangan lupa klik tanda bintang sebagai bentuk support kalian⭐️. Jangan siders oke?]

Maaf kalo banyak typo..

Y'all udah 63K reads aja😭

Buruan masukin work itu ke library kalian udah end jadi bisa marathon😭😗❤️

Jangan panggil aku author dongㅠㅠ aku ga sehebat penulis lain. Buat kalian yang 04L bisa panggil aku 'nabby' atau cukup panggil 'kak' aja gapapah😗❤️

Selamat membaca!

🍑🍑🍑

Plakkk

Napas Tuan Kim memburu, tangannya baru saja menampar pria di depannya, Jung Jaehyun. Tuan Kim tidak menyangka apa yang baru saja terjadi terhadap putri kesayangannya Sora.

"Ini yang kamu bilang sayang dan cinta dengan anak saya?! Bahkan menjaga Sora dengan baik kamu tidak bisa?!" Kata Tuan Kim dengan tegas dan nada tinggi. Mereka sedang berada di rumah Jaehyun, tepatnya di ruang tamu. Sora berada di kamar dengan Jeno.

"Hyung a-aku-"

"-Mana keseriusanmu Jaehyun?! Mana yang kau janjikan padaku? Mana?!!" Sela Tuan Kim.

"Aku tidak bisa percayakan Sora lagi padamu, pernikahanku tetap berlanjut. Katakan selamat tinggal pada hubungan kalian. Sudah kuduga, memang Jeno adalah pilihan yang tepat" Tuan Kim naik keatas, meninggalkan Jaehyun yang masih menatap cangkir kopinya. Perasaan sedih, marah dan menyesal memenuhi hatinya.

Tuan Kim mengetuk pintu kamar Sora, dan saat membuka pintu manik matanya mendapati Sora yang menangis di pelukan Jeno. Hati Tuan Kim merasa ikut tersakiti, bisa-bisanya Jaehyun lengah dalam menjaga putrinya. Bahkan sampai putrinya hampir kehilangan mahkota yang harus dijaga.

Jeno yang melihat Tuan Kim masuk langsung melepas pelukannya "tidak, take your time guys, setelah itu kamu bisa bantu Sora beres-beres barangnya" kata Tuan Kim yang memaksakan mengeluarkan senyuman hangatnya pada kedua remaja di depannya itu.

"A-Ayah.. Sora mau Kak Doyoung.. hiks.. Sora gamau di sini, tolong.." kata Sora penuh isakan.

"Ya, Sora akan keluar dari sini, nanti masaah Kak Doyoung Ayah bicarain smaa dia oke? Kalau sudah tenang beresin barang kamu.. Jeno ga keberatan bantu kan?" Tanya Tuan Kim ke Jeno.