Terjatuh memang menyakitkan. Bagaimana bisa, mereka yang sedang jatuh cinta justru merasa begitu bahagia? Bagi sebagian orang, jatuh cinta lebih menyakitkan dibandingkan tersandung batu hingga terluka di bagian lutut.
Seperti biasa, setiap hari Senin merupakan jadwal Arkha untuk melakukan kegiatan ekskulnya. Ektra kurikuler yang cukup menguras tenaga. Arkha berlatih untuk mengikuti lomba yang dibuat ekskulnya sendiri. Di hari Minggu kemarin, SMA Pancasila masuk ke pertandingan selanjutnya.
Arkha dan anggota futsal lainnya tidak hanya berlatih di hari Senin saja. Untuk memenangkan perlombaannya, mereka harus berlatih di hari lain setelah pulang sekolah. Tidak peduli seberapa lelah dirinya. Bagi anggota futsal, latihan membuat mereka melupakan masalahnya sejenak.
Di saat mereka bermain futsal, tidak hanya masalah yang mereka lupakan. Bahkan pelajaran bisa saja mereka lupakan. Begitu juga dengan kekasih mereka. Ternyata, tidak hanya game online yang bisa melupakan segalanya. Futsal pun berdampak seperti itu.
Mungkin, bagi yang sedang jatuh hati hal tersebut tidak berlaku. Seperti Arkha yang diam-diam memperhatikan seseorang yang juga sedang berlatih sesuai dengan ekskul yang diikuti seseorang tersebut. Meski hanya dari kejauhan, hal itu membuat Arkha bersemangat untuk berlatih.
Seperti itulah jiwa-jiwa jatuh hati. Hanya sekedar mendengar namanya saja bisa membuat orang yang sedang jatuh hati ikut merasa terpanggil. Apalagi melihat wajahnya, meski hanya dari kejauhan bisa melukis senyuman di bibir jiwa-jiwa jatuh hati. Terlebih lagi jika senyuman tersebut terbalaskan. Bisa-bisa jiwanya terbang melayang.
Kini, jiwa Arkha sedang terbang melayang membelah langit-langit berwarna merah muda. Karena seseorang yang ia perhatikan secara tiba-tiba melihat ke arah Arkha dan membalas senyumannya. Meski hanya sesaat karena mereka harus fokus kembali dalam latihannya.
Seolah ada magnet yang saling tarik-menarik diantara mereka. Tidak hanya Arkha yang merasa jiwanya tengah melayang. Seseorang yang sebelumnya membalas senyuman Arkha juga tengah merasakan jiwanya melayang di angkasa merah muda.
Saat mereka tengah mengistirahatkan tubuh mereka masing-masing, aksi saling menatap terjadi. Sorot mata mereka saling terkait. Senyuman kecil menghiasi wajah mereka. Tidak peduli tubuhnya lelah. Karena lelahnya tidak terasa. Seperti mati rasa namun energinya terpenuhi kembali.
Seseorang yang saling menatap dengan Arkha tentu saja seorang perempuan. Perempuan yang selama ini membuat Arkha menggila karena wajah manisnya, tingkah manisnya, hingga senyum manisnya. Perempuan yang sedang berusaha ditakluki hatinya oleh Arkha. Ya, perempuan itu tidak lain adalah Arra.
***
Hari ini merupakan salah satu hari yang digemari murid-murid di setiap sekolah. Hari dimana salah satu mata pelajarannya tidak dihadiri oleh guru yang mengajar. Biasanya para murid menyebutnya dengan "jam kosong" atau disingkat "jamkos". Meskpun mereka tetap diberikan tugas, setidaknya mereka tidak merasa terbebani atau merasa bosan.
Hal tersebut dirasakan pula oleh Arra, Vania, Risha, Oliv, dan juga teman-teman lainnya. Bahkan mereka memutar beberapa lagu menggunakan pengeras suara. Diantaranya bernyanyi bersama layaknya sebuah konser. Konser di tengah pengerjaan tugas.
Ada juga yang memilih tidur usai menyelesaikan tugasnya. Seperti Vania dan Risha. Bisa-bisanya mereka tidur ditengah konser dadakan tersebut. Sedangkan Arra memilih memainkan ponselnya. Melihat-lihat sesuatu yang baru dari salah satu media sosial.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Last Point (REFISI)
Fiksi RemajaCerita ini terinspirasi dari beberapa kisah nyata yang berbeda dan dikemas menjadi satu tokoh. Melalui pertemuan konyol, Arra menjadi jengkel terhadap Arkha. Pertemuan berikutnya justru membuat Arra jatuh hati karena sikap Arkha yang tiba-tiba berub...