Lampu flash terus menghujani Queenzie dan Calvin yang sedang berpose. Mereka berpose layaknya pasangan kekasih dengan menggunakan baju korean style.
Clara yang memang sahabat sekaligus manager Queenzie merekam pemotretan mereka untuk bahan instastory dengan menggunakan ponsel Queenzie.
Queenzie dan Calvin sedang diendors oleh salah satu butik terkenal untuk menjadi model baju keluaran terbaru mereka yang bertemakan pasangan. Chemistry antara Queenzie dan Calvin memang tidak bisa diragukan lagi. Itu juga yang membuat mereka sering terlibat projek bersama. Banyak yang menyayangkan keputusan mereka untuk berpisah dan mengharapkan mereka bisa bersama lagi. Para penggemar pun terus menjodohkan mereka dengan ilmu cocoklogi yang mereka kuasai. Bahkan ada fanbase untuk para pendukung mereka yang bernama CalZie. Akun fanbase itu selalu mengupdate berita terbaru tentang Queenzie dan Calvin.
“Pemotretan hari ini cukup,” ucap salah satu crew setelah Queenzie dan Calvin selesai melakukan pemotretan untuk baju ke tujuh.
Queenzie berjalan menghampiri sang fotografer untuk melihat hasilnya. Calvin yang penasaran pun ikut melihat setampan apa wajahnya di kamera.
“Kalian berdua gak pernah mengecewakan,” ucap sang fotografer. Queenzie dan Calvin termasuk model yang mudah diatur. Pose mereka juga selalu memuaskan dan terlihat natural. Sang fotografer memberikan respon seperti itu karena tidak semua model bisa diatur. Ada yang posenya kaku atau gugup saat dipotret.
“Thank you, Bang,” ucap Queenzie dengan tersenyum.
“Beneran, gue seneng kalau jadi fotografer lo berdua. Kemarin gue jadi fotografernya Ashila gak kelar-kelar sampai lembur. Gayanya kaku banget.”
Queenzie dan Calvin tertawa mendengar keluh kesah sang fotografer. Memang tidak mudah menjadi fotografer. Meskipun fotografernya handal kalau modelnya kaku pasti hasil fotonya juga jelek.
“Kenapa lo berdua gak balikan aja, sih?” tanya sang fotografer gemas.
“Queenzie gak mau, Bang.” Calvin melirik Queenzie seperti memberi kode. Tangannya yang jahil itu sudah melingkar di leher Queenzie.
“Tunggu aja, kalau umur gue udah 30 tahun terus gue gak dapet calon suami, gue pasti balik sama lo.”
Calvin berdecak kesal. “Lo denger sendiri kan, Bang? Si Queenzie cuma jadiin gue cadangan.”
Sang fotografer hanya terkekeh saja.
Queenzie mencubit pipi Calvin gemas. “Canda, Vin.”
Calvin tersenyum. Dia mengacak rambut Queenzie gemas. Mereka berjalan menuju ruangan tempat istirahat.
Di dalam ruangan itu sudah ada Clara seorang diri. Dia masih memainkan ponsel Queenzie. Jarinya sedang mengetikkan sesuatu, membalas komentar dari para penggemar Queenzie. Memang itu pekerjaan Clara jika cewek itu sedang gabut.
Queenzie mendudukkan dirinya di samping Clara. Dia langsung menenggak habis air minumnya yang tinggal setengah botol. Setelah hausnya hilang, tangannya beralih mengambil tisu dan menghapus keringatnya dengan menggunakan tisu itu.
“Ada komentar Dhaffi buat instastory lo nih.” Clara menunjukkan layar ponsel Queenzie ke depan pemiliknya. Dia memang bukan mahasiswa Dhaffi jadi dia memanggil Dhaffi hanya dengan nama saja. Clara sudah tidak kuliah. Hidupnya yang mandiri membuatnya bekerja apa saja untuk mencukupi kebutuhannya termasuk menjadi manager Queenzie.
Queenzie mengambil ponselnya dari genggaman Clara. Tanpa sadar, seulas senyum terbit di bibirnya.
Belum selesai?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Mas Dosen! (TERBIT)
Romance(TERSEDIA DI GRAMEDIA) PART TIDAK LENGKAP ⚠️ "Jika laki-laki itu bisa mengancam akan mengeluarkan Queenzie dari kelas, Queenzie juga bisa mengancam akan mengeluarkan laki-laki itu dari kamar. Lihat saja nanti!" Queenzie Sefaro, selebgram seksi yang...