sembilan bulan sebelum ditemukan bayi di mobil hyunjin. sebuah klub malam, jakarta. | 10.23 pm.
hingar bingar musik yang tidak familier di telinga jeongin itu benar-benar membuat pusing!
sementara di lantai dansa puluhan orang dengan kostum serba seksi tengah asik menari liar. tak sedikitpun menghiraukan sesosok tubuh mungil yang duduk sendirian di deretan meja bar. pun saat sesosok tubuh mungil itu meneguk kasar wiski dari gelas di tangan rantingnya. itu sudah gelasnya yang ke... berapa? empat? atau tujuh?
jeongin kerkekeh mabuk. entahlah, dia tidak ingat.
damn, dia menghabiskan uangnya untuk minuman yang rasanya seperti kencing kuda ini? tak bisa dipercaya!
yahh memang bukan rasa yang dia cari. tapi efek dari minuman setan itu yang, walau sejenak, membuatnya lupa pada masalah hidup sialan yang dihadapinya. pada ayahnya yang ambisius, pada kebebasannya yang akan direnggut, dan pada mimpinya yang kini tinggal angan.
"isi lagi." pinta jeongin sembari menyodorkan gelas kosongnya di depan bartender.
si bartender menurutinya dalam waktu singkat. setelah selesai dengan tugasnya, bartender muda tampan itu mengangkat tangan menyapa seseorang di belakang jeongin.
si manis tidak sudi repot-repot menoleh. well... dia tidak peduli walau seseorang itu adalah seorang presiden sekalipun.
"w'sup, bro?" sapa bartender muda sembari mengerinkan gelas bir.
jeongin mengutuk pria tinggi tampan itu yang memilih duduk di bar stool tepat di sebelahnya. diantara deretan stool kosong di sana, kenapa harus di sebelah jeongin, sih?!
si manis meneguk wiskinya lagi. yang harus dia lakukan adalah mengabaikannya, seperti dia mengabaikan rayuan pria hidung belang sebelum-sebelumnya.
iya, benar. just don't give a shit, jeongin.
****
"yo, jun! cloudy bay sauvignon. on the rocks."
yeonjun, si bartender tampan, dengan cekatan meracik pesanan si pelanggan tetap.
"apa yang barusan gue liat? lo nolak scarlett? biasanya langsung lo seret ke hotel kalo ada cewek nemplok ke elo gitu? kenapa? dada scarlett kurang gede?" tanya yeonjun sembari meletakan pesanan si pria.
pria itu-hyunjin-mendengus malas mengingat scarlett, si seksi bergaun merah yang langsung bergelanyut manja pada hyunjin begitu dia memasuki kelab. demi tuhan! dia bahkan baru saja masuk! untunglah penolakan halus berupa senyuman dan gelangan kepala berhasil mengusirnya pergi.
"lagi males gue." jawab hyunjin sembari menyesap rasa apricot dan lemongrass segar dari minumannya.
yeonjun mengangkat sebelah alis, "tumben? akhirnya kena azab juga lo? sekarang lo impoten?"
"just shut the fuck up dan urus noh customer lo!" desis hyunjin dengan mengedikan kepala ke arah muda mudi yang duduk dengan jarak tiga stool darinya dan seperti ingin memesan minum.
yeonjun mendengus pelan, tapi dia menghampiri pelanggannya dan meninggalkan hyunjin berdua dengan orang asing berwajah manis yang duduk di sebelahnya.
iya, hyunjin dari tadi memperhatikannya. wajahnya yang cantik terlihat sendu. seperti rembulan yang kehilangan sinarnya. sesekali bibir merahnya akan mengeluarkan tawa miris tanpa suara. dia seolah tenggelam dalam kesedihannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/242423817-288-k842898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah | Hyunjeong ✔️
Fanfiction[COMPLETE] [Pernah rank #1 di Hyunjeong, sekarang rank #1 di hatimu] ___________ Seonggok bayi diletakkan begitu saja di mobil milik pria lajang yang merupakan the hottest guy in town. Pria itu, Hwang Hyunjin, awalnya berpikir orang yang membuang...