extra chapter 1

7.8K 1K 253
                                    

hari ini jeongin menginap di rumah hyunjin.

maka mereka akan tidur bertiga dengan el, membacakan cerita pengantar tidur untuknya, tertawa-tawa, mengecup kening putranya sebagai ucapan selamat malam, lalu mereka akan tidur sambil berpegang tangan hingga pagi menjelang.

seharusnya begitu.

sebelum tiba-tiba mama membuat pengumuman menggemparkan bahwa dia akan tidur bersama jeongin dan el malam ini. dan karena rencananya mereka tidur di kamar utama-kamar hyunjin-maka dia lah yang harus rela didepak dari kamarnya sendiri. dan seakan sedang bersekongkol dengan mama untuk mengerjai hyunjin, rafael iya-iya saja rencana mereka melenceng jauh begini. WHAT THE HELL, MAN?!

hyunjin mengerang kesal di kamar tamu yang dingin dan sunyi ini. sementara pasti el sedang berada di pelukan jeongin yang hangat.

untuk membunuh rasa kesal dan bosan karena kantuk belum juga menghampirinya, hyunjin memainkan game candy crush di ponselnya.

jangan salah paham, itu game rafael. bocah itu bersikeras menginstal permainan itu di ponsel ayahnya, dan memaksanya memainkan itu sampai mencapai level sejauh-jauhnya.

hyunjin dengan cepat menutup game itu saat mendengar pintu kamar dibuka dengan perlahan. lalu wajah manis pacarnya menyembul dari sana.

"hai," sapa jeongin dengan suara pelan. pemuda itu menutup kembali pintu kamar tamu dengan perlahan. lalu mengendap ke tempat tidurnya sambil tersenyum manis. "el dan mama udah tidur."

hyunjin mengerjap heran. "kamu ngapain ke sini?" bukannya dia tidak senang, sih. hanya saja repot kalau sampai mama meng-grebek mereka.

"nemenin kamu lah. kasian kamu sendirian," jawabnya dengan senyum polos yang sesuai dengan wajah kekanakannya.

hyunjin cengo. dia tau betul kenapa mama tiba-tiba membanting stir rencananya. yaitu untuk melindungi jeongin dari hyunjin dan isi kepalanya yang sudah seperti film erotis kalau sudah menyangkut jeongin. untuk mencegah pasangan yang belum resmi menikah itu berbuat macam-macam saat el sudah tidur.

tapi jeongin sekarang malah menyerahkan dirinya dengan suka rela. dia bahkan mengendap menemui hyunjin bagai anak sekolah yang bolos untuk merokok.

terima kasih, tuhan, batin hyunjin. munculkan lah sisi liar jeongin ini sering-sering. amin.

namun malaikat baik di sisi kanan hyunjin segera membisikinya, 'jangan macem-macen, hyunjin. jangan dengerin bisikkan setan.'

hyunjin menelan ludah. benar, dia harus menjaga jeongin-nya. dia bukan keledai bodoh yang akan mengulang kesalahan yang sama dua kali.

dipandanginya sang pacar yang tampak manis dalam balutan piyama polkadot lucu. hyunjin bersyukur dalam hati. bagus. untung piyama, bukan baju aneh-aneh.

hyunjin akan semakin kesulitan menahan diri kalau jeongin memakai baju tidur seksi seperti milik seungmin––untuk yang penasaran kenapa hyunjin sampai bisa tau seungmin memakai baju seksi, salahkan saja bang chan yang gemar mengoleksi foto seksi istrinya di ponsel tanpa pengamanan apapun. bukan salah hyunjin dong kalau dia melihatnya waktu dia meminjam ponsel chan? lagi pula, chan ceroboh sekali, kalau crystal dan sean bermain ponselnya kan repot.

"kamu kok malah ngelamun?"

hyunjin menggeleng kecil sambil tersenyum, lalu menyikap selimut dan bergeser memberi tempat untuk kekasihnya. "sini, cuddle."

aroma bayi dan minyak telon langsung menguar begitu jeongin berbaring di sebelahnya. pemuda manis itu menyamankan posisinya di kasur yang tidak terlalu luas lalu berbisik pelan. "jadi sekarang kita mau ngapain?"

Ayah | Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang