the end.

7.3K 1K 623
                                    

"RYU, KAMU LAGI NGAPAIN?!" seru hyunjin tidak santai begitu seseorang di seberang mengangkat panggilan teleponnya.

"ya allah pak! kaget saya. ya saya lagi persiapan buat meeting lah. kan tadi bapak yang seenaknya nyuruh saya gantiin bapak. gimana sih?" jawab sekertarisnya dengan gerutuan kesal. kalau saja situasinya lain, pasti sekertaris kurang ajar itu sudah hyunjin potong gajinya.

"fuck that meeting! kasih orang lain aja buat gantiin kamu! sekarang saya punya tugas lain buat kamu," ujar hyunjin susah payah sembari membagi fokus menyetir mobil dengan kecepatan di atas rata-rata.

ryujin terkesiap kaget dari sebrang, hyunjin yakin perempuan itu sedang menahan diri untuk tidak mengatainya dengan segala umpatan yang ada di kamus. "j-jangan bercanda, pak."

"i'm not. tugas kamu adalah jemput rafael dari sekolahnya terus anter dia ke bandara sekarang juga."

"h-hah?"

"bilang ke el ini soal bundanya. bilang ke el kalo dia nggak mau kehilangan bundanya buat selamanya, dia harus ketemu jeongin sekarang juga." hyunjin berujar terengah sembari berusaha menyalip sana-sini dengan gesit, alhasil mobilnya sejak tadi diklakson dan diumpati pengendara lain.

ryujin yang sudah bisa memahami situasi segera mengiyakan permintaan aneh atasannya yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan job desk nya sebagai sekertaris.

"oke pak, oke. sekarang bapak tenang dulu, pikirannya dijernih dulu," ryujin sedikit banyak khawatir merasakan aura panik sang atasan.

hyunjin mengumpat nyaring saat mobilnya terpaksa berhenti karena deretan mobil di depannya yang sedang mematuhi lampu merah. namun akhirnya, dia gunakan kesempatan itu untuk menenangkan diri seperti saran sekertarisnya. dia menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan.

"tolong bilangin ke el, kalo saya minta maaf. kali ini, saya bakal berusaha sekuat mungkin buat nyegah bundanya pergi dari hidupnya lagi. el ... bakal punya bunda kayak semua anak lainnya. saya janji." mata hyunjin panas, tangannya mencengkram erat setir mobil hingga uratnya menyembul keluar. telinganya yang sedang disumpal earphone terasa berdengung menyesakan.

"aw, itu manis banget, pak. tapi situasinya nggak pas! udah ya, pak. saya matiin, saya mau fokus nyetir!" lalu perempuan itu dengan seenak jidatnya memutus sambungan dengan sang atasan.

hyunjin memejamkan mata dan menghitung sampai lima di dalam hati. oke, hyunjin harus fokus. sejak tadi pikirannya tercecer tidak karuan.

begitu lampu kembali hijau, hyunjin kembali tancap gas masih dengan kecepatan tinggi, hanya saja kali ini dia lebih teratur dan tidak serampangan seperti gaya menyetirnya yang tadi. paling tidak, sekarang resiko kecelakaan yang akan dialaminya berkurang.

hyunjin memarkirkan mobilnya asal di area terminal keberangkatan luar negeri. lalu berlari menuju papan informasi bandara, matanya nyalang membaca tulisan-tulisan di sana. hatinya mencelos saat melihat penerbangan ke bandara charles de gaulle, paris yang hanya ada satu akan lepas landas tidak lama lagi.

Ayah | Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang