extra chapter 2

6K 827 292
                                    

"jeongin ... papa tanya kamu sekali lagi, kamu beneran yakin mau nikah sama anak bodoh itu? kalau mau kabur, sekarang kesempatan terakhir."

pemuda manis dengan balutan jas pernikahan berwarna putih itu tertawa. "udah bayar baju nikah mahal-mahal, pa. sayang kalau kabur."

gantian papa yang terpingkal. "kalau hyunjin bikin kamu sedih, kasih tau papa, oke? papa bisa sewa penembak misterius yang bakal ngejar dia sampe ke ujung dunia buat menghabisi dia."

jeongin memutar bola matanya jengah. "papa kebanyakan nonton film action."

hubungan mereka memang semakin membaik sejak papa menerima rafael. mereka kembali sedekat dulu seperti saat mama masih hidup.

papa tertawa lagi, lalu tersenyum simpul menatap jeongin. "kamu bener-bener pengantin tercantik yang pernah papa liat," katanya seraya membetulkan letak rangkaian mahkota bunga di kepala jeongin yang sedikit miring.

"lebih cantik dari mama?"

"hmm ... iya. kamu yang pertama, mamamu yang kedua."

"jadi pengantin hyunjin lebih cantik dari pada pengantin papa?" jeongin memainkan alisnya jahil mengusili sang ayah.

papa mendengus geli. "soalnya pengantin hyunjin itu anak papa, makanya dia cantik."

pria berambut perak itu menatap lamat-lamat sang anak semata wayang yang kini sudah jadi pengantin, perlahan direngkuhnya tubuh jeongin untuk dia peluk erat-erat. deru nafasnya jadi tidak teratur saat dia mencoba untuk tidak menangis di hari besar anaknya.

"jeongin agak gugup, pa," bisik sang anak sembari membalas pelukannya. mengingatkan dia akan kenangan dulu saat jeongin kecil memeluknya setiap dia ketakutan.

papa mengusap punggung jeongin seraya tersenyum. "itu wajar, tapi kamu akan baik-baik aja. percaya sama papa."

jeongin mengangguk di dalam pelukannya, meyakini sepenuh hati ucapan sang ayah.

papa mengurai pelukan mereka dengan tidak rela. berhati-hati dengan flower crown di kepala jeongin, papa menunduk untuk mengecup pelipisnya. "sudah siap, nak?"

pemuda manis itu menarik nafas dalam lalu tersenyum. "siap, papa."

diserahkannya buket bunga mawar warna pastel untuk jeongin. bersama-sama mereka melangkah menuju pintu gereja.

***

hyunjin menepati janjinya saat dia melamar jeongin di kamar tamu rumah keluarga hwang. beberapa bulan setelahnya, cincin tidak kasat mata di jari jeongin berganti dengan cincin cantik dari emas putih dengan ukiran nama mereka berdua di baliknya.

pemberkatan pernikahan mereka berlangsung hikmat penuh haru. banyak air mata bahagia yang tumpah di pernikahan itu, salah satunya milik jina––membuat rafael bertanya-tanya kenapa gerangan oma menangis di pernikahan ayahnya.

jeongin––si pengantin tercantik menurut papa––berjalan dengan mengamit lengan ayahnya menuju altar dalam iringan piano fly me to the moon yang mainkan oleh bang chan.

di sana, di altar gereja di depan pendeta dan seluruh keluarga dan kenalan mereka, janji suci diucapkan di hadapan tuhan.

maka tuhan pula yang akan menjadi saksi bahwa hyunjin akan menepati semua sumpah pernikahannya. dia akan melindungi dan mencintai jeongin, dalam suka maupun duka, saat kelimpahan maupun kesusahan, sehat maupun sakit. sampai maut memisahkan.

di antara banyaknya sahabat yang menghadiri resepsi pernikahan mereka di salah satu hotel milik hyunjin––termasuk louis dan istrinya yang datang dari prancis dua hari lalu–– haruto ternyata juga datang.

Ayah | Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang