which one? your dream or your baby?

7.3K 1.2K 188
                                    

masih jelas di kepala jeongin percakapannya kemarin sore dengan iblis betina berkedok manusia yang kebetulan adalah teman dekatnya.

"jeje my sweet little cupcake, kalo gue jadi elo, gue udah nyoret diri sendiri dari kartu keluarga daripada punya bokap toxic kayak gitu. yang harus lo lakuin cuma satu, teriak di depan tua bangka itu kalo lo nggak sudi sekolah di harvard. palingan doi bakal jantungan bentar abis itu lo bisa bebas sekolah di cia." (cia=the culinary institute of america)

jeongin memejamkan mata sabar, "gue nggak mungkin lakuin itu."

"there you go, malaikat penebar kebajikan yang selalu mastiin semua orang bahagia. gue aja capek liat lo gini terus."

"ya udah, nggak usah liat gue." salah jeongin curhat masalah ini ke ular seperti dia.

"well... good luck then. selamat menempuh hidup baru di harvard!" perempuan berambut panjang bergelombang yang dicat gradasi ungu itu mengangkat kaleng bir di tangannya dengan gestur bersulang, "cheers buat harvard boy kita! sebagai kado ucapan selamat gue kasih bir yang udah gue minum separo buat elo. ayo baby, minum aja. udah gue cobain, nggak ada sianidanya kok."

jeongin menatap datar perempuan di hadapannya.

"oops, lupa! anak papa nggak boleh mabok, ya?" lalu perempuan binal itu terkikik riang tanpa dosa.

"you know what, je? lo itu... haduh, gimana gue ngomongnya ya?terlalu lurus? kaku idup lo. diajak dugem alesannya belajar, disuruh minum nggak mau, dikasih rokok malah pilih permen, diajak pacaran cowok ganteng malah nolak. gue heran kenapa masih mau temenan sama orang kayak lo."

"harusnya gue yang ngomong gitu." sahut jeongin datar. selama bersahabat dekat sejak SMA, tidak pernah sekalipun jeongin terpengaruh pergaulan sahabatnya yang liar dan sesat. sifat mereka berbeda bagai malaikat dan setan. bagai gunung es dan gunung berapi berlahar aktif.

Ayah | Hyunjeong ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang