Happy Reading
.
.
.
"kurasa dia akan menjadi pesepak bola, tendangannya keras sekali"
"jangan asal menyimpulkan dulu, siapa tau dia akan menjadi ballerina, dia mungkin sedang berlatih di dalam sana, makanya gerakannya sangat cepat"
"Atau dia akan menjadi atlet acrobatic mungkin?"
Keduanya kemudian tertawa hanya karena terus menebak-nebak apa yang dilakukan baby J di dalam perut sang Ibu.
"aku penasaran ingin jadi apa dia nantinya"
"yang penting jangan jadi artis, aku tak menyutujuinya"
"wae? Dia akan menjadi idola banyak orang jika jadi artis"
"shireo! aku lebih memilih dia menjadi dokter saja seperti Samchon dan imo nya juga harabeoji nya atau seperti kita saja, jadi pebisnis"
Baekhyun menatap lembut wajah chanyeol,
"Kenapa dia tak boleh menjadi artis?"
"Pokoknya tidak boleh"
Baekhyun masih tak mengalihkan tatapannya pada chanyeol seakan tak puas dengan jawabannya.
"aku tidak ingin kehidupan anak kita selalu diganggu dan menjadi konsumsi publik sampai hal terkecil, itu tidak baik untuknya"
"apa karena seohyun eonnie?"
"bukan dia, tapi diriku"
Baekhyun menautkan alisnya tanpa menyahut.
"Bee, aku merasakan sendiri bagaimana kehidupan sosial kami serba terbatas saat aku masih menjadi suami seohyun, tidak bisa ini tidak bisa itu, pergi bersama kemanapun harus waspada melihat kanan kiri, apapun yang kulakukan bersamanya harus secara sembunyi-sembunyi, rasanya aku seperti seorang buronan jika pergi bersama dengannya"
"oppa masih memikirkan dirinya?"
"aku memikirkan masa depan anak kita"
Chanyeol mencium bibir baekhyun yang masih berbaring miring berada di depannya itu dengan perut saling bersentuhan.
Meski merasa ada yang mengganjal karena perut baekhyun yang membuncit, nyatanya memeluk baekhyun dari depan adalah hal yang selalu chanyeol lakukan untuk ikut merasakan kehadiran baby J sebelum mereka menjemput mimpi.
Obrolan ringan yang mereka lakukan sebelum tidur dengan sang jabang bayi kadang membuatnya gemas, karena seolah mengerti, bayi yang bersemayam di rahim baekhyun akan terus menggeliat kesana kemari, tak lupa juga sebuah dongeng kadang mereka ceritakan padanya jika pergerakannya mulai sedikit, yang artinya menurut mereka, baby J sudah lelah dan mengantuk.
"apa oppa bahagia saat dulu bersamanya?"
"entahlah, aku juga tak tau, yang saat ini aku tau bahwa memilikimu memberikanku suasana yang berbeda, harapan-harapan kecil yang dulu kuinginkan jika bersama pasanganku kelak, kini terwujud hanya saat bersamamu, kau bahkan memberikan banyak cinta dan kebahagiaan yang berlipat-lipat"
"aku tidak mencintai oppa"
"arrayo, kau hanya menyayangiku, dan kau hanya jatuh cinta pada baby J seorang"
Chanyeol mengusap lembut pipi baekhyun yang semakin chubby itu.
"aku memang pernah menjadi pria yang berstatus sebagai suaminya, secara sah memilikinya, tapi kadang aku merasa jika bukan hanya aku saja yang memilikinya, melihatnya bersama pria lain meski hanya akting, tetap saja aku merasa itu tidak adil untukku, sebagai seorang pria yang memiliki sifat dominan, jelas ada rasa cemburu, dalam hatiku berteriak aku tidak ingin berbagi apa yang seharusnya menjadi milikku seorang"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Rings
Fanfictionchanyeol menatap dua Buah cincin pernikahannya. Dua cincin pernikahan Dengan dua orang yang Berbeda. Pernikahan yang seharusnya Indah seperti yang Dia bayangkan namun yang terjadi justru sebaliknya. Dua pernikahan yang Dia lakukan, tidak satupun...