Happy Reading
.
.
.
"apa maksudmu mengakhiri status kita sebagai suami istri?"
Chanyeol menghela nafasnya sebelum akhirnya kata yang tak pernah dia duga sebelumnya terlontar dari mulutnya.
"cerai"
Tak mudah bagi chanyeol untuk mengucapkan kata tersebut pada wanita yang sempat dia anggap sebagai belahan jiwanya itu.
Deg!
"mwo? Apa kau bilang? Cerai? apa karena perempuan murahan itu?"
"berhenti berkata seperti itu padanya! Ini tak ada hubungannya dengan baekhyun!" chanyeol meninggikan suaranya.
"tak ada hubungannya kau bilang? Lalu semua ini apa? Secara tiba-tiba kau bilang jika dirimu sudah menikahi perempuan lain hanya karena permintaan konyol harabeoji, dan sekarang kau meminta untuk mengakhiri hubungan kita?"
"ini tentang kita, jangan libatkan baekhyun pada masalah ini"
"Seharusnya kau mengakhiri semua ini dengannya!"
"ya kau benar, seharusnya aku memang sudah mengakhiri semua ini dengannya, berusaha menepiskan semua perasaanku padanya, aku memilihmu, dan memutuskan menceraikan baekhyun"
Sebuah senyuman tersungging di bibir seohyun.
"sebelum aku tau dan mendengar minseok nunna mengatakan jika kau telah melakukan aborsi" lanjutnya dengan dingin.
Tes
Air mata seohyun menetes, tubuhnya menegang, chanyeol mengetahuinya, seperti yang minseok bilang tempo lalu.
"Kau tau alasanku melakukan semua itu" seohyun mengusap air matanya.
"ya, aku tau"
"Kau masih menyalahkanku?"
"aku anggap iya"
"Bagaimana bisa kau berkata seperti itu disaat aku juga harus menerima kenyataan jika ada perempuan lain yang juga menjadi istrimu!"
"semua ini tidak akan terjadi jika saja saat itu kau berada disana bersamaku, tapi ingatlah jika kau lebih memilih pergi karena sebuah pekerjaan yang kau buat sebagai alasan untuk membohongiku"
Seohyun terdiam, dia memang berbohong saat itu.
Pagi itu, dia mendapati alat tes kehamilan yang dia gunakan masih menunjukkan tanda positif, seohyun panik karena kontrasepsinya juga obat yang membantu melancarkan tamu bulanannya tak berfungsi dengan baik, dan dia kemudian memutuskan untuk kembali menemui dokter Zi tao di beijing seperti sebelumnya.
"sekuat tenaga aku berusaha menolak untuk memenuhi permintaan harabeoji karena dirimu, tapi dengan keputusan sepihak, tanpa rasa bersalah dan menyesal kau dengan teganya menggugurkan buah cinta kita tepat dihari yang sama saat aku mengucapkan janji pernikahan bersama perempuan lain, apa kau tau bagaimana sakitnya aku saat itu? Kau berkali-kali berjanji untuk untuk menjenguk harabeoji, tak pernah sekalipun kau menepatinya, hingga harabeoji meninggalpun kau tak bisa datang. Dimana dirimu saat aku membutuhkanmu?!" chanyeol meluapkan amarahnya, tapi Dia berusaha mengendalikannya agar dirinya tetap tenang.
Kecelakaan yang dialaminya mengajarkan dirinya untuk lebih tenang dalam menghadapi segala sesuatu, emosinya sedikit dia tekan.
Apa lagi perempuan yang berada di depannya itu masih menjadi seseorang yang tidak ingin dia lihat air matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Rings
Fanfictionchanyeol menatap dua Buah cincin pernikahannya. Dua cincin pernikahan Dengan dua orang yang Berbeda. Pernikahan yang seharusnya Indah seperti yang Dia bayangkan namun yang terjadi justru sebaliknya. Dua pernikahan yang Dia lakukan, tidak satupun...