Qisyandhar \/ 25

1.4K 93 3
                                    

Selamat membaca
*

*

*

"kak Sinta_Ahks"  tubuh Sinta hampir limbung dengan kepala yang mengeluarkan darah karna melindungi Qisya, tetapi tubuhnya seketika ambruk ketika peluru ke dua mengenai jantungnya, Qisya terkena serangan ketiga tepat di perutnya.

Fliza mengambil Alih pistol yang Sinta genggam lalu membalas serangan, beberapa anggota Vostra Tumbang karna peluru mengenai leher mereka.

Dari arah belakang pelaku, sudah ada Antonio dan Brok beserta rekan lainnya menahan sang pelaku yang ternyata hanya seorang diri.

"Sinta, Qisya." Teriak Sandra.

Sebuah Hummer putih milik Alardo melaju begitu kencang dan berhenti tepat di samping Qisya dan Sinta tak sadarkan diri, Air wajah Alardo dan Ildrik begitu pucat.

Danar menarik Fliza dan memeluknya, Ildrik dan Alardo seperti orang kesetanan mendekati kedua wanita yang sudah bersimbah darah, beberapa pengunjung mall berlarian dan berteriak panik.

"AL, Rik rumah sakit terdekat!"teriak Sandra membawa ke markas utama mereka pun pasti membutuhkan waktu yang cukup banyak.

Ildrik mengangkat Sinta dengan otak yang Blank, membawa sinta ke dalam mobil yang di kendarai Sinta tadi saat ke mall, bukan Ildrik yang berkendara melainkan Danar, di samping Ildrik sudah ada Sandra Terus memberi pertolongan pertamanya karna keadaan Sinta sangatlah parah.

Lalu Alardo membawa Qisya dalam Hummernya, Fliza yang berkendara karna akan sangat berbahaya kalau Alardo dalam keadaan kacau.

"Sya, bangun sayang jangan tidur!" pinta Alardo terus mengusap telapak tangan Qisya, Alardo sama seperti Ildrik tak bisa berfikir jernih semuanya tak terduga ini bukan bagian dari rencana.

Tak sampai 10 menit, kedua mobil tersebut memasuki area Rumah Sakit kota.

Ildrik dan Alardo mengangkat pasangannya masing-masing tanpa perduli pandangan pengunjung rumah sakit.

Teriakan dari Alardo dan Ildrik cukup membuat petugas rumah sakit kocarkacir kaget.

Sinta dan Qisya sudah di atas brankar tetapi saat keduanya akan masuk ke ruang operasi salah satu dokter menghalang mereka.

"Ini adalah kasus penembakan, tidak baik kalau kami tidak menghubungi pihak berwajib terlebih dahul_Hukk hukk" sebelum dokter menyelesaikan kalimatnya Ildrik terlebih dahulu  mencekiknya, di belakang Ildrik ada Alardo yang menodongkan senjata dengan raut wajah menahan Amarah.

"jika terjadi sesuatu pada mereka, kau dan keluarga besarmu akan mati saat itu juga." Desis Ildrik urat lehernya tampak akan menyobek kulitnya.

"Bodoh, kalian berdua diamlah dan lepaskan dia!_" tegur Sandra menarik Ildrik dan Alardo menjauh dari dokter pria tersebut.

"Aku bersama mereka, cukup bantu aku  menangani kedua orang itu." sambung Sandra dengan tatapan tajam membuat sang dokter mengangguk patuh dan takut.

Sinta di tangani langsung oleh Sandra sedangkan Qisya di tangani dokter tadi, selang dua jam Sandra berhasil mengeluarkan satu peluru yang bersarang di sekitar jantung Sinta.

My little Qisyandhar [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang