Qisyandhar \/ 41

1K 70 0
                                    

Selamat membaca

Qisya cemberut saat Sandra tampak mendekat dari arah pintu mansion, kakak angkatnya itu masih mengenakan Almamater putihnya dengan rambut kuncir.

"Apa kabar semua?" sapa Sandra pada mereka, yah sore ini masih ada Danar dan Lutfi di mansion.

"heyyow yeah babe," balas Lutfi sedangkan Danar mengangkat tangannya dan melambai menyapa.

Qisya duduk di samping Fliza, tampak wajahnya begitu tidak suka melihat kedatangan Sandra.

"Jadi Qisya, apa keluhanmu?" tanya Sandra ikut duduk di sofa.

"Kak kau sebaiknya tidak perlu memeriksaku, aku baik-baik saja."ujarnya.

"Aihs, Qisya jangan mempersulit semuanya!" peringat Sandra.

"Masalahnya itu aku tidak mau di periksa!" ngotot Qisya, entah mengapa emosinya Naik turun.

"Qisya, Sandra hanya akan memeriksa kondisimu" Sahut Lutfi.

"iya Nona." tambah Fliza.

Dengan beberapa detik berikutnya mata Qisya sudah mulai berembun, ia merasa di salahkan.

"Kalian jahat," ucapnya lalu melenggang pergi ke kamarnya.

"Ada apa dengannya?"tanya Danar.

"Nona akhir-akhir ini selalu seperti itu, moodnya lebih mudah berubah ia begitu perasa, ia juga mudah mual ketika di hidangkan makanan seperti Steak, Barbeque, dan sebagainya, Kata Tuan Alardo Nona juga setiap bangun tidur akan mual." ucap Fliza memberitahu.

"Si kerdil memang manja tetapi semenjak menikah ia mulai berubah lebih baik entah mengapa ia kembali seperti semula, tapi Sandra apa kau tau? Tadi ia mau saja memakan buah bekas gigitanku padahal buahnya juga begitu kecut, apakah dia kembali tidak waras?" tanya Lutfi, membuat Fliza dan Sandra saling menatap, itu bukan ciri-ciri orang gila tapi...

**

"Ar hiks, Arrr hiksss Ardooo!" teriak Qisya menelfon Alardo, sedangkan suaminya itu sedang mengadakan pertemuan dengan petinggi negara untuk memastikan bisnis ilegalnya lancar.

"Yah sayang, ada apa?" tanya Alardo sedikit menjauh dari kerumunan pria Lanjut usia.

"Mereka hikss memarahiku hikss, aku tidak mau di periksa hiks aku baik-baik saja!" ucap Qisya, Alardo memijat pelipisnya.

"Yah tapi kau akan tersiksa dengan seperti itu, Sya_

Tutt

Tutt

Sambungan terputus dengan bunyi hantaman, Alardo melonggarkan lilitan dasinya segera berbalik dan pamit untuk meninggalkan pertemuan sebelum waktunya selesai, Istrinya itu lebih penting.

Sedangkan saat ini Qisya menatap nanar ponselnya yang hancur, Qisya menggerakan kepalanya merasa perbuatannya salah.

Qisya naik ke ranjangnnya dan menarik selimut dengan duduk memeluk lututnya, ini salah Qisya tidak bolet terus begini, wanita itu mulai menjambak rambutnya ia tidak bisa bersikap dewasa sekarang fikirannya kembali labil.

My little Qisyandhar [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang