Qisyandhar \/ 51

819 70 13
                                    



Selamat membaca
Sayang💖

Mobil Danar berhenti di depan mansion, beberapa pengawal yang tak Qisya kenali berjaga di area tersebut, Qisya mengernyit tempat ini seperti pernah Qisya datangi tapi kapan?.

"Ayo kerdil," ajak Danar lalu terkekeh, Qisya mengangguk dengan senyum kecil.

Dengan di bantu Danar, Qisya berjalan pelan memasuki mansion tersebut, bunyi piano menyambut mereka melantun dengan indah.

Tampak seorang pria tengah memainkan piano,
"Sebenarnya di markas Alardo tidak terjadi masalah apapun, ia hanya memberimu kejutan dengan membuat pertemuan khusus untukmu dengan dia." ucap Danar, menunjuk pria yang masih menekan piano hingga nada indah masih terdengar.

Qisya menatap Danar dengan tidak yakin, dia sangat yakin suaminya tidak akan tampak semarah itu tadi jika hanya untuk kejutan saja apalagi meninggalkannya.

Qisya tak mengucapkan segala keraguannya, hanya menunduk  sebentar sampai suara bariton yang begitu ia kenali terdengar menyapa.

"Welcome my girls." sambutnya.

Qisya mengangkat pandangan benar saja Qaindhar di sana, Qisya yang biasanya akan bahagia ketika bertemu pria itu kali ini terasa berat hanya untuk sekedar tersenyum.

Qaindhar berjalan mendekati Qisya, pria itu tersenyum hangat mendekatinya.

Qisya malah memalingkan wajahnya menggenggam pergelangan Danar, dan bersuara
"Di mana Alardo?" tanya Qisya, ia hanya mengkhawatirkan suaminya.

"Dia di markas, kau lihat di sudut sana! ada CCTV dan penyadap suara yang tersambung dengan Alardo." ucap Danar menunjuk pojok ruangan, benar ada CCTV di sana, Qisya menghela nafas lega mulai tersenyum pada Qai yang sudah berdiri di hadapannya.

Qai meradangkan geramannya, ia tidak buta dan tuli dengan melihat Qisya mengalihkan wajahnya dan lebih memilih menanyakan Alardo, Qai begitu mengutuk ide Ezio untuk berdrama sialan seperti ini.

Wanita hamil itu memeluk Qai, begitupun sebaliknya Qai seolah di terpa angin sejuk saat mendekap adik bungsunya.

"Bersiaplah karna hari ini akan ada banyak kejutan khusus untukmu," ucap Qaindhar, Qisya mengangguk dengan senyum senang.

"Ikut denganku?" ajak Qai, Qisya mengangguk, dengan di bantu Qai wanita berperut buncit itu berjalan pelan ke sebuah ruangan.

"Danar?" tanya Qisya sedikit berbalik, Danar masih berdiri di sana dan tersenyum padanya.

"Dia hanya bekerja untuk mengantarmu, lalu tugasnya selesai." ucap Qai menjawab pertanyaan yang ada di otak Qisya, Qisya membalas senyum Danar dan mengangguk pada Qai.

**

Qisya duduk di sebuah kursi, sedangkan Qai mematikan saklar lampu membuat ruangan yang tadinya terang menjadi gelap, tapi ruangan itu tetap memiliki pencahayaan di depan Qisya sebuah kain putih yang lebar menempel pada tembok.

Qai tersenyum dan berdiri di samping Qisya, tangan pria itu mengusap sayang kepala adiknya, Pria itu  menggenggam remote dan menekannya.

My little Qisyandhar [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang