Qisya semakin larut dalam kubangan memory masa lalunya...Seseorang datang dari sebalik jendela kaca, menerobos jendela dengan ukiran indah di pinggirannya, senyum licik nan mengerikan hadir terbit di wajah tampan itu.
Berjalan pelan dan
"Maaaahmmmmmm_" teriakan yang berakhir dengan mulut tertutup rapat karna pingsan, hati sang pelaku gadis itu pingsan seolah meletupkan kembang api yang indah.
Qisya, gadis berpiama merah mudah itu telah terkulai tak berdaya, pingsan.
Jemari panjang dengan lengan yang kokoh mengusap kepala Qisya dengan sayang, oh ya tuhan mengapa ciptaanmu begitu indah...
Qisya benar-benar telah menjadi bonekanya, miliknya, Milik seorang Alardo Demian Sarcares.
Terdengar suara hantaman keras di bawah sana, Alardo mendengus segera mengangkat tubuh Qisya dari kamar khas anak perempuan itu.
Dengan begitu mudahnya Alardo sampai ke lantai bawah bersama Qisya, bahkan pemuda yang berbekal pistol itu melewati kamar kedua kakak dan orang tua Qisya.
Seorang wanita paruh baya yang sedang mengelap tangannya membeku di tempatnya, mendapati putri dari majikannya sedang di angkat seorang pemuda misterius, di tambah senjata api yang berada si genggaman pemuda itu.
Alardo tersenyum khas penjahat, mengubah posisi Qisya berada di bahunya, pemuda itu mengacungkan senjatanya tepat di depan bibir membuat wanita yang berdiri tidak jauh dari sana gemetar ketakutan.
Baru saja selangkah wanita itu malah berteriak.
"Toloooong," Alardo yang menyesal memberi wanita itu kesempatan untuk hidup, di acungkannya senjata api itu dan di tariklah pelatuk membuat peluru mulai keluar dari tempatnya.Tepat pada leher wanita itu peluruh dari tarikan pelatuk Alardo bersarang, bunyi kekacauan di luar rumah Qisya membuat Alardo semakin kesal dan berjalan keluar lebih cepat.
Dua orang pria sudah duduk terikat dengan mulut tersumpal lilitan kain, Alardo menurunkan tubuh Qisya di dalam mobil dan keluar bersiap menodongkan senjatanya, tapi...
"Jangan menambah beban!" peringat Sem dengan tegas, Alardo mengepalkan tangannya marah, menyimpan senjatanya dan mengambil cairan di mobilnya.
Byuuur
Air keras itu mengguyur kedua pria, sang tukang kebun dan seorang yang menjadi saksi mata.
Segera Sem dan Alardo memasuki mobil dan melaju ke tempat mereka akan melakukan penerbangan, sepanjang perjalanan mata Alardo tidak hentinya menatap wajah indah di pantulan cermin itu, wajah tenang dengan mata terpejam.
*
"Di mana Alardo?" tanya Aaron pada Ildrik.
"Aku tidak tahu, dia Pergi bersama Sem tadi." jawab Ildrik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My little Qisyandhar [Tamat] ✓
Romance✓✓✓Part yang di Repost adalah part yang sudah di Revisi, jadi yang sudah membaca saya harap bisa lebih nyaman membaca kembali, dan untuk yang baru membaca mohon maaf karna memang sebagian part sudah saya jump demi kenyamanan membaca. [ FOLLOW SEBELU...