Qisyandhar \/19

2.4K 126 8
                                    

Kok upnya cepet?


Selamat membaca
*
*
*
*

"sudah ku katakan ini kamarku, maka dari itu kembalilah ke kamarmu," Oceh Qisya di pagi-pagi buta.

"tapi aku mau mandi di sini, memangnya kau tidak mau mandi bersamaku?" goda Alardo dengan tampang polos, kurang ajar.

Qisya melebarkan mata dan mengusap telingannya, Tidak! Itu hanya kebisaan Qisya saat belum waras.

"Tidak, Tidak, Tidaaaak sekarang keluar kau hus hus huss isshhhh dasar Ardo Mesuummmm," tolak Qisya mendorong Alardo keluar dari kamarnya, tadi saat bangun Qisya dengan setengah sadar memeluk Alardo seperti guling tapi setelah sepenuhnya sadar Qisya dengan kejamnya mendorong Alardo hingga jatuh dari ranjangnya benar-benar Kejam, untung saja Alardo manusia tahan banting.

"apa katamu hum?" tanya Alardo menarik pinggang Qisya mendekat padanya, Qisya dengan raut wajah kesal menginjak Kaki Alardo dengan sekuat tenaga.

"aaaws," ringis Alardo.

"sekarang kembali ke tempat Asalmu dan jangan pernah masuk ke kamarku lagi, hissh!"teriak Qisya lalu

Braak

Qisya menutup pintu dengan sangat keras, Alardo menyisir rambutnya dengan tangan lalu terkekeh.

"wedewww morning bigboss, masih pagi udah di usir aja, hahahahaha." ejek Ildrik.

"apa lo?" tantang Alardo membuat Ildrik segera kabur.

*
*
*

"selamat pagi," sapa Qisya pada semua orang yang ada di meja makan.

Qisya menutup Novelnya lalu menarik kursi tepat di samping Sandra, Alardo tersenyum saja.

Qisya duduk berhadapan dengan Lutfi, mengambil makanannya sendiri dan menggunakan sendok, garpu dengan anggun, Alardo patut mengacungi jempol cara Sandra menyembuhkan Qisya.

"Novel apa yang kau baca, kerdil?" tanya Lutfi setelah meminum orange jusnya.

"Novel agar tak hidup melapuk tanpa pasangan, seperti kau contohnya," Ejek Qisya dengan tenang mengunyah saladnya.

Tawa dari Sinta, Ildrik , Lutfi dan Danar pecah.

"oh yang benar saja, Sandra apa yang kau ajarkan padanya? Sikapnya sudah anggun dan dewasa tapi ucapannya masih saja setajam Sillet," keluh Lutfi.

"Itu hal alamiahnya, yang tak dapat ku sembuhkan," jawab asal Sandra mengangkat bahu Acuh.

Semalam semua orang memutuskan menginap di mansion Alardo, kecuali Sem.

"oh iya, kapan pernikahan kalian di langsungkan?" tanya Sinta pada Alardo dan Qisya.

"Minggu depan,"

"Nanti saja," jawab keduanya bersamaan.

"jadi? Kapan yang benar?" tanya Ildrik.

Qisya menatap Alardo dengan tatapan mengancam, Alardo dengan wajah sok polos mengangguk.

"jadi Qisya tadi menjawab Nanti saja, nah Nanti saja nya itu minggu depan," jawab Alardo, Qisya yang mengangguk langsung menggeleng.

"Tidak, kami akan menikah_" elakan Qisya terpotong ketika Sem masuk dengam membawa sebuah kubik.

My little Qisyandhar [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang