Selamat membaca
.
.
.
.
.Rio branco
Pagi yang cerah, cahaya matahari pun kini menembus kamar indah milik ketua Vostra.
Qisya, gadis manja itu saat ini menundukkan wajahnya mencari kenyaman di dada bidang Alardo, pria itu tak memiliki niat sedikitpun untuk memindahkan posisi peliharaannya yang saat ini begitu nyaman mendekap tubuhnya.
Sepersekian detik berikutnya terdengar
Suara dari perut Qisya, Gadis itu segera terbangun dan membuka matanya, tanpa merasa malu Qisya membuka Nabulizer yang terpasang di wajahnya lalu merotasikan bola mata."Lapar," Adu' Qisya dengan muka di tekuk.
Sedangkan Alardo hanya terkekeh lalu mengecup wajah Qisya yang berakhir di bibir indah peliharaan nya tersebut.
"Jadi Sysya lapar? baiklah ayo bangun!" Alardo sudah lebih dulu bangun berbeda dengan Qisya yang sama sekali tak bergerak.
"Ayo ! atau ku panggil fliza dulu untuk memandikanmu?" tanya Alardo mengusap kepala Qisya.
"Sysya malas mandi, Sysya lapar, "ucap Qisya dengan nada malas
"Yasudah sekarang ayo bangun,"ajak Alardo merangkul pundak Qisya untuk membangunkan tubuh peliharaannya yang pemalas.
Qisya menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang , melemaskan tubuhnya dengan tak menggunakan tenaga sedikitpun, Malas dan Manja kembali menggerogoti gadis itu.
"Apa ada yang sakit ?" tanya Alardo tampak khawatir, Qisya mengibaskan tangannya memanggil Alardo mendekat, pria itu mendekatkan kepalanya dengan raut wajah bingung
Hap
Qisya mengalungkan tangannya di leher Alardo, lalu bergelantungan seperti koala.
"Ardo angkat Sysya!" ucap Qisya meumpukan dagunya di bahu kokoh Alardo, Alardo harus menahan tubuh gadis itu dengan menjadikan tangannya penopang di bokong Qisya agar peliharaannya ini tidak terjatuh.
Dalam hal seperti ini Alardo tak pernah merasa risih atau keberatan menghadapi sikap Qisya, toh ini justru menyenangkan untuk Alardo.
"Ayo!" ajak Alardo, lalu berjalan sambil mengangkat tubuh Qisya.
Alardo memasuki lift lalu menekan tombol 1 memang ruang makan letaknya di lantai 1 sedangkn kamar Qisya dan Alardo di lantai 4 .
"Ardo," panggil Qisya dengan mata terpejam mengeratkan kalungan tangan dan kakinya yang memeluk pinggang Alardo.
"Yah sayang?" Balas Alardo mengecup singkat pundak polos Qisya.
"Sysya mau ke karnaval," pinta Qisya.
"Okey setelah mandi kita ke karnaval," balas Alardo langsung mengabulkan permintaan Qisya.
"Tapi sysya maunya karnaval yang karnaval, yang banyak orangnya, Sysya gak mau ke karnaval yang dulu," request Qisya.
Dentingan lift terdengar,
Pintu Lift terbuka, beberapa maid yang berada di lantai satu yang tak sengaja melihat Qisya yang bergelayut di tubuh Alardo hanya tersenyum gemas, mereka sudah hafal sifat Qisya yang pemalas dan manja.
"Tidak untuk itu Sya," balas Alardo dengan nada tegas, sambil berjalan ke arah meja makan.
"Sya mau karnaval"ucap Qisya dengan nada lebih tegas juga.
"Setelah mandi kita kesana, atau tidak sama sekali !" jawab Alardo seperti jawaban sebelumnya, Alardo duduk dengan memangku Qisya.
Qisya, Gadis itu tak menjawab atau bersuara sedikitpun lagi
"Sekarang kita makan?" Tanya Alardo sedikit menjauhkan kepala Qisya, gadis itu membuang muka dari Alardo dengan mata yang berkaca-kaca tapi tetap dalam pangkuan pria tersebut, Alardo menghela nafas pasrah.
"Tidak sayang, itu akan membahayakanmu ada banyak orang jahat di luaran sana, aku tidak mau kau di ketahui mereka dan menyakitimu," Alardo mencoba membujuk dengan menjelaskan alasan yang selalu ia gunakan.
"Tapi Sya mau karnaval seperti yang di video kemarin, ada banyak orang di sana, " ucap Qisya dengan muka yang semakin di tekuk dan setetes airmata mulai mengalir di pipi gadis tersebut, dan Alardo tak suka itu, dengan cepat Alardo mengusap air mata, lalu mengecup kedua kelopak mata peliharaannya lagi.
"Okey kita akan kesana sesuai permintaan Sysya, tapi jangan sampai menangis lagi !"perintah Alardo ,dengan semangat Qisya melakukan hormat lalu memeluk Alardo, beberapa Maid mulai meninggalkan Ruang makan tak mau mengganggu nona dan tuannya
"Shiapp bos, ayo aku lapar!"ucap Qisya
Alardo tersenyum lalu menyuapi Qisya Dengan Qisya yang masih tetap berada di pangkuan Alardo
Setelah makan dengan masih berada di pangkuan Alardo, Qisya menutup telingan Alardo dengan kedua telapak tangannya lalu berteriak, Alardo menutup matanya namun tetap cekikikan ,Qisya selalu saja melakukan hal yang membuatnya tertawa
"Fliza" teriak Qisya dengan secepat kilat Pengasuh kesayangannya itu datang dengan tergopoh-gopoh.
"Iya, Nona ?"ucap Fliza dengan senyum hangat mengingat nonanya tak menyalahkan nya atas kejadian kemarin.
"Siapkan air hangat dan scipy ,kita akan mandi!" Perintah Qisya , Scipy adalah jenis scorpion(kala jengking).
"Baiklah, Nona. "jawab Fliza sedikit membungkuk , Selang 5 menit Fliza datang dan memberitahu perlengkapan mandi sudah siap, Qisya memeluk Alardo sebentar lalu bersuara
"Ardo ,Sysya mandi dulu yah, daah." Qisya mengecup kedua pipi Alardo lalu turun dari pangkuan pria itu dan berjalan bersama Fliza dengan tangan yang bertautan, Qisya mengayunkan tautan tangannya dengan tangan tampak begitu lugu dan polos.
Alardo memperhatikan Qisya sampai memasuki lift bersama Fliza , Alardo segera memerintahkan beberapa pengawalnya untuk berdandan santai untuk menyamar, begitupun dirinya sendiri menyiapkan beberapa perlengkapan untuk menutupi wajahnya .
Sekian dan mohon maaf karna pada capt ini ada banyak hal yang saya hapuskan agar lebih layak dan mudah di pahami pembaca, silahkan vote dan komen.
![](https://img.wattpad.com/cover/228250264-288-k305777.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My little Qisyandhar [Tamat] ✓
Romance✓✓✓Part yang di Repost adalah part yang sudah di Revisi, jadi yang sudah membaca saya harap bisa lebih nyaman membaca kembali, dan untuk yang baru membaca mohon maaf karna memang sebagian part sudah saya jump demi kenyamanan membaca. [ FOLLOW SEBELU...