Qisyandhar \/18

2.2K 132 9
                                    


Selamat membaca

*

*

*

"Di mana Qisya?" tanya Alardo.

"Nona masih tidur, tuan_" jawab Fliza.

"Saya akan membangunkannya," ucap Fliza tetapi di tahan Alardo.

"Tidak perlu, kalian makan saja aku akan menyusul." Titah Alardo berdiri dari duduknya.

Semua mengangguk kecuali Sandra, Sandra terus mengamati Alardo sampai keluar dari ruang makan.

Ceklek

Gagang pintu sudah terputar tapi Alardo tak mendorong pintu, kembali menutup, lalu mengetok pintu

Tok

Tok

Tok

Tapi nihil, Alardo menyesal melakukan hal konyol tadi, masuk dan mendapati Qisya tertidur nyenyak di sana bukan di ranjang tapi di Sofa, sofa?

Alardo menghampiri Qisya, mengerutkan kening ketika melihat buku berjudul tata cara menjadi istri yang baik, Alardo terkekeh kecil.

Alardo setia mengamati wajah cantik itu, sangat polos tetapi Alardo lebih suka saat wajah itu tersenyum dan tertawa akan berkali-kali lipat cantiknya, perlahan Alardo mengusap sisi wajah Qisya.

"hei Fliza kenapa tanganmun sekarang kekar?" tanya Qisya dengan mata masih tertutup, jantung Alardo hampir saja lepas.

"hoaamm tapi hmmm," Qisya mengusap-usapkan wajahnya di telapak Alardo mencari kenyamanan,

"ini sangat nyaman, tetaplah begini sebentar lagi aku akan bangun okey hoaaamm," jujur Qisya, Alardo menahan kekehannya.

Sudah lebih dari sepuluh menit, Qisya masih betah menjadikan telapak Alardo sebagai bantalannya.

Alardo tanpa bosan pula setia memandang Qisya, calon istrinya ini masih tetap polos, tak apa itu adalah ciri khas wanitanya.

Uhuk

Sampai Alardo terbatuk, membuat Qisya membuka kelopak matanya
Dan

"ya ampun kau?" kaget Qisya.

"ussssst, sekarang saatnya bangun dan makan, lalu Syaku bisa kembali tidur sepuasnya," sanggah Alardo.

Qisya berekspresi jijik mendengar panggilan Alardo, meski berekspresi jijik tetap saja pipinya bersemu merah.

Cup

"ishh apa sih?" kesal Qisya menyingkir memberi jarak dari Alardo, Alardo tersenyum tipis.

"kenapa? Apa Syaku sudah tak menyukai Ardo ?" tanya Alardo.

"yah bukan begitu," jawab Qisya spontan merutuki mulutnya.

My little Qisyandhar [Tamat] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang