'Never do the same mistake twice, unless he is hot'
-
Tadinya dia damai dan tenang terduduk sendirian di salah satu bangku taman fakultasnya, menonton serial Netflix; Stranger Things, lewat laptopnya.
Namun kedamaiannya segera sirna ketika manusia bernama Kim Jennie berteriak, "Sooyoung-ah!" Joy hanya memejamkan matanya setengah kesal.
Ketika Jennie duduk di bangku seberangnya, segera ia menjeda film yang tengah gadis Park itu tonton.
"Apa?!" bentaknya dongkol sebab terganggu.
Wajah panik Jennie menelungkup diatas meja, menggeleng ke kanan dan kiri. Merengek dan bergumam tak jelas sampai Joy pusing sendiri.
"Yak! kau kenapa sih?!"
Ia angkat kepala dan melipat bibirnya kedalam, lalu meringis sendiri. Karena pertanyaannya tak dijawab, Joy sudah mau melanjutkan tontonannya tapi Kim malah meneriakinya lagi.
"Joy!!!"
Ia menyumpal kedua telinga dengan jari telunjuk. "Sialan! kau ini kenapa sih? jangan mengganggu ketenanganku dong!"
"I--ini, apa bibirku bengkak?" tanya Jennie hati-hati menunjuk ranumnya sendiri.
Joy berdecak sebelum meneliti bibir sahabatnya lebih dekat lagi. "Hm, agak bengkak sih, makanya bilang ke Jaebum oppa jangan main kasar,"
Mendengar nama kekasihnya disebut, Jennie semakin uring-uringan. Mengacak rambutnya sendiri, kini ia tak peduli lagi akan penampilannya.
"Masalahnya ada disana," ia merengek lagi.
"Disana? disana dimana?" otak gadis Park memang lambat kadang-kadang, ia sampai celingukan kesekeliling mereka.
"Aih bukan itu, masalahnya itu bukan dia yang berciuman denganku," menahan pekikannya setengah frustasi.
"Oh bukan dia," gumam Joy pelan membuat Jennie anggukkan kepalanya. Lalu ia menoleh kilat kearah Jennie kala tersadar, "Hah? bukan Jaebum oppa, lalu siapa?!"
Kini Jennie lagi-lagi membenturkan kepalanya ke meja beberapa kali. Kemudian ia terdiam, lalu bergumam pelan. "Tadi di lift aku dan dia terbawa suasana,"
Gadis Park malah semakin bingung akan penjelasan Kim "Ya 'Dia' itu siapa, Kim?!" gemas sendiri akhirnya sebab Jennie terlalu berbelit.
Perlahan ia angkat kepala dengan tampang sudah ingin menangis dan rambut acak-acakan. Tapi matanya seketika membulat sempurna kala menangkap objek yang berjalan di belakang Joy.
"Jam enam, arah jam enam-mu, Park!!" bisiknya tapi dengan keras.
Joy segera melihat arah yang tengah di pelototi oleh Jennie. Lalu kembali menghadap ke gadis Kim.
"Dia kan seangkatan dengan kita, kudengar fighter underground yang menang beberap--a hari lalu!!!--Yak! Jendeukki, jangan bilang--"
Joy tak sempat melanjutkan ucapan sebab Jennie terus mengkode agar ia berhenti untuk bicara ketika--
"Jane, ibuku bilang dia ada waktu di jam makan siang ini, kalau kau bisa kutunggu di parkiran," sebelum pergi ia sempat melirik Joy dan melempar senyum tipis.
Gadis Park langsung memasang tampang idiot seakan-akan ia bisa meleleh hanya karena senyuman Kim Hanbin. Bahkan pandangannya mengekor sampai Hanbin menghilang belokan.
"Aish! yang benar saja, aku harus bagaimana sekarang?!"
Tak digubris oleh Sooyoung, ia masih pandangi arah Hanbin pergi tadi. Jennie mengguncang lengan sahabatnya dengan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latens [JenBin] ✔
FanficIt's a choice, not a mistake. (!) read this story with dark mode, just suggest (!) alternate universe [au] (!) cliche case (!) all multimedia include in this story ©owner, not mine! (!) update only when I've a good mood ©apreelchocx,2020