20

686 104 36
                                    

'You can do whatever you want baby, don't be pressured'

-

"Pelan-pelan, akh--aw!!"

"Iya-iya maaf, kau sih seberat ini," keluh Jennie.

"Sering kutindih diatas ranjang biasanya tak mengeluh berat begini,"

Plak!

"AKHH!! Jane!" pekiknya kesakitan sebab gadis itu menepuk punggungnya yang cedera sewaktu pertandingan barusan.

Sebenarnya ia tengah memapah tubuh sang pria yang jauh lebih tinggi darinya naik menuju ke apartement-nya.

Sore ini pria Kim ada pertandingan, hasilnya memang dia yang menang. Tapi babak belurnya sama dengan lawannya yang kalah.

Jadilah mereka ke klinik dulu tadi, lalu ke unit gadisnya. Bisa habis diceramahi oleh Yoona kalau pria itu pulang kerumah.

Sebab ibunya memang sedang ada dirumah hari ini. Juga Hanbin sudah membuat alibi dengan izin menginap dirumah teman.

Dengan kesusahan ia menekan digit password untuk akses masuk, sebab lengan dan pundak kirinya menjadi tumpuan bagi bobot tubuh sang pria.

Perlahan Jennie membantunya terduduk di sisi ranjangnya. "Apa sesakit itu punggungmu?"

"Tidak juga," katanya enteng tapi masih sesekali meringis memegangi punggung bawahnya.

Jennie mendorong bahu Hanbin agak keras, dan pria Kim langsung mengumpat kesakitan. Gadis Kim yang melihat reaksinya segera membalas.

"Ck! tidak sakit apanya?! sana berbaring, aku balurkan krimnya," ia menggeledah isi paper bag dari apotek tadi.

Dengan ogah-ogahan Hanbin perlahan menaikkan tubuhnya keatas ranjang milik sang gadis.

Umpatan-umpatan pelan terus terdengar darinya sebab sulit bergerak dengan leluasa. Jennie yang sudah mendapatkan krim-nya seketika berkacak pinggang kala menoleh pada Kim.

"Kenapa begitu? tengkurap! memangnya kau mau krim panas ini kubalurkan di wajahmu?!" ia mendelik sebal pada sang pria sebab malah berbaring terlentang.

"Katanya tadi berbaring?!" balasnya protes.

"Berbaring tengkurap, bukan terlentang!"

Ia membalikkan tubuhnya sembari menggumam kesal sendiri. "Lama-lama kau jadi macam ibuku, mengomel terus!" protesnya.

Jennie mengabaikannya dan naik keatas ranjang, begitu kaki gadis kucing berada di kedua sisi tubuhnya, Hanbin menoleh.

"Kau mau apa?"

"Sudah diam saja," cetusnya final.

Setelah itu, Jennie menduduki bokong prianya dan mengangkat kaos yang dikenakan Hanbin keatas.

Latens [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang