13

742 120 16
                                    

'Night is still young, I don't wanna go home'

-

Yang tadinya berniat berangkat dengan mobil milik si gadis, kini malah Jennie kembali mengantar Hanbin ke kampus untuk ambil Jeep pria itu.

Sebab katanya tadi, akan lebih menyenangkan kalau pergi hunting dengan Rubicon, makanya ia minta diantar ke kampus.

Benar-benar repot, habis itu mereka harus ke apartement Jennie lagi untuk mengembalikan mobil gadis Kim. Mau bagaimana lagi? Mereka  memang harus hati-hati mulai dari sekarang.

Sepanjang perjalanan gadis itu hanya diam. Beberapa hal kembali mengusik benaknya. Sedari tadi gadis Kim hanya memandangi jalan yang mereka lewati lewat jendela.

Menyandarkan kepalanya kebelakang, bahkan tak tau akan dibawa kemana dirinya oleh Hanbin sekarang.

Terputar dengan tepat secara random di mobil pria Kim, NIKI-Lowkey. Semakin lama ia mendengarnya malah semakin gusar gadis itu merasa.

Mood-nya yang cepat sekali berubah, dari senang sekali saat Hanbin mengajaknya hunting, kini menjadi cemas akan banyak hal.

Mungkin sebab ini hari pertamanya menstruasi. Saat jalanan yang mereka lewati sudah lebih sepi dari yang sebelumnya, Jennie membuka jendela agar bisa merasakan angin dari luar.

Hal itu menarik atensi Hanbin yang kini tengah sesekali melirik apa yang dilakukan oleh gadis itu. Ia melambatkan laju mobilnya saat mereka hampir sampai.

Dan akhirnya Jennie tau kemana pria itu akan membawanya. Ia berbalik menatap Hanbin, dan melihat kameranya yang tadi pria Kim letakkan diatas dashboard.

Pandangi tak percaya pria yang masih berusaha mencari tempat parkir mobilnya itu. Hanbin melepas seatbelt kala sudah berhasil memarkirkan Jeep-nya.

"Kenapa mengajakku kesini?" tanya gadis Kim Heran.

Tak ada tanda-tanda bahwa gadis itu senang atau antusias. Bahkan terlihat ia enggan untuk keluar dari dalam mobil.

"Nope, hanya ingin," ia gendikkan bahunya santai meraih kamera milik sang gadis dan mengalungkan di lehernya, bersiap keluar dari sana.

"Ini tempat yang cocok kau bilang?" Jennie menunjuk kameranya yang ada pada pria Kim. "Kau melihat isinya kan? semua fotoku dan Jaebum, apa maksudmu mengajakku kemari??" intonasinya malah meninggi.

Hanbin mengernyit tak paham akan perubahan emosi gadis Kim. "Hei? kenapa sih? kau juga yang ingin hunting, kan?"

Gadis itu seketika memelas hampir merengek dengan nada frustasi. "Ya tapi kenapa kesini sih?" sungutnya.

Memandangi kekasih kakak sepupunya itu dengan lekat tanpa berniat menjawab. Jennie masih lurus melihat ke hamparan pantai yang sepi didepan.

Selayaknya bocah kecil yang  sedang kesal, si gadis sampai bersedekap tangan didepan dada. Ditengah hening Jennie tiba-tiba menggumam lirih, "I make bad decisions with you,"

Hanbin tentu mendengarnya sebab hanya ada suara angin dan deburan ombak yang terdengar halus. Ikut memandang kearah yang sedari tadi menjadi fokus si gadis.

Letakkan kamera itu diatas pangkuan sang empunya. Lalu ia  bersandar tenang di joknya. "Kau ingin mengakhirinya? okay, kita pulang sekarang,"

Gadis itu menoleh kilat ke sisi sang pria, hei!? semudah itu ia memutuskan? Hanbin sudah kembali memasang seatbelt bahkan kini dia menyalakan mesin mobilnya.

Latens [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang