25

768 111 61
                                    

'It was us against the world, now it's me against you'

-


Mengabaikan kantuk sebab tak mendapat tidur cukup semalam. Entahlah, Kim sama sekali tak bisa terlelap dengan tenang semalam.

Ada yang mengganggu fikirannya tapi tak tau persis apa itu. Jadi ia hanya berbaring semalaman diatas ranjang tanpa mendapatkan istirahat.

Justru ia lelah berfikir apa sebenarnya yang tengah mengusik dirinya. Sampai ia harus menjalani latihan di sasana hari ini dengan lesu.

Ia baru saja hendak pemanasan sebelum naik keatas tempat latihan; octagon, namun tarikan di bahunya segera membawanya kembali mundur.

"Hyung?!"

Bugh!

Bogeman mentah mendarat keras di wajah Kim Hanbin. Apa ini?! ia pegangi rahangnya yang terasa ngilu seketika.

Bugh!!

Kali ini tendangan di kaki Hanbin membuatnya langsung tersungkur kebelakang akibat diserang tiba-tiba tanpa persiapan.

Ditambah yang menyerangnya ini kakak sepupunya; Lim Jaebum! "Hyung? apa yang kau lakukan?!" tanyanya masih keheranan dengan tingkah Lim.

Sorot sengit di mata sipit Jaebum melirik sinis kebawah, dimana Kim masih terduduk di lantai. Melangkahi tubuh adik sepupunya tanpa peduli kini mereka jadi pusat perhatian.

Meraih kerah baju Hanbin dan mencengekeramnya keras keatas. "Bangun dan lawan aku!"

"Untuk apa?" kernyitannya di kening semakin tercetak jelas akibat perkataan kakak sepupunya barusan.

Susah payah menarik tubuh pria Kim agar bangkit berdiri dengan kedua kakinya lagi. "Kau dan Jennie, aku sudah tau semuanya!"

Bugh! tinjunya mengenai sudut bibirnya kali ini hingga robek dan mengeluarkan darah. Kim Hanbin terdiam, sepertinya hal ini yang membuatnya tak bisa tenang sejak semalam.

"Dua tahun?! kalian benar-benar pandai berakting,"

Bugh!

"Lawan aku sialan!" bentaknya macam orang kesetanan.

Hanbin masih terdiam, ini memang konsekuensinya setelah bermain api bersama Jennie dibelakang Jaebum selama dua tahun belakangan.

Membiarkan dirinya terombang-ambing dipukuli pria Lim yang tengah meluapkan emosi padanya.

Bugh!

"Ini karena kau menyentuhnya!"

Bugh!

"Memeluknya!"

Bugh!

"Menciumnya!"

Bugh! bughh!

Ia tersungkur lagi jatuh ke lantai memegangi perutnya yang terasa teraduk-aduk tak karuan.

Pelatih MMA-nya sudah hendak melerai dan menghentikan Jaebum dari belakang tapi Hanbin menghentikannya.

Berakhir hanya ia yang mengalihkan perhatian orang-orang disana, menyuruh mereka kembali pada latihan masing-masing. Membiarkan saudara sepupu itu menyelesaikan masalah mereka.

Jaebum berdiri disisi kanannya dengan wajah tanpa ekspresi sama sekali disana. Pandangi remeh adik sepupunya yang masih mengeluh kesakitan.

Sebab tak membalas semua pukulan, bogeman, bahkan tendangannya sekalipun. Hanbin menerima semua itu.

Latens [JenBin] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang