'You said you wanted a change of mood,dream next to me?'_
Meski kedap suara, ruangan VIP yang tengah dihuni oleh sekitar 12 orang itu tetap terdengar hentak musik keras dari luar sana.
Hari ini adalah perayaan ulang tahun salah satu teman dari kekasih Jennie Kim. Hanya pesta kecil diantara teman-teman terdekatnya saja.
Dan kebetulan salah satunya adalah Jaebum. Bukan hal tabu bagi kaum muda untuk pergi ke club dan bersenang-senang menghabiskan malam disana.
Jaebum sering juga mengajak sang gadis untuk ke club. Biasanya akan berkumpul bersama teman-teman si pria juga para kekasihnya.
Dan circle pertemanan Lim memang berasal dari keluarga kalangan atas yang terpandang. Jadi selalu mereservasi ruang VIP atau bahkan VVIP kala mengunjungi club.
Pasti saja ada yang mentraktir, jika sudah begitu semua pengeluaran di malam itu akan ditanggung olehnya.
Jaebum juga pernah begitu saat ayahnya berhasil memenangkan tender besar dengan client penting, dan hal itu terjadi juga akibat campur tangannya.
Tak pernah sekalipun pria Lim pergi ke club untuk berkumpul dengan teman-temannya tanpa mengajak Jennie. Gadis itu selalu harus bersamanya saat ia ke blackjack; club langganan mereka.
Jennie juga salah satu member disana. Sebenarnya dari pada mereservasi ruangan tertutup seperti ini, Jennie lebih senang jika membaur dibawah.
Di dance floor, bersama orang yang tak ia kenal. Sebab itu ia akan bisa melakukan apapun sesuai keinginannya.
Hanya butuh beberapa teguk whisky sampai tipsy. Saat suhu tubuhnya memanas ia bisa turun kebawah dan meliukkan tubuhnya sesuai alunan musik yang dimainkan oleh disc jokey.
Ia bosan setiap pergi ke club selalu begini. Pernah ingin pergi berdua dengan Joy untuk girls night, tapi rencananya gagal sebab Jaebum melarang.
Katanya dibawah atau di lantai dansa itu penuh dengan orang-orang yang sudah hilang akal sebab alkohol dan bisa berbuat apapun pada Jennie termasuk hal kurang ajar sekalipun.
Lalu saat ia yakinkan kekasihnya untuk ikut turun bersama agar Jaebum bisa memantau sekaligus menjaga Jennie, ia malah menolak katanya tak suka berdesakan.
Makanya gadis itu setiap diajak olehnya pergi ke club selalu yakin ia akan berakhir terduduk bosan di rangkulan Jaebum. Dan harus memasang tampang seolah dirinya menikmati acara disekeliling.
Seperti malam ini, ruangan yang mereka tempati cukup berisik sebab mereka memainkan permainan truth or dare.
Membosankan. Biasanya Jennie ikut bermain tapi kali ini berbeda. Sebab bukan lagi truth or dare, tapi whisky or hickey. Jaebum awalnya menolak, tapi berakhir join sebab dipaksa.
Dengan syarat, Jennie hanya menjadi penonton. Tak peduli lagi Jaebum sudah membuat tanda di leher Jackson, Yerin, dan Wendy.
Meski ia tak minta ijin sebelum melakukannya sekalipun, Jennie tak akan melarang atau marah atau apalah itu namanya.
Yang jelas ia bosan, hanya menyesap Virgin Mojito-nya sedari tadi. Meja itu bahkan penuh dengan beberapa set minuman mewah yang kali ini direservasi dan dipesan atas nama Park Jinyoung.
Kekasihnya yang tengah berulang tahun membuat pria itu mentraktir mereka malam ini.
"Ah ada yang punya pemantik?" taya Jaebum dengan lintingan terselip di bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Latens [JenBin] ✔
FanfictionIt's a choice, not a mistake. (!) read this story with dark mode, just suggest (!) alternate universe [au] (!) cliche case (!) all multimedia include in this story ©owner, not mine! (!) update only when I've a good mood ©apreelchocx,2020